Connect with us

News

Semarak Muktamar 48, Ratusan Warga Muhammadiyah Gowes dari Sragen ke UMS

[ad_1]

Minggu, 26 Januari 2020 – 14:37:53 WIB – 119

Semarak Muktamar 48, Ratusan Warga Muhammadiyah Gowes dari Sragen ke UMS

Gowes To Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di surakarta

SURAKARTA — Jelang muktamar Muhammadiyah, ratusan warga Muhammadiyah mengikuti Gowes To Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah sejauh 40 kilometer dari Sragen ke Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Peserta dilepas resmi oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Drs. H. Ahmad Dahlan Rais, M.Hum di Masjid Raya Al-Falah Sragen Ahad, (26/1/2020) pukul 07.00 WIB.



Dahlan Rais mengatakan, kegiatan menyehatkan tersebut digelar dalam rangka mensyiarkan kepada masyarakat umum sekaligus momentum untuk meminta ijin atau Kulo nuwun kepada masyarakat bahwa Surakarta khususnya UMS akan menjadi tuan rumah Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. “Gowes ini momentum untuk mensyiarkan dan Kulo nuwun pada masyarakat bahwa Solo akan jadi tuan Rumah Muktamar ke-48, pada tanggal 1-5 Juli 2020” ungkapnya.



Alasan bersepada bareng ini dijadikan agenda Semarak menyambut Muktamar. Dahlan Rais mengatakan bersepeda merupakan olahraga yang banyak diminati serta menyehatkan. “Bersepeda juga olahraga yang murah, bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Jadi siapapun boleh mengikuti kegiatan ini (gowes)” lengkap adik dari tokoh reformasi Indonesia Amien Rais itu.

Pagi itu, peserta yang datang dari kontingen PDM se-Soloraya dan sekitarnya menikmati sarapan Soto khas Sragen dan Nasi Tumpeng di halaman masjid Raya Al-Falah. Saat bendera Muktamar dikibarkan sebagai simbol pelepasan peserta, ratusan sepedapun diayuh dengan santai. Tampak senyum sumringah dan semangat muncul dari tiap wajah peserta.

Dikawal ketat oleh Pasukan KOKAM Se-Solo Raya, peserta diarahkan ke pitstop pertama yakni Masjid An-Nuur Kecamatan Masaran, Sragen. Disana peserta beristirahat dan dibagikan kupon undian. Selepas rasa lelah hilang, rombongan peserta dengan jersey warna orange bermotif logo muktamar, melaju ke pitstop kedua yaitu Griya Solopos. Di kantor tersebut, rombongan disambut oleh direksi Solopos sekaligus mengabadikan momen bersama di depan kantor yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto Surkarta itu.

Tibalah peserta ke tujuan akhir, yakni Gedung Induk Siti Walidah UMS. Di gedung tersebut, peserta istirahat sejenak, sembari mengumpulkan kupon undian dan menikmati jajanan pisang dan kacang rebus. Setelah melepas lelah, kegiatan diakhiri dengan pengundian door prize. Hadiah yang disiapkan oleh panitia berupa aksesoris olahraga sepeda, seperti celana olahraga, botol air minum, helm sepeda dan tak ketinggalan sepatu sepeda dengan warna merah mengkilat.

Bagi para warga, simpatisan Muhammadiyah dan Masyarakat umum yang belum bisa mengikuti gowes perdana kali ini, tenang saja. Panitia telah menjadwalkan gowes selanjutnya pada tanggal 23 Februari 2020 dari Karanganyar menuju UMS. (Risqi/humas UMS)

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi (Rijoe)

Tag: muhammadiyah

Anies Dituntut Mundur oleh Abu Janda Cs, Begini Respon Ahok

Anies Dituntut Mundur oleh Abu Janda Cs, Begini Respon Ahok

JAKARTA – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengklaim tak mengetahui rencana aksi…

Waketum MUI Pusat Buya Yunahar Meninggal Dunia, Ketum MUI Sumbar Sampaikan Ungkapan Duka Cita

Waketum MUI Pusat Buya Yunahar Meninggal Dunia, Ketum MUI Sumbar Sampaikan Ungkapan Duka Cita

YOGYAKARTA — Kabar duka datang dari Waketum MUI Pusat Buya Yunahar Ilyas meninggal dunia di RS Sarjito Yogyakarta,…

Irwan Basyir Hadiri Syukuran Kenaikan Pangkat Kapolsek Kuranji Kompol Armijon

Irwan Basyir Hadiri Syukuran Kenaikan Pangkat Kapolsek Kuranji Kompol Armijon

PADANG — Ketua DPD LPM Kota Padang Irwan Basyir menghadiri syukuran kenaikan Kapolsek Kuranji Kompol Armijon dari Ajun…

Antisipasi Bahaya Narkoba Kepada Generasi Muda, Polres Bukittinggi Berikan Penyuluhan

Antisipasi Bahaya Narkoba Kepada Generasi Muda, Polres Bukittinggi Berikan Penyuluhan

Bukittinggi – Penyalahgunaan narkoba saat ini semakin memprihatinkan, Polres Bukittinggi gelar penyuluhan bahaya…

Semarak Muktamar 48, Ratusan Warga Muhammadiyah Gowes dari Sragen ke UMS

Semarak Muktamar 48, Ratusan Warga Muhammadiyah Gowes dari Sragen ke UMS

SURAKARTA — Jelang muktamar Muhammadiyah, ratusan warga Muhammadiyah mengikuti Gowes To Muktamar ke-48 Muhammadiyah…



[ad_2]

Sumber

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer