Connect with us

News

Tabrakan Sesama Sepeda Motor di Padang Panjang, Satu Meninggal di Tempat

Tabrakan Sesama Sepeda Motor di Padang Panjang, Satu Meninggal di Tempat

[ad_1]

Senin, 11 Juni 2018 – 05:03:25 WIB – 162

Tabrakan Sesama Sepeda Motor di Padang Panjang, Satu Meninggal di Tempat

Kecelakaan sepeda motor di Jalan Umum Ahmad Yani, Kacang Kayu, Kota Padang Panjang, Minggu (10/6).

Pilwako Kota Padang 2018

PADANG PANJANG – Lagi-lagi, kecelakaan lalu lintas di Wilayah Hukum Polres Padang Panjang kembali memakan korban. Satu orang meninggal dunia dilokasi kejadian, akibat tabrakan antara sesama sepeda motor, di Jalan Umum Ahmad Yani, Kacang Kayu, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) Minggu (10/6) sekirapukul 07.00 WIB.

Kapolres Padang Panjang AKBP. Cepi Noval, SIK melalui Kasat Lantas IPTU Adityalidarman menyampaikan, kecelakaan yang terjadi antara sepeda motor Honda BA 5520 NQ dengan sepeda motor Yamaha BA 2690 ND mengakibatkan penumpang BA 2690 ND meninggal dunia di lokasi kejadian.

“Akibat kecelakaan tersebut penumpang sepeda motor yamaha BA 2690 ND meninggal dunia di lokasi kejadian, serta kedua pengendara sepeda motor yang terlibat kecelakaan mengalami luka-luka, dan telah dibawa ke RSUD Padang Panjang,” papar Aditya.

Aditya mengatakan, kejadian berawal saat sepeda motor Honda BA 5520 NQ yang dikendarai oleh Mawardi (43) datang dari arah Solok menuju arah Padang Panjang, sesampai di tempat kejadian pada saat berbelok kekanan, arah ke Jl. Lingkar RSUD Padang Panjang, bertabrakan dengan kendaraan sepeda motor yamaha BA 2690 ND yang dikendarai oleh Zulkarnalis (38) dengan memboncengi Saripudin (63) yang datang dari arah Padang Panjang menuju arah Solok.

Lebih lanjut Aditya menghimbau kepada pengguna jalan, agar selalu mematuhi aturan dan peraturan berlalu lintas. Untuk dapat menekan sekecil apapun pelanggaran yang berpotensi kecelakaan lalu lintas.

“Mari kita saling menghargai satu sama lain di jalan raya, tekan sekecil apapun pelanggaran yang berpotensi kecelakaan lalu lintas. Arus lalu lintas saat ini sangat padat, karena ramainya masyarakat pulang mudik dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 H. ingat jangan ubah suka cita menjadi duka cita dihari lebaran akibat tidak tertib di jalan raya,” pungkasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan, Saripudin, korban meninggal dunia merupakan warga Kelurahan Tanah Hitam, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang. Saat ini kedua kendaraan yang terlibat laka sudah diamankan di Mako Polres Padang Panjang.(Del/Putra/AMOI)

Editor/Sumber: Romeo/AMOI/Pasbana

Tag: daerah,metro,padang-panjang,peristiwa,pos-polisi,sumatra-barat

Bupati Irdinansyah Tarmizi Sempatkan Diri Hadiri Gelaran Buka Bersama DPC Demokrat Tanah Datar

Bupati Irdinansyah Tarmizi Sempatkan Diri Hadiri Gelaran Buka Bersama DPC Demokrat Tanah Datar

TANAH DATAR – Telah menjadi tradisi dalam bulan Suci Ramadhan, berbagai organisasi, kelompok, Syarikat, Komunitas atau…

Heboh Pemuda Asal Indonesia jadi Imam Masjidil Haram, Ternyata Ini Faktanya

Heboh Pemuda Asal Indonesia jadi Imam Masjidil Haram, Ternyata Ini Faktanya

JAKARTA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bertemu dengan Asal bin Yanto Albanjari, pria yang sempat ramai dibahas…

Berbagi itu Indah, Kl Lazismu Masjid Taqwa Bagikan 550 Paket Lebaran

Berbagi itu Indah, Kl Lazismu Masjid Taqwa Bagikan 550 Paket Lebaran

PADANG – Kl Lazismu Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumbar berbagi, dengan menyerahkan paket sembako dan bekal hari raya,…

Libur Lebaran di Padang, Jika Terkena Pungli, Lapor Kesini

Libur Lebaran di Padang, Jika Terkena Pungli, Lapor Kesini

PADANG – Seluruh kawasan wisata di Kota Padang ditargetkan bebas dari pungutan liar (pungli) pada libur lebaran 2018….

Bangun Sinergitas Bersama Umat Perangi Narkoba, PWPM Sumbar Turun Safari Ramadhan

Bangun Sinergitas Bersama Umat Perangi Narkoba, PWPM Sumbar Turun Safari Ramadhan

PADANG – Sinergitas yang dibangun Pemuda Muhammadiyah Sumbar dan ummat terus berlanjut selama bulan suci Ramadhan….



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer