Connect with us

Limapuluh Kota

Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Sarugo – siarminang.net

Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Sarugo – Beritasumbar.com

[ad_1]

Lima Puluh Kota,siarminang.net, – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan kerja ke Kampung Wisata Adat Kampung Saribu Gonjong (Sarugo) dalam rangka Anugerah Desa Wisata Indonesia, Sabtu, (28/08/2021).

Kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke Kampung Sarugo ini disambut langsung oleh Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, bersama Ketua TP PKK Kabupaten Lima Puluh Kota, Ketua DPRD Lima Puluh Kota, Kapolres Lima Puluh Kota, Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, para Kepala OPD, tokoh masyarakat dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Sarugo.

Kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno memberikan semangat baru bagi pelaku industri pariwisata dan destinasi wisata untuk terus maju dan berjuang meskipun tengah masa pandemi Covid-19. Saat itu, Sandiaga menyampaikan apresiasi kepada pengelola dan masyarakat Kampuang Wisata Sarugo yang terpilih menjadi salah satu dari 50 desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.

Kampuang Sarugo terbukti mencetuskan dan mempertahankan branding yang berdampak pada dunia pariwisata sebagai kabupaten beradat dan berbudaya. Juga berhasil meraih juara Dua pada kategori Kampung Adat Terpopuler. Kampuang Sarugo dikenal karena masih memiliki banyak bangunan rumah adat dengan lima gonjong yang melambangkan lima rukun Islam. Lingkungan desa masih asri, di kawasan pegunungan dan memiliki kebun jeruk siam.

Dalam kesempatan kunjungan ini Menparekraf Sandiaga Uno diajak berkeliling di Kampuang Sarugo. Bang Sandi, sapaan akrab Menparekraf ini, sangat senang menyaksikan dari dekat rumah adat dengan atap gonjongnya tertata dengan rapi disisi kiri dan kanan jalan, serta lingkungan bersih dan masyarakat yang ramah.

“Ini adalah bentuk daripada adaptasi, inovasi dan kolaborasi untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Sandiaga Uno.

Pernyataan Sandiaga itu pun disambut baik oleh Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo. Bupati menyampaikan terima kasih atas dukungan dan perhatian Kemenparekraf dalam pengembangan Kampuang Wisata Sarugo.

“Kami atas nama pemerintah daerah pada hari ini merasa bangga dan bersyukur atas ditetapkannya Kampuang Sarugo sebagai desa wisata di antara 50 desa wisata terbaik di Indonesia. InsyaAllah apa yang Pak Menteri sampaikan hari ini akan bisa menjadi harapan bagi kita bersama-sama, sehingga para wisatawan lokal dan internasional yang datang hendaknya bisa menikmati alam yang asri, namun dengan kualitas dunia,” ujar Safaruddin.

Untuk pengembangan sektor pariwisata, Sandiaga Uno menekankan pentingnya 3A: Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas. Pastikan 3 faktor ini mampu menarik wisatawan tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, mematuhi panduan-panduan PPKM. Peningkatan di sektor pariwisata tentunya akan sejalan dengan semakin menggeliatnya ekonomi kreatif.

[ad_2]

Sumber

Limapuluh Kota

Waspada Bullying di Medsos, Ini Kata Guru di Kabupaten Limapuluh Kota – siarminang.net

Waspada Bullying di Medsos, Ini Kata Guru di Kabupaten Limapuluh Kota – Beritasumbar.com

[ad_1]

Limapuluh Kota,siarminang.net, — Perundungan atau bullying tidak hanya terjadi di alam nyata, tapi juga bisa menyasar dunia maya. Perundungan siber bahkan bisa berdampak pada gangguan mental.

Hal itu diantaranya disampaikan Kepala SMAN 1 Akabiluru, Lisa Lazwardi saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk Literasi Digital yang digelar Kementerian Kominfo Agustus lalu di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.

Lisa menjabarkan dampak dari cyber bullying, meliputi depresi hingga ingin bunuh diri, kesehatan fisik dan mental terganggu, serta menarik diri dari lingkungan sosial.

“Cara menjegah cyber bullying, antara lain frekuensi unggahan sewajarnya, hindari unggah konten yang aneh, selektif dalam menerima pertemanan, menahan diri untuktidak mengunggah hal-hal yang mengundang bullying, dankenali etika dalam berinternet,” katanya.

Cara mengendalikan diri agar tidak melakukan perundungan, sambung Lisa, meliputi selalu pikirkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap unggahan.
“Gunakan internet untuk kegiatan positif dan batasipenggunaannya, bergabung dengan komunitas yang memberikanaura positif, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT,” jelasnya.

Narasumber lain pada webinar itu, Dosen Musik UNJ, Aditya Andriyanto menyebut era digital mempengaruhi Budaya Indonesia. Positif di internet, dapat dilakukan dengan mencari ide kreatif, gunakan media sosial dengan konten yang bermanfaat bagi banyak orang.

“Salah satu konten kreatif ialah mengunggah budaya Indonesia seperti tarian dan musik, hal ini dapat melestarikan budaya Indonesia. Gunakan internet untuk hiburan dan bisnis yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain,” katanya.

Public Speaker sekaligus Duta Wisata Indonesia 2017, Indira Wibowo menjabarkan jenis penipuan digital mencakup phising, scam, carding, social engineering, take over akun, serta toko online palsu.

“Selalu perhatikan email yang digunakan, waspada website plesetan, perhatikan sapaan yang digunakan, cek alternatif teksnya, serta tata bahasa yang buruk,” katanya.

Tips mengenali toko online palsu, kata Indira, antara lain memiliki pengikut akun media sosial banyak, tetapi penggunanya tidak aktif, komentar yang dimatikan, serta tidak ada bukti transfer atau testimoni.

“Biasanya harga lebih murah dari harga aslinya, dan tidak mempunyai alamat toko yang jelas. Untuk lebih berhati-hati tanyakan dulu pada orang lain,” ujarnya.

Founder Bhaseera Psychology, Mai Tiza Husna menyebut banyak jenis ekspresi di dunia digital. Antara lain, menyatakan pendapat, karya ilmiah, dan kreasi.

“Kebebasan berekspesi sebagai salah satu hak asasi manusia atau HAM, dimuat dalam konvensi hukum global yaitu Deklarasi Universal HAM oleh Perserikat Bangsa-Bangsa,” katanya.

Etika dalam berinteraksi di dunia maya, sambung Mai, antara lain menggunakan bahasa yang sesuai, perhatikan jenis huruf, tanda baca, dan simbol.

“Berikan informasi yang jelas kebenarannya, tidak memberikan informasi palsu atau hoax, perhatikan waktu untuk mengirim pesan, serta kembangkan empati,” tutupnya.

Webinar ini. diakhiri oleh influencer dengan followers 58,1 ribu, Suci Fitri Ramadhani yang menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber.(rel)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Limapuluh Kota

PS Tem PP B Kubur Harapan Bertemu Saudara Tua di Final – siarminang.net

PS Tem PP B Kubur Harapan Bertemu Saudara Tua di Final – Beritasumbar.com

[ad_1]

Limapuluh Kota,siarminang.net,-PS Tem PP B terpaksa mengubur harapannya untuk bertemu saudara tuanya PS Tem PP A di Final Open Turnamen Sepakbola Tem PP Kenagarian Sitapa (Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang).

Pasalnya bermain melawan PS PDKT Mungka, Kamis (2/9), anak-anak tuan rumah B ini bertekuk lutut tanpa balas. Fahri, Rahman, Fajar, Oki, Dandi dan Dito sepertihya tak kuasa menahan gempuran skuad PDKT Mungka seperti Rijenk, M. Arfan, Rafki, Ozil, Rinal, dan Qori. Akibatnya Yani penjaga gawang tuan rumah harus memungut bola dari dalam jaringnya 5 kali. Sementara gawang PDKT yang dijaga Bima tetap perawan. Dengan demikian anak-anak Mungka berhasil melipat PS Tem PP B 5-0 (3-0).

PS PDKT merupakan tim kelima yang maju ke perdelapan final. Tim yang telah menunggu di babak delapan besar masing-masing Perdana FC, Persada FC Padang Mengatas, tuan rumah PS Tem PP A dan Simalanggang FC.

Tiga tim lagi calon yang mengisi babak delapan besar adalah pemenang antara Gasliko Usia 17 versus Simpati FC yang bermain sore ini, Lasser FC lawan Sarbun Jaya (besok 4/9) dan antara Salad FC dengan Tunas Muda (Minggu 5/9).

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Limapuluh Kota

Pemuda Kampung Adat Balai kaliki Belajar Membuat Kerambit – siarminang.net

Pemuda Kampung Adat Balai kaliki Belajar Membuat Kerambit – Beritasumbar.com

[ad_1]

Payakumbuh,siarminang.net,– Hari kedua, pelaksanaan kegiatan Silek Arts Festival (SAF) Tahun 2021 untuk Kota Payakumbuh berlangsung padat dengan kegiatan Workshop Kerambit. Workshop kerambit itu diikuti Pemuda dan Pemudi Perkampungan Adat Balai Kaliki bertempat di Medan Nan Bapaneh Kelurahan Koto Kociak Kubu Tapak Rajo, Kecamatan Payakumbuh Utara, Minggu (29/8/2021).

Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Payakumbuh Doni Saputra, S.Sos yang didaulat sebagai nara sumber memaparkan, saat ini banyak warisan leluhur yang hampir dilupakan. Salah satunya adalah Kerambit. Kerambit atau Karambit merupakan senjata tradisional Indonesia yang berasal dari Minangkabau yang saat ini banyak diproduksi di Negara Malaysia dan Fhilipina.

Kerambit adalah sebuah pisau kecil berbentuk melengkung yang digunakan pendekar Minangkabau untuk melawan penjajahan yang dianggap sebuah senjata yang mematikan didunia. Bentuknya kecil dan imut. Walaupun kecil dan imut, tetapi sangat berbahaya sebab bisa menyayat yang paling dalam dan merobek yang paling luas terhadap anggota tubuh lawan, kata Doni dihadapan peserta.

“Pada kegiatan SAF Tahun 2021 dari 6 kota / kabupaten yang digelar secara serentak di Sumatera Barat berlangsung dari 21 s/d 31 Agustus 2021 yaitu Kota Padang, Kota Solok, Kota Payakumbuh Kabupaten Sinjujung, Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman Barat. Untuk Kota Payakumbuh sengaja menampilkan agenda tersendiri dari 6 kota / kabupaten itu. “Kita, menampilkan Pameran Kurambit dan langsung pembuatan Kurambit di arena acara, dari menempa besi, membuat hulu/tangkai dan sarung Kurambit”, pungkas Doni.

Salah seorang peserta Muhammad Arif Pemuda Kampuang Adat Balai Kaliki, ketika dihubungi media merasa senang dengan kegiatan workshop ini. Sebagai anak muda, kita lupa dengan senjata tradisonal Minangkabau diantara Kurambit ini. Senjata yang sangat mematikan ini sangat ditakuti Penjajah Belanda saat itu, mestinya anak muda sebagai pewaris adat, perlu tau dilestarikan kembali.

“Kita takuti, senjata warisan leluhur yang dipakai Pendekar Minangkabau itu saat ini banyak diproduksi negara lain seperti yang disampaikan nara sumber di Negara Malaysia dan Fhilipina. Karena kita tidak mengenalnya, kita membeli produk yang dibuat dari luar. Padahal, seharusnya kita sendiri yang mengolahnya”, kata Arif. (Humas)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer