Connect with us

News

Polling Indeksnews Sumbar 1, Percayakan Eka Putra, SE Sebagai Caleg Favorit DPR-RI

Polling Indeksnews Sumbar 1, Percayakan Eka Putra, SE Sebagai Caleg Favorit DPR-RI

[ad_1]

Kamis, 16 Agustus 2018 – 22:14:14 WIB – 184

Hasil Polling Indeks News (16/8), dan Caleg Urutan teratas Sumbar 1, Eka Putra, SE.

SUMBAR – Polling Indeksnews yang beberapa waktu lalu beredar di berbagai media sosial khususnya group WhatsApp cukup menjadi perhatian masyarakat.

Terbukti pergerakan hasil Polling terus berubah. Sampai pada Kamis (16/8/2018) sekitar pukul 21.00 Wib, Calon anggota legislatif (caleg) DPR-RI dari dapil Sumatera Barat (Sumbar) 1, Eka Putra, SE (Demokrat) mengokohkan namanya unggul sementara dalam polling tersebut.

Polling yang dilakukan indeksnews itu mengukur popularitas dan elektabilitas kandidat caleg DPR RI yang disukai oleh masyarakat.

Dalam polling tersebut, caleg Partai Demokrat kelahiran Lintau Buo, Tanah Datar yang menjabat Wakil bendahara umum DPP Partai Demokrat ini menempati urutan pertama. Setelah itu disusul dengan nama-nama caleg lainnya seperti Andre Rosiade (Gerindra), M. Shadiq Pasadigue (PAN), Dasrizal Basir (Demokrat), Weno Aulia (Golkar), Nikki Laoda Hariyona (PPP), dan Lisda Hendrajoni (Nasdem).

Minangkabaunews.com mencoba mewawancarai Eka Putra, SE mengenai posisi pertama namanya dalam polling itu. Melalui seluler ia secara singkat memberikan komentar.

“Hal ini sedikit mengejutkan saya, karena sebagai pendatang baru Calon Anggota Legislatif, ternyata dalam polling ini masyarakat telah memberi kepercayaan kepada saya, “ujar Eka.

Disampaikan Eka Putra, bahwa selama ia di Sumbar atau berada dikampung halamannya Tanah Datar, silahturrahmi dan hubungan baik terus ia jalin dengan masyarakat dari semua tingkatan.

“Saat berada di Sumbar saya terus menyerap Aspirasi Masyarakat. Dan hal itu merupakan amanah yang harus benar-benar kita pegang jika nanti dipercayakan masyarakat. Wakil Rakyat DPR-RI nanti yang duduk dari Sumbar harus memperjuangkan kemajuan pembangunan Daerah. Diawali Bismillah dan semangat pengabdian Insyaallah, saya akan menjadi menyambung lidah dan membawa pesan masyarakat Minang di tingkat pusat demi peningkatan kesejahteraan masyarakat kedepan, “pungkas Eka Putra.

Eka juga mengatakan bahwa masyarakat Sumbar saat ini telah cerdas. “Pemilih di Sumbar adalah pemilih cerdas, mereka tahu Caleg terbaik yang akan mereka pilih, yang pantas duduk di kursi Legislatif baik itu DPR-RI, DPRD Provinsi atau pun DPRD TK II, ” sampai Eka Putra.

Dari Data yang disampaikan KPU, Sumatera Barat pada Pemilu 2019 akan memperebutkan 14 kursi DPR RI yang terdiri dari 8 kursi di dapil 1 dan 6 kursi di dapil 2.(romeo)

Polling Capres cawapres 2019-2024

Editor/Sumber: romeo/Indeksnews

Tag: aspirasi,indonesia,legislator,padang,padang-panjang,pesisir-selatan,sijunjung,solok,solok-selatan

Puluhan Bacaleg Tanah Datar Terlempar Dari Daftar Calon Sementara, PSI Tunjukan Angka Tertinggi

Puluhan Bacaleg Tanah Datar Terlempar Dari Daftar Calon Sementara, PSI Tunjukan Angka Tertinggi

TANAH DATAR – Puluhan Bacaleg yang mendaftar di KPU Tanah Datar harus terlempar dari DCS (Daftar Calon Sementara)…

Maruf Amin Disebut Bakal Bertemu Habib Rizieq di Mekah, Begini Reaksi GNPF

Maruf Amin Disebut Bakal Bertemu Habib Rizieq di Mekah, Begini Reaksi GNPF

POLITIK – Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak menilai, rencana pertemuan antara…

Senyum Dibalik Bencana, Lelaki Tua dengan Keringat Mengucur Deras Manfaatkan Sisa Banjir

Senyum Dibalik Bencana, Lelaki Tua dengan Keringat Mengucur Deras Manfaatkan Sisa Banjir

FEATURE — Hangatnya Mentari Pagi sambut cerahnya akhir pekan pada Sabtu, 11 Agustus 2018 di kota kecil Lubuk Sikaping,…

DPR Minta Kemendikbud Masukkan Pendidikan Mitigasi Bencana ke Kurikulum

DPR Minta Kemendikbud Masukkan Pendidikan Mitigasi Bencana ke Kurikulum

JAKARTA – Hingga hari ini jumlah korban akibat bencana gempa bumi di Lombok terus bertambah. Data terakhir yang…

Diisukan Sebagai Wagub DKI Jakarta Pengganti Sandiaga Uno, Ini Kata Mardani Ali Sera

Diisukan Sebagai Wagub DKI Jakarta Pengganti Sandiaga Uno, Ini Kata Mardani Ali Sera

POLITIK – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno resmi mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer