“Kami berharap Dinas Kebersihan di 19 kota dan kabupaten dapat bekerja ekstra membersihkan sampah yang ada di daerah mereka,” katanya di Padang, Kamis.
Menurut politisi Golkar itu salah satu cara menangani sampah yang bertebaran di lokasi wisa ta adalah dengan menggandeng pengunjung dan masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan.
“Sosialisasikan kebersihan destinasi wisata sehingga mereka enggan membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
Namun, imbuhnya perlu didukung prasarana seperti tempat sampah di lokasi-lokasi wisata. “Apabila tempat sampah tidak tersedia tentu akan banyak sampah bertebaran,” katanya.
Sementara itu Anggota DPRD daerah pemilihan Kota Padang Yuliarman mengatakan untuk mengatasi persolan sampah jangan bergantung dengan petugas resmi yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Menurut dia perlu dilakukan sinergi antara pemerintah daerah dengan masyarakat kerenapersoalan sampah ini merupakan tanggung jawab bersama.
“Kinerja petugas kebersihan tidak akan optimal tanpa melibatkan masyarakat. Oleh karena itu masyarakat harus dilibatkan dalam menjaga kebersihan lingkungan,” sebutnya.
Ia mengatakan volume sampah di Kota Padang meningkat sekitar 20 persen pada libur lebaran dibandingkan hari biasa.
Volume sampah berkisar 400 ton setiap hari dan pada libur Lebaran ini meningkat menjadi 480 ton per hari.
Ia mengingatkan ketika masyarakat membuang sampah sembarangan akan memberikan dampak negatif seperti tumbuh bibit penyakit dan menyebabkan terjadinya banjir.
“Hal ini yang kurang mendapat perhatian bersama, salah satu pemicu terjadinya banjir adalah masyarakat yang membuang sampah sembarangan,” kata dia.
Sebelumnya Pejabat Sementara Wali Kota Padang Alwis mengimbau masyarakat yang ada dan berkunjung ke daerah tersebut untuk disiplin dalam mengelola sampah selama liburan lebaran 1439 Hijriah.
“Seperti di tempat wisata, kebersihan dari sampah jelas harus dijaga untuk memberikan kenyamanan dalam liburan,” ujarnya. (*)