News
Sebanyak 477 Tim Gabungan Siap Amankan Lebaran di Pessel

Teks foto : Kapolres Pessel, AKBP. Fery Herlambang, Kasat Lantas. Iptu Naomi Yuliani Saragih dan Kepala Bidang Perhubungan Darat, Dinas Perhubungan Darat, Priska, saat meninjau kondisi jalur mudik di Koto XI Tarusan usai menggelar Apel Gabungan.
PADANG POS (PAINAN)-Sebanyak 477 personel dari Kepolisian, TNI dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) siap mengamankan lebaran Idul Fitri 1439 H/2018.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) AKBP. Fery Herlambang menegaskan pengerahan personel tersebut guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemudik.
“Operasi Ketupat dijadwalkan mulai dari tanggal 7 Juni-24 Juni,” ungkap Kapolres ketika membacakan amanat Presiden Joko Widodo pada Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2018 di Painan, Kamis (5/6).
Apel dihadiri Asisten I Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Gunawan. Pasi Ops Komando Rayon Militer 0311 Pesisir Selatan, Kapten. M. Effendi dan Kebag Ops. Kompol. Mirza Herwanto.
Untuk tahun ini, lanjut Kapolres, dalam operasi, tim gabungan bakal fokus pada empat potensi kerawanan saat lebaran nantinya.
Pertama, menjaga aksi penimbunan bahan pangan straregis, sehingga memicu terjadinya lonjakkan harga pangan strategis secara signifikan.
Kedua, mengantisipasi terjadinya gangguan keselamatan dan kelancaran lalu lintas bagi para pemudik dalam perjalanan hingga selamat sampai tujuan.
Dengan adanya antisipasi itu, secara otomatis dapat meminimalisir potensi kejahatan di jalan. Sebab, intensitas kejahatan jelang lebaran cukup tinggi.
“Karena potensi kejahatan dan kecelakaan dalam berlalu lintas pada saat lebaran cukup tinggi dibanding hari-hari biasanya,” tutur Kapolres.
Kemudian, yang ketiga, mengantisipasi terjadinya bencana alam. Untuk itu, selain personel, tim gabungan pun telah menyiagakan peralatan jika terjadinya bencana seperti longsor dan banjir.
Sedangkan yang keempat, fokus pada gangguan Kamtibmas dan ancaman tindakkan terorisme. Sebab, akhir-akhir ini ancaman aksi terorisme di beberapa wilayah di Indonesia cukup tinggi.
Pada kesempatan itu, dirinya juga meminta tim untuk dapat bersinergi. Dengan demikian, pemberian rasa aman bisa terwujud dengan maksimal.
“Jadi, tim terdiri 277 personel Kepolisian, 30 personel TNI, Pol PP 45 personel, Dishub 45 personel, Dinkes 4 personel dan,” jelas dia.
Sementara Asisten I Gunawan, menyampaikan, pemerintah daerah siap mendukung Operasi Ketupat. Kesiapan itu dibuktikan dengan diterjunkannya sejumlah ASN seperti dari Pol PP 45 personel
Dishub sebanyak 45 personel, Dinkes 4 personel dan Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) sebanyak 16 personel.
“Kami siap bekerjasama dengan semua tim dalam pengamanan Ops Ketupat 2018,” ucapnya.
Dalam operasi kali ini, tim dibagi pada delapan titik yang terdiri dari empat pol pelayanan dan empat pos pengamanan. (teddy setiawan)
Sumber
Berita
Pertimbangkan Aspirasi Rakyat! – Fadli Zon

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mendesak Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan aspirasi masyarakat.
Fadli Zon meminta agar Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencarian Fakta (TGPF) terkait kasus penembakan enam laskar FPI.
Hal itu dia sampaikan melalui akun Twitter @Fadlizon, Sabtu (19/12/2020) dini hari. Dia menanggapi sebuah artikel tentang massa yang mendesak Jokowi untuk segera membentuk tim independen pencari fakta kasus FPI.
Menurut dia, Jokowi perlu mempertimbangkan aspirasi masyarakat untuk kasus penembakan enam laskar FPI.
Pak Jokowi, mohon dipertimbangkan aspirasi masyarakat untuk dibentuknya TGPF kasus penembakan 6 anggota FPI,” cuitnya, dikutip Suara.com.
Fadli Zon menyebut pembentukan TGPF menjadi jalan tengah agar masyarakat dapat percaya bahwa keadilan masih ada.
“TGPF independen adalah jalan tengah agar masyarakat masih percaya bahwa jalan keadilan itu masih ada,” tukasnya.
Perlu diketahui, massa melakukan aksi 1812 pada (18/12/2020). Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut penuntasan kasus penembakan enam laskar FPI.
Selain itu, dalam aksi tersebut massa meminta pembebasan Habib Rizieq Shihab yang tengah ditahan Polda Metro Jaya.
Saya menyarankan kepada Bapak Presiden agar segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang terdiri dari berbagai kalangan elemen bangsa,” ujar Fadli Zon dalam kanal Youtube Fadli Zon Official.
Dia mengatakan anggota TGPF berasal dari komnas HAM, aktivis HAM, perwakilan ulama seperti Majelis Ulama Indonesia atau ormas-ormas islam lain.
Sebab, menurut Fadli, kasus ini perlu diusut tuntas agar masyarakat tidak kehilangan rasa percaya terhadap hukum di Indonesia.
“Publik di-trushed ketidakpercayaan pada hukum. Karena hukum seperti yang sudah klise dan berulang-ulang kita katakan selalu tajam kepada yang dianggap sebagai lawan-lawan politik dan tidak pernah hukum itu berjalan atau tumpul kepada mereka yang dianggap sebagai pro pemerintah,” tuturnya.
Sumber
Berita
Bagaimana Caranya Mencari ‘Keadilan’? – Fadli Zon

Anggota DPR RI, Fadli Zon menyindir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD terkait 6 Laskar FPI ditembak mati polisi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mempertanyakan cara mencari keadilan atas kematian 6 Laskar FPI di tangan polisi.
Awalnya Mahfud MD melalui akun Twitter miliknya menyebut bahwa memahami keadilan itu sulit untuk dilakukan.
Mahfud MD pun mengambil contoh pada sebuah kasus yang terjadi pada Fahri Hamzah melawan PKS.
Saat Mahkamah Agung (MA) menyatakan Fahri Hamzah menang Rp 30 miliar dari PKS, Fahri menyebut ada keadilan di Indonesia.
Namun, ketika kemenangan Rp30 miliar dibatalkan oleh Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung, pastinya malah gantian politisi PKS Hidayat Nur Wahid menyebut putusan MA adil.
Cuitan tersebut lah yang pada akhirnya menuai banyak komentar dari publik, termasuk salah satunya memdapatkan komentar dari Fadli Zon yang mengaitkan keadilan tersebut dengan kasus kematian 6 Laskar FPI yang baru-baru ini terjadi.
Fadli Zon mempertanyakan cara mencari keadilan dalam kasus kematian enam anak buah Rizieq Shihab itu.
“Bagaimana caranya mencari ‘keadilan’ bagi enam anggota FPI yang dibunuh polisi?” kata Fadli Zon dalam akun Twitter-nya.
Tak hanya itu saja, bahkan Fadli Zon juga menyindir dengan adanya peluang merealisasikan sila kedua Pancasila yang berbunyi ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’.
“Ada peluang merealisasikan ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’?” ujar Fadli Zon.
Diketahui, sebanyak 6 Laskar FPI tewas dalam aksi penembakan di Jalan Tol Jakarta – Cikampek, pada Senin 7 Desember 2020.
Dan kemudian keenam anggota FPI yang tewas ditembak mati itu, jenazahnya telah dimakamkan pada Rabu 9 Desember pagi.
Yang mana pada saat itu lima jenazah dimakamkan di Megamendung, kabupaten Bogor, yakni Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21), dan Reza (20).
Dan sementara satu jenazah lainnya yakni Luthfil Hakim (25) dimakamkan di Cengkareng, Jakarta Barat.
Menurut kepolisian, insiden tersebut berawal saat anggota polisi tengah menyelidiki informasi adanya rencana pengarahan massa jelang pemeriksaan Rizieq terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan.
Sehingga Pihak Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengikuti kelompok yang diduga simpatisan Rizieq.
Selanjutnya, ada dua kendaraan yang ditumpangi kelompok simpatisan Rizieq memepet kendaraan milik anggota kepolisian.
Diduga mereka sempat menembak ke arah kendaraan milik anggota polisi. Hingga akhirnya, kejadian itu membuat anggota polisi di lapangan mengambil tindakan tegas terukur.
Namun, kronologi dari kepolisian tersebut berbeda dengan kronologi versi FPI. FPI justru menuding polisi yang lebih dulu memepet mereka
Sumber
Berita
Tak Ada Terorisme Dalam Islam – Fadli Zon

Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon melontarkan kontra narasi atas wacana Terorisme yang cenderung dihubungkan dengan Islam.
Ia ungkap pendapatnya melalui laman twitter @fadlizon pada Jum’at tanggal 18 – Desember 2020.
Fadli menanggapi pernyataan polisi dalam sebuah pemberitaan yang mengungkap Jaringan Terorisme Jama’ah Islamiah.
Keterangan didalamnya memuat tentang pergerakan Jaringan Terorisme Jama’ah Islamiah (JI) yang telah menyebar di 20.067 kotak amal ke beberapa wilayah di Indonesia.
Ia tidak segan-segan menegaskan bahwa tidak ada di dalam ajaran Agama Islam itu mengenalkan tentang terorisme.
“Tak ada terorisme dalam Islam,” tegasnya.
Sebelumnya Fadli menyentil pewacanaan tentang terorisme menggunakan diksi yang unik yaitu jualan terorisme tak habis-habis.
“Jualan terorisme tak habis2,” katanya.
Pada cuitannya singkat tak lupa dia menyertakan hastag Lawan Islamofobia.
” #LawanIslamofobia,” tulisnya.
Postingan Fadli Zon dalam lamantwitternya mendapatkan 2.085 Likes dan 488 Retwitt dari Netizen.
Sumber
-
nofrijal1 hari lalu
Nofrijal Hidupkan Wisata Kuliner Lewat Gowes Wes Wes – siarminang.net
-
Limapuluh Kota5 hari lalu
Bupati Limapuluh Kota Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran Di Simalanggang – siarminang.net
-
Payakumbuh6 hari lalu
Pakan Sinayan Perdana Gelar Musrenbang Di Tahun 2021 – siarminang.net
-
Ekonomi6 hari lalu
Rupiah Melemah ke Level Rp14.052/USD
-
Ekonomi6 hari lalu
Pemerintah Perpanjang Penutupan Sementara Perjalanan WNA ke Indonesia
-
Politik3 hari lalu
PWI Tanah Datar Gelar KLW – siarminang.net
-
Payakumbuh6 hari lalu
Taruko Menuju Kampung Wisata – siarminang.net
-
Politik6 hari lalu
Warga Tanjuang Gadang dihebohkan Penemuan Mayat Laki Laki – siarminang.net