Connect with us

#nu

Rusli Ahmad: Kami Menolak di Riau, Silahkan Ditempat Lain Saja

Rusli Ahmad: Kami Menolak di Riau, Silahkan Ditempat Lain Saja

[ad_1]

PEKANBARU – Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Riau bersama 45 elemen masyarakat di Riau bersepakat untuk menolak oknum dan orang-orang yang mencoba mencabik-cabik persatuan bangsa.

Hal itu disampaikan Ketua NU Riau Rusli Ahmad kepada awak media saat menggelar aksi pembacaan deklarasi pernyataan sikap di depan pintu masuk Kantor Gubernur Riau, Senin, (23/11/2020) sore.

“Kami menolak dengan tegas segala bentuk paham dan gerakan radikalisme,” katanya.

Disampaikannya, ia bersama bersama 45 elemen yang terdiri dari  perwakilan tokoh agama, adat, ormas, pemimpin suku, ormas kepemudaan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan kelompok Cipayung.

“Kami menolak kedatangan di Riau, kalau mau silahkan lakukan ditempat lain, kami menginginkan ketenangan, kesejukan dan kedamaian seperti yang selama ini telah berjalan,” katanya.

“Saya paham, kita saling menghargai dan hormati, belakangan kita terganggu oleh paham-paham yang tidak sesuai, silahkan lakukan tapi jangan di bumi lancang kuniang. Seperti inilah harapan kami,” ungkapnya.

Pantauan Singgalang, pada sebuah spanduk yang dibentangkan tertulis deklarasi pernyataan sikap yang menuliskan:

Kami tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh ormas, pemimpin suku, ormas kepemudaan, BEM, dan kelompok Cipayung menyatakan sikap sebagai berikut:

  1. Komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai harga mati.
  2. Menolak kedatangan HRS dan kawan-kawan di bumi melayu lancang Kuning.
  3. Mencegah timbulnya klaster baru Covid-19 yang mengancam jiwa bangsa Indonesia.
  4. Menolak dengan tegas segala bentuk paham dan gerakan radikalisme
  5. Mendukung pemerintah, TNI, Polri dan penegak hukum dalam menjaga persatuan dan keutuhan Negara Lesatuan Republik Indonesia.

Usai pembacaan dekalarasi dan penandatangan, suasana sempat kurang kondusif karena terjadi aksi saling dorong hingga akhirnya dibubarkan pihak kepolisian.(411)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#nu

Kami Menolak di Riau, Silakan di Tempat Lain Saja –

Rusli Ahmad: Kami Menolak di Riau, Silahkan Ditempat Lain Saja

[ad_1]

PEKANBARU – Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Riau bersama puluhan elemen masyarakat di Riau bersepakat untuk menolak oknum dan orang-orang yang mencoba mencabik-cabik persatuan bangsa.

Hal itu disampaikan Ketua NU Riau Rusli Ahmad kepada awak media saat menggelar aksi pembacaan deklarasi pernyataan sikap di depan pintu masuk Kantor Gubernur Riau, Senin, (23/11/2020) sore.

“Kami menolak dengan tegas segala bentuk paham dan gerakan radikalisme,” katanya.

Disampaikannya, ia bersama bersama 45 elemen yang terdiri dari  perwakilan tokoh agama, adat, ormas, pemimpin suku, ormas kepemudaan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan kelompok Cipayung.

“Kami menolak kedatangan di Riau, kalau mau silahkan lakukan ditempat lain, kami menginginkan ketenangan, kesejukan dan kedamaian seperti yang selama ini telah berjalan,” katanya.

“Saya paham, kita saling menghargai dan hormati, belakangan kita terganggu oleh paham-paham yang tidak sesuai, silahkan lakukan tapi jangan di bumi lancang kuniang. Seperti inilah harapan kami,” ungkapnya.

Pantauan Singgalang, pada sebuah spanduk yang dibentangkan tertulis deklarasi pernyataan sikap yang menuliskan:

Kami tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh ormas, pemimpin suku, ormas kepemudaan, BEM, dan kelompok Cipayung menyatakan sikap sebagai berikut:

  1. Komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai harga mati.
  2. Menolak kedatangan HRS dan kawan-kawan di bumi melayu lancang Kuning.
  3. Mencegah timbulnya klaster baru Covid-19 yang mengancam jiwa bangsa Indonesia.
  4. Menolak dengan tegas segala bentuk paham dan gerakan radikalisme
  5. Mendukung pemerintah, TNI, Polri dan penegak hukum dalam menjaga persatuan dan keutuhan Negara Lesatuan Republik Indonesia.

Usai pembacaan dekalarasi dan penandatangan, suasana sempat kurang kondusif karena terjadi aksi saling dorong hingga akhirnya dibubarkan pihak kepolisian.(411)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer