Connect with us

News

Rumah Baca Anak Nagari Gairahkan Minat Baca Anak-anak

Rumah Baca Anak Nagari Gairahkan Minat Baca Anak-anak

[ad_1]

Selasa, 21 Agustus 2018 – 15:47:51 WIB – 36

Rumah Baca Anak Nagari Gairahkan Minat Baca Anak-anak

Sry Eka Handayani,M.Pd foto bersama kadis perpustakaan dan kearsipan, kabid disbud dan anak-anak

BUKITTINGGI — Rumah baca anak nagari dengan motto “Menumbuhkan Minat baca Mencerdaskan Bangsa” yang terletak di jalan Kusuma Bakti no. 12 Simpang Taman Ujung By Pass Kecamatan Mandiangin Koto Selayan merupakan rumah milik Sry Eka Handayani,M.Pd seorang pemerhati literasi dan juga seorang penulis serta tenaga pendidik sekolah dasar 10 Sapiran.

Sry menjelaskan, Senin, (20/8/2018) dikediamannya, bahwa dalam rangka memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 tahun 2018 mengusung tema “Dahulu berjuang dengan senjata, kini berjuang dengan buku”, rumah baca anak nagari menggelar cerita dongeng yang disampaikan kak Niki dari Padang Panjang dan berbagai perlombaan anak-anak. Pada kesempatan itu hadir Drs. Johnni, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kabid Paud disdikbud, Kasi kearsipan dan orangtua anak-anak.

“Jadi sebagai anak nagari untuk maju kedepannya, bagaimana menumbuhkembangkan minat baca, bahan buku bacaan yang ada ini dari koleksi pribadi Sry sendiri, dari Kementrian, pengarang luar negeri, teman-teman anggota sastra dari Malaysia, dan juga dari penerbit buku. Sry pun berharap adanya donasi buku, terutama buku bacaan anak-anak,” tuturnya.

Lanjutnya, Program yang dilakukan untuk menghindari anak-anak jenuh dalam membaca, Sry menjalankan program menulis dan bercerita serta diberi pelajaran mendongeng dan berpuisi. apa yang dilakukan lomba kini, ada lomba membaca, menulis, dan bercerita. Disamping itu ada juga lomba tradisional seperti, congklak, enggrang, dan bola.

Anak-anak yang datang ke rumah baca anak nagari ini, tidak hanya anak-anak lingkungan sekitar, tapi ada juga dari luar lingkungan, bahkan ada juga yang datang dari jauh. Sebanyak sekitar 50 orang anak-anak setiap hari Sabtu dan Minggu datang, memang rumah ini sengaja ditata agar anak-anak senang untuk membaca.

Sry yang mempunyai kegemaran membaca, menulis, berpuisi, mendongeng, bercerita dan juga memiliki berbagai macam tulisan seperti karya tulis dan Buku yang ber ISBN.

Ia pun sering mengikuti lomba-lomba penulisan karya ilmiah, pelatihan pembuatan buku ajar yang responsive gender tingkat nasional dan aktif di Forum Bukittinggi Cerdas sebagai Wakil, ucap Sry.

Sementara itu, Drs.Johnni, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi mengapresiasi kegiatan yang dilakukan pemerhati literasi, karena kita lihat perkembangan kejiwaan anak-anak dengan adanya perkembangan tehnologi yang bersifat positif negatif. Jadi dari itu kita bisa mengalihkan perhatian anak-anak dari gedget ke buku untuk membaca, ungkap Johnni.

Dan juga diadakan acara literasi di sekolah-sekolah, lanjut Johnni, dengan seperti ini mudah-mudahan anak-anak menarik untuk membaca. Dinas perpustakaan dan kearsipan menyediakan pustaka keliling dari sekolah ke sekolah, sehingga membuat anak-anak banyak yang minat meminjam untuk membaca.

“Kini sudah ada beberapa sekolah dasar mengajukan permohonan untuk mengisi acara literasi, dicontohkannya seperti di Birugo, antusias anak-anak cukup bagus. Dibeberapa sekolah telah diterapkan untuk taman baca, karena peraturan Menteri Pendidikan yang mengatakan minimal 1 hari kita membaca buku 30 menit,” pungkas Johnni. (Iwin SB)

Polling Capres cawapres 2019-2024

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi

Tag: bukittinggi,sumatra-barat

Menteri Kabinet Kerja jadi Tim Sukses Jokowi, Begini Tanggapan Fadli Zon

Menteri Kabinet Kerja jadi Tim Sukses Jokowi, Begini Tanggapan Fadli Zon

POLITIK – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak masalah ada menteri yang masuk ke Timses Joko Widodo…

Dua Pengedar Narkoba Dibekuk Polisi di Pariaman, 11 Paket Shabu Diamankan

Dua Pengedar Narkoba Dibekuk Polisi di Pariaman, 11 Paket Shabu Diamankan

PARIAMAN – Satresnarkoba (Satuan Reserse Narkoba) Polresta Pariaman berhasil meringkus dua orang pengedar sekaligus…

Gempa Bumi 7,0 SR Guncang Lombok, Guncangannya Terasa di Posko ACT

Gempa Bumi 7,0 SR Guncang Lombok, Guncangannya Terasa di Posko ACT

LOMBOK UTARA — Gempa bumi berkekuatan 7,0 pada skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara…

Mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan Wafat

Mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan Wafat

INTERNASIONAL – Dunia berduka. Mantan Sekretaris Jenderal Konfi Annan meninggal dunia pada usia 80 tahun, demikian…

Terciduk Prostitusi, 4 Atlet Basket Jepang Dipulangkan dari Asian Games

Terciduk Prostitusi, 4 Atlet Basket Jepang Dipulangkan dari Asian Games

ASIAN GAMES 2018 – Kontingen Jepang memulangkan empat orang atletnya. Di sela-sela Asian Games 2018, keempat atlet…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer