Connect with us

News

Taqwa, Ketenraman dan Kesehatan Jiwa

Taqwa, Ketenraman dan Kesehatan Jiwa

[ad_1]

Oleh: dr. Hardisman, MHID, PhD

Kita Ummat Islam kembali bertemu dengan Bulan Suci Ramadhan. Pada bulan ini kita meningkatkan penghambaan diri kita kepada Allah SWT dengan ibadah puasa di siang, mendirikan ibadah malamnya, dan memperbanyak kebaikan lainnya. Kebaikan atau amal shalah yang ditingkatkan itu mencakup ibadah mahdah dan ibadah personal, serta ibadah ghairu mahdah dan ibadah sosial.

Tujuan akhir dari semua ibadah yang dilakukan itu adalah untuk mencapai taqwa (sebagaimana QS Al-baqarah [2]:183). Seorang mukmin yang taqwa adalah yang paling mulia disisi Allah SWT itu (QS Al-Hujurat [49]:13).

Oleh karena itu, derajat inilah yang harus diraih oleh setiap mukmin. Sehingga Allah SWT juga memerintahkan setiap mukmin untuk bertaqwa dengan sebenar-benarnya (QS Ali Imran [3]:102). Taqwa yang sebenarnya itu tentu dengan melakukan ibadah dan amal shaleh pribadi dan sosial (muamalah) dengan penuh keikhlasan dengan megharap Ridha-Nya semata.

Orang yang bettqwa, akan mulia disisi yang Maha Kuasa, tentu akan mendapat Ridha-Nya. Bila Ridha Allah SWT itu yang telah didapatkan, maka semua permintaan dan doanya akan diberikan-Nya, dan kepangangan hidup atau rezkinya. Ia akan dijauhkan dari kesempitan dan bahaya (QS At-Thalaq [65]:2-4).

Bagi orang yang taqwa itu akan diberikan keterbukaan hati-sanubarinya dalam melihat kebenaran dan mampumenjauhkan diri dari kemaksiatan (Furqan). Lalu baginya ada pengampunan dan karunia yang sangat besar (QS Al-Anfal [8]:29 dan Al-Hadid [57]: 28).

Ketaqwaan itu akan menjadi solusi terhadap Kontrol syahwat terhadap kesenangan dunia (QS Ali-Imran [3]:14-15). Manusia yang pada dasarnya mempunyai naluriah kesenangan dan kecintaan kepada dunia ini, baik terhadap keluarga ataupun harta. Namun, rahmat dan karunia Allah SWT ini haruslah disyukuri dan digunakan sesuai yang dikehandaki oleh yang memberikannya, dikontrol dengan petunjuk-Nya, yakni melalui jalan Taqwa.

Jika manusia XE “manusia” tidak mampu menggunakan segala karunia yang diberikan Yang Maha Kuasa kepadanya maka ia akan hanyut dalam kegelapan duniawi. Jika manusia dalam mencari kehidupan dunia, XE “dunia” jauh dari kebenaran, senang kepada yang haram XE “haram” , berbuat kerusakan, menyakiti nilai-nilai kemanusian dan berbuat kemaksiatan, maka secara perlahan tapi pasti ia akan jatuh kedalam kebinasaan.

Orang yang jatuh kedalam jurang kehancuran ini adalah orang-orang yang yang jauh dari nilai ketaqwaan dan tidak menghadirkan Allah SWT dalam hidupnya. Maka akan sesat dan semakin jauh dari kebenaran (Al-Hasyr [59):19; Az-Zukruf [43]:36-37; Az-Zumar [39]:22), mendapatkan kesempitan dalam hidup dan jauh dari ketenteraman (QS Thaha [20]:124; Az-Zumar [39]:22).

Orang yang bertaqwa melakukan setiap amal shalehnya dengan ikhlas. Ikhlas beribadah adalah penghambaan diri atas dasar Iman dengan keyakinan dekat dan selalu bersama dengan Allah SWT (muraqabah) sehingga setiap yang dilakukan bagaikan melihat-Nya dengan nyata (ihsan). Keyakinan itu dilandasi dan dilakukan dengan tauhid yang murni tanpa noda kesyirikan tersembunyi dan nyata. Sehingga pengharapan dan permohonan (doa) dan menyerahkan diri secar totalitas (tawakal) hanya kepadanya di akhir segala rencana dan ikhtiar (azzam). Semuanya itu tidak lain adalah mengharapkan kemuliaan disisi Allah SWT itu dengan tempat (maqam) taqwa itu XE “taqwa”.

Bila seseorang ikhlas dalam beramal, makai ia hanya akan mengaharap Ridha Allah SWT dari setiap amal shaleh yang dilakukannya. Ia tidak mengharapkan pujian, dikenal, ataupun disebut oleh orang lain atas segala yang dilakukannya.

Kebaikan sosial kepada orang lain, juga tidak mengharapkan balasan yang sama. Sehingga ia akan menjalani hidup dengan lapang dada. Ia tidak akan merasa gundah, gelisah, apalagi sakit hati bila kebaikannya terhadap orang lain tidak mendapatkan kebaikan yang terlihat mata bagi dirinya. Hanya dengan taqwa XE “taqwa” yang demikian itulah sesorang akan mendapatkan kemuliaan, ketenangan dan ketenteraman. Sebagaimana yang dijanjikan dalam QS Al-Araf [7]:35.

Iman yang ikhlas akan menghantarkan seseorang mampu mengendalikan dirinya, berprilaku yang baik dalam lingungan sosial, ibadah yang terperlihara, dan dengan qalbu yang senantisa berzikir. Keserasian antara hubungan muamalah adalam lingkungan sosial dan dengan Sang Pencipta menjadikan jiwa yang tenang dan tenteram. Secara langsung sebagaimana dalil-dalil dalam Al-Quran, bahwa orang yang taqwa akan senantiasa mendapatkan perlindungan dan pertolongan.

Secara tidak langsung, orang yang hubungan muamalah dalam lingkungan sosial baik akan merasa teang dalam kesehariannya. Perasaan was-was dan curiga dan ketakutan akan terhindar bila dengan tentangga dan sejawat tempat kerja selalu baik dan terpelihara. Yang semuanya itu menghantarkan dirinya mendapatkan keteangan dan ketenteraman dalam hidup.

Ketenteraman jiwa akan menghasilkan jiwa yang kuat yang tidak rentan terhadap permasahan hidup (stress psikososial XE “stress psikososial” ) karena dia yakin dengan ikhlas ada rahmat dan pertolongan Allah SWT selalu ada bersamanya. Kekuatan terhadap stresor psikososial tersebut menjadikan seseorang tidak mudah jatuh kedalam stres yang tidak terkompensasi (distres XE “distres”), kecemasan berlebihan, atau bahkan gangguan yang lebih berat.


Penulis adalah Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK-UNAND), Padang.

MENTAWAI – Isu Megatrust gempa dan Tsunami yang akan melanda Provinsi Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Kepulauan…

PESISIR SELATAN — Memperlambat Proses Pembangunan Pasar Surantih. Sejumlah Pemuda Simpang Samudera, Kenagarian…

PADANG — Sehari usai dilantik Gubernur Irwan Prayitno, Wako Mahyeldi dan Wawako Hendri Septa langsung mengumpulkan…

MENTAWAI – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mentawai melalui Bidang Bina Marga, akan membangun jembatan permanen, penghubung…

SOLOK — Jajaran Reskrim Polres Solok Kota menangkap pelaku pembunuhan terhadap Delvi Busrya (41), warga Jalan…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer