News
Polisi Ciduk Dua Orang yang Diduga Menjual Karcis Palsu di Objek Wisata Batu Malin Kundang

Senin, 18 Juni 2018 – 17:50:17 WIB – 57
Polresta Padang mengamankan pelaku yang diduga menjual tiket palsu di Kawasan Batu Malin Kundang, Padang, Minggu (17/6).
PADANG – Jajaran Polresta Padang mengamankan dua orang yang diduga menjual tiket ilegal (karcis palsu) untuk masuk ke kawasan objek wisata Batu Malin Kundang, Pantai Air Manis Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dalam sebuah operasi tangkap tangan, Minggu (17/6).
Hal ini dibenarkan oleh Wakapolresta Padang, AKBP Kobul Syarin Ritonga. “Kita mendapatkan informasi bahwa ada yang menjual tiket palsu di lokasi objek wisata Batu Malin Kundang, sehingga kamipun turun untuk menyelidikinya,” ujar Wakapolresta Padang.
Ia mengatakan saat sampai di lokasi tersebut, pihaknya menemukan masyarakat menjual tiket berwarna merah jambu (pink) kepada pengunjung dengan harga tiket Rp 5 ribu.
“Saat kami temukan, ada empat orang yang menjual tiket yang diduga palsu tersebut dan dua diantaranya berhasil melarikan diri,” lanjutnya.
Setelah mengamankan dua orang tersebut, pihaknya langsung membawa dua orang tersebut ke Mapolresta Padang.
“Untuk saat ini, kami akan proses terlebih dahulu palsu atau tidaknya tiket tersebut,” sambungnya.
Dua orang tersebut salah satunya diketahui bernama Anto dan telah diamankan di Mapolresta Padang serta dimintai keterangannya.
“Kami masih melakukan penyelidikan terkait tiket yang diduga palsu ini dan jika terbukti akan langsung kami proses secara pidana,” tutupnya.
Sementara itu, Medi Iswandi Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang membatah keras bahwa penjualan tiket ilegal dilakukan oleh pihaknya.
“Agar diketahui kawasan wisata Batu Malin Kundang, bukanlah menjadi kawasan yang dikelola oleh dinas Pariwisata, melainkan masyarakat setempat yang tokohnya bernama Anto Baret. Jadi jika ada karcis masuk ilegal, tentunya menjadi tanggung jawab mereka, bukan tanggung jawab kami,” jelas Medi melalui selulernya dikutip dari sumbartoday.com, Minggu (17/5).
Medi juga menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat sama sekali akan hal tersebut, untuk itu ia meminta agar kasus dugaan karcis palsu ini dapat diluruskan.
“Saat ini saya lagi diperiksa pihak penyidik Polresta Padang, terkait akan kasus karcis ilegal ini, namun untuk lebih terangnya , dapat langsung tanyakan kepada pihak kepolisian,” jelas Medi. (Firdaus/AMOI)
Editor/Sumber: Romeo/AMOI/Sumbartoday
Tag: daerah,hukum,kriminal,metro,peristiwa,pos-polisi,sumatra-barat
Timsel KPU Sawahlunto Dilaporkan ke KPU RI, Ini Kata KPU Sumbar Izwaryani
PADANG – Empat komisioner incumbent melaporkan tim seleksi KPU Kota Sawahlunto 2018-2023 ke KPU RI, karena mereka…
Berbagi Itu Indah, Lazismu dan Dikdasmen Antarkan Kado Lebaran kepada 800 Guru Honor
…
Safari Diujung Ramadhan di Mandeh, PWPM Sumbar Ingatkan Peran Pemuda dalam Bangun Destinasi Wisata
PESSEL – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumbar kembali menggelar Safari Ramadhan, pada Malam ke Di malam…
Gubernur Irwan Prayitno Akui Peranan Ormas Dalam Pembangunan Daerah, Shofwan: Kami Siap Sinergi
PADANG – Silaturahim dan Berbuka keluarga besar Muhammadiyah Gubernur Sumbar di Auditorium Gubernur Sumbar, Ahad…
Gempa 5,1 SR Guncang Mentawai, Kota Padang Ikut Bergetar
PADANG – Gempa bumi berkekuatan 5,1 SR Guncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat pada Senin,…
Sumber
Berita
Pertimbangkan Aspirasi Rakyat! – Fadli Zon

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mendesak Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan aspirasi masyarakat.
Fadli Zon meminta agar Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencarian Fakta (TGPF) terkait kasus penembakan enam laskar FPI.
Hal itu dia sampaikan melalui akun Twitter @Fadlizon, Sabtu (19/12/2020) dini hari. Dia menanggapi sebuah artikel tentang massa yang mendesak Jokowi untuk segera membentuk tim independen pencari fakta kasus FPI.
Menurut dia, Jokowi perlu mempertimbangkan aspirasi masyarakat untuk kasus penembakan enam laskar FPI.
Pak Jokowi, mohon dipertimbangkan aspirasi masyarakat untuk dibentuknya TGPF kasus penembakan 6 anggota FPI,” cuitnya, dikutip Suara.com.
Fadli Zon menyebut pembentukan TGPF menjadi jalan tengah agar masyarakat dapat percaya bahwa keadilan masih ada.
“TGPF independen adalah jalan tengah agar masyarakat masih percaya bahwa jalan keadilan itu masih ada,” tukasnya.
Perlu diketahui, massa melakukan aksi 1812 pada (18/12/2020). Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut penuntasan kasus penembakan enam laskar FPI.
Selain itu, dalam aksi tersebut massa meminta pembebasan Habib Rizieq Shihab yang tengah ditahan Polda Metro Jaya.
Saya menyarankan kepada Bapak Presiden agar segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang terdiri dari berbagai kalangan elemen bangsa,” ujar Fadli Zon dalam kanal Youtube Fadli Zon Official.
Dia mengatakan anggota TGPF berasal dari komnas HAM, aktivis HAM, perwakilan ulama seperti Majelis Ulama Indonesia atau ormas-ormas islam lain.
Sebab, menurut Fadli, kasus ini perlu diusut tuntas agar masyarakat tidak kehilangan rasa percaya terhadap hukum di Indonesia.
“Publik di-trushed ketidakpercayaan pada hukum. Karena hukum seperti yang sudah klise dan berulang-ulang kita katakan selalu tajam kepada yang dianggap sebagai lawan-lawan politik dan tidak pernah hukum itu berjalan atau tumpul kepada mereka yang dianggap sebagai pro pemerintah,” tuturnya.
Sumber
Berita
Bagaimana Caranya Mencari ‘Keadilan’? – Fadli Zon

Anggota DPR RI, Fadli Zon menyindir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD terkait 6 Laskar FPI ditembak mati polisi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mempertanyakan cara mencari keadilan atas kematian 6 Laskar FPI di tangan polisi.
Awalnya Mahfud MD melalui akun Twitter miliknya menyebut bahwa memahami keadilan itu sulit untuk dilakukan.
Mahfud MD pun mengambil contoh pada sebuah kasus yang terjadi pada Fahri Hamzah melawan PKS.
Saat Mahkamah Agung (MA) menyatakan Fahri Hamzah menang Rp 30 miliar dari PKS, Fahri menyebut ada keadilan di Indonesia.
Namun, ketika kemenangan Rp30 miliar dibatalkan oleh Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung, pastinya malah gantian politisi PKS Hidayat Nur Wahid menyebut putusan MA adil.
Cuitan tersebut lah yang pada akhirnya menuai banyak komentar dari publik, termasuk salah satunya memdapatkan komentar dari Fadli Zon yang mengaitkan keadilan tersebut dengan kasus kematian 6 Laskar FPI yang baru-baru ini terjadi.
Fadli Zon mempertanyakan cara mencari keadilan dalam kasus kematian enam anak buah Rizieq Shihab itu.
“Bagaimana caranya mencari ‘keadilan’ bagi enam anggota FPI yang dibunuh polisi?” kata Fadli Zon dalam akun Twitter-nya.
Tak hanya itu saja, bahkan Fadli Zon juga menyindir dengan adanya peluang merealisasikan sila kedua Pancasila yang berbunyi ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’.
“Ada peluang merealisasikan ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’?” ujar Fadli Zon.
Diketahui, sebanyak 6 Laskar FPI tewas dalam aksi penembakan di Jalan Tol Jakarta – Cikampek, pada Senin 7 Desember 2020.
Dan kemudian keenam anggota FPI yang tewas ditembak mati itu, jenazahnya telah dimakamkan pada Rabu 9 Desember pagi.
Yang mana pada saat itu lima jenazah dimakamkan di Megamendung, kabupaten Bogor, yakni Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21), dan Reza (20).
Dan sementara satu jenazah lainnya yakni Luthfil Hakim (25) dimakamkan di Cengkareng, Jakarta Barat.
Menurut kepolisian, insiden tersebut berawal saat anggota polisi tengah menyelidiki informasi adanya rencana pengarahan massa jelang pemeriksaan Rizieq terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan.
Sehingga Pihak Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengikuti kelompok yang diduga simpatisan Rizieq.
Selanjutnya, ada dua kendaraan yang ditumpangi kelompok simpatisan Rizieq memepet kendaraan milik anggota kepolisian.
Diduga mereka sempat menembak ke arah kendaraan milik anggota polisi. Hingga akhirnya, kejadian itu membuat anggota polisi di lapangan mengambil tindakan tegas terukur.
Namun, kronologi dari kepolisian tersebut berbeda dengan kronologi versi FPI. FPI justru menuding polisi yang lebih dulu memepet mereka
Sumber
Berita
Tak Ada Terorisme Dalam Islam – Fadli Zon

Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon melontarkan kontra narasi atas wacana Terorisme yang cenderung dihubungkan dengan Islam.
Ia ungkap pendapatnya melalui laman twitter @fadlizon pada Jum’at tanggal 18 – Desember 2020.
Fadli menanggapi pernyataan polisi dalam sebuah pemberitaan yang mengungkap Jaringan Terorisme Jama’ah Islamiah.
Keterangan didalamnya memuat tentang pergerakan Jaringan Terorisme Jama’ah Islamiah (JI) yang telah menyebar di 20.067 kotak amal ke beberapa wilayah di Indonesia.
Ia tidak segan-segan menegaskan bahwa tidak ada di dalam ajaran Agama Islam itu mengenalkan tentang terorisme.
“Tak ada terorisme dalam Islam,” tegasnya.
Sebelumnya Fadli menyentil pewacanaan tentang terorisme menggunakan diksi yang unik yaitu jualan terorisme tak habis-habis.
“Jualan terorisme tak habis2,” katanya.
Pada cuitannya singkat tak lupa dia menyertakan hastag Lawan Islamofobia.
” #LawanIslamofobia,” tulisnya.
Postingan Fadli Zon dalam lamantwitternya mendapatkan 2.085 Likes dan 488 Retwitt dari Netizen.
Sumber
-
Buku Antologi Puisi2 hari lalu
FPL Pasbar Rilis Buku Antologi Puisi ‘Indonesia Sakti, Pusaka Kusayang’ Karya 75 Pelajar se-Pasaman Barat – siarminang.net
-
pn batusangkar5 hari lalu
Sidang Di Lokasi Perkara, PN Batusangkar Periksa Objek Sengketa – siarminang.net
-
pandemi covid-197 hari lalu
Bantuan Covid- 19 Untuk TPA Tidak Transparan, Pengurus Dilaporkan Ke Polisi – siarminang.net
-
Kolom & Opini5 hari lalu
Mimpi bertemu sang Ayah, “Sang Datuk” nya anak-anak; Ceracau soal Wanita hingga Virus Corona – siarminang.net
-
Pariaman4 hari lalu
IMM Pariaman dan Padang Pariaman Peduli Korban Banjir Solok – siarminang.net
-
Politik7 hari lalu
Jalan Puncak Pato Lintau Berubah Menjadi Objek Wisata Dadakan – siarminang.net
-
Payakumbuh5 hari lalu
Asik Ngelem Dan Bawa Sajam, 3 Pemuda Diamankan Satpol PP Payakumbuh – siarminang.net
-
entrepreneur6 hari lalu
51 Paket Pelatihan Akan Diselenggarakan Pada 2021 – siarminang.net