Connect with us

News

Sudah Lakukan Pencurian Belasan Kali, Dua Lelaki ini Akhirnya Diciduk Polres Bukittinggi

Sudah Lakukan Pencurian Belasan Kali, Dua Lelaki ini Akhirnya Diciduk Polres Bukittinggi

[ad_1]

Senin, 07 Oktober 2019 – 17:53:44 WIB – 79

Kapolres Bukittinggi AKBP Iman Pribadi Santoso, SIK didampingi Kabagops Kompol Partahian Pane, S.Sos dan KBO Sat Reskrim IPTU Anidar, SH saat memberikan keterangan kepada awak media.

BUKITTINGGI – Tim Jatanras Sat Reskrim Polres Bukittinggi di bawah pimpinan Kasat Resnarkoba AKP Pradipta Putra Pratama, SH.SIK dan IPDA Fikri Rahmadi, S.Trk kembali berhasil membekuk dua orang tersangka inisial D (39), dan AP (29) diduga melakukan tindak pidana Curat di 15 (lima belas) TKP wilayah hukum Polres Kota Bukittinggi, kedua tersangka ditangkap oleh Tim Jatanras di daerah Padang Luar dan Sungai Buluh Kabupaten Agam, Senin (7/10/2019).

Kapolres Bukittinggi AKBP Iman Pribadi Santoso, SIK didampingi oleh Kabag Ops Kompol Partahian Pane, S.Sos dan KBO Sat Reskrim IPTU Anidar, SH di hadapan para wartawan pada saat Pers Release menyampaikan Penangkapan kedua tersangka sebagai tindak lanjut dari Laporan Polisi : LP/392/K/XI/2018 tanggal 15 November 2018, tentang tindak pidana pencurian yang terjadi pada hari Selasa, 13 Oktober 2018 sekira pukul 18.45 Wib, dengan kerugian Laptop, senapan angin dan Camera Canon.

Penangkapan kedua tersangka berawal dari olah TKP tim Jatanras Polres Kota Bukittinggi yang dipimpin oleh AKP Pradipta Putra Pratama, SH.SIK (Kasat Resnarkoba) dan IPDA Fikri Rahmadi, S.Trk (Kanit Tipidter) melakukan penyelidikan di lapangan serta mendapatkan informasi bahwa tersangka AP sedang berada di rumahnya di Sungai Buluh Agam.

“Selanjutnya supaya tersangka AP tidak melarikan diri, Tim Jatanras langsung melakukan pengejaran ke rumah tersangka, dan langsung menangkap dan mengamankan tersangka AP pada hari Minggu (6/10/2019) sekira pukul 17.00 Wib, lalu dilakukan pengembangan bahwa yang melakukan pencurian adalah tersangka D, dan keesokan harinya Senin (7/10/2019) sekira pukul 03.00 WIB didapat informasi bahwa tersangka D sedang berada di daerah Padang Luar Kabupaten Agam,” ujarnya.

Kemudian Tim melakukan pengejaran terhadap tersangka D, dan sewaktu dilakukan penangkapan didekat kantor Wali Nagari Padang Luar tersangka D berusaha melarikan diri kearah semak belukar di belakang kantor Wali Nagari sehingga dilakukan tembakan peringatan namun tersangka D tetap berusaha melarikan diri, selanjutnya Tim melakukan tembakan kearah kaki tersangka, dan tersangka D berhasil di ringkus.

Pada saat dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka bahwa tersangka telah melakukan pencurian sebanyak 15 kali di wilayah hukum Polres Kota Bukittinggi yakni di Garegeh, Simpang Tembok, Simpang Pasar Pagi, Dekat Pos Polisi Aur Kuning, Simpang Jambu Air, Depan RRI, Parik Putus, SD Simpang Mandiangin, Pasar Banto, SMK Pasar Bawah, Counter HP Simpang Tarok, Apotik Krida Farma Tanah Jua, Toko Sepatu Puspita Shoes Tengah Sawah, Simpang gerbang Sakinah Biaro dan Simpang Kabun Pulasan.

Sedangkan barang bukti yang diamankan dari tersangka adalah 1 unit note book merk Azus, dan barang bukti lainnya sedang dalam proses pengembangan.

“Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersangka akan dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 7 tahun, dan untuk penadah akan dikenakan pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 4 tahun,” ungkas Kapolres Bukittinggi. (Iwin)

Editor/Sumber: Siel Saputra

Tag: bukittinggi,pos-polisi,sumatra-barat

Ciptakan Kota Tertib Ukur, Pemko Pariaman MoU dengan 10 instansi

Ciptakan Kota Tertib Ukur, Pemko Pariaman MoU dengan 10 instansi

PARIAMAN — Walikota Pariaman, Genius Umar MoU sekaligus tandatangani komitmen kerja dalam pembentukan Daerah Tertib…

Donasi Korban Kerusuhan Wamena, Pemprov Sumbar Dapat Rp3,1 Milyar dalam Semalam

Donasi Korban Kerusuhan Wamena, Pemprov Sumbar Dapat Rp3,1 Milyar dalam Semalam

JAKARTA — Menyikapi kondisi yang terjadi di Wamena Papua, perantau Minang Jakarta melakukan respon cepat untuk…

ACT akan Terbangkan 97 Pengungsi Minang di Wamena Papua ke Kampung Halaman

ACT akan Terbangkan 97 Pengungsi Minang di Wamena Papua ke Kampung Halaman

PADANG — Menanggapi konflik sosial yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera…

Tumpukan Material Proyek Pembangunan SDN 06 Sigando Padang Panjang Diduga Ganggu Fungsi Jalan

Tumpukan Material Proyek Pembangunan SDN 06 Sigando Padang Panjang Diduga Ganggu Fungsi Jalan

Pemkab Pessel Permudah Segala Urusan Administrasi Kependudukan Perantau Pessel Dari Wamena

Pemkab Pessel Permudah Segala Urusan Administrasi Kependudukan Perantau Pessel Dari Wamena

PESISIR SELATAN — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan bakal mempermudah pengurusan dokumen kependudukan dan…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer