Connect with us

News

18 Atlet Sumbar Perkuat Indonesia di Ajang Asian Games 2018, Kadispora Sumbar Beri Support

18 Atlet Sumbar Perkuat Indonesia di Ajang Asian Games 2018, Kadispora Sumbar Beri Support

[ad_1]

Kadispora Sumbar Adib Alfikri sambangi atlit Pelatnas asal ranah minang, Jumat (10/8).

JAKARTA – Sebanyak 14 atlet Sumatera Barat dipanggil mengikuti Pelatnas untuk memperkuat tim Indonesia diajang Asian Games 18 2018 di Jakarta.

Hal ini diungkapkan Kadispora Sumbar Adib Alfikri saat berbincang dengan MINANGKABAUNEWS.COM, Jumat (10/8/2017) di lokasi Pelatnas Asian Games Jakarta. Tak hanya atlet, Sumbar turut mengirimkan pelatihnya untuk memperkuat tim Asian Games Indonesia.

“Ya, ada 14 atlet kita yang mengikuti pelatnas untuk memperkuat Indonesia di ajang Sea Games. Sumatera Barat juga berpartisipasi dalam Asian Games ke 18 ini dengan menyumbangkan sebanyak 14 atlet berprestasi di berbagai iven kejuaraan berskala nasional ataupun internasional, untuk memperkuat kontingen Merah Putih di iven tersebut,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Adib Alfikri bersama Ketua KONI Sumbar Syaiful ketika sambangi atlet jelang Asian Games, Jumat (10/8/2018).

Kadispora Sumbar, Adib Alfikri mengatakan, Kunjungan ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Sumbar kepada para atlet Tuah Sakato yang akan berjuang membela Indonesia di kancah Internasional.

Adib juga meminta kepada seluruh atlet Sumbar, yang telah menjalani berbagai latihan agar mengeluarkan potensi diri semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik dengan tekad meraih kemenangan nantinya.

Ia juga berpesan kepada seluruh atlet Sumbar agar tidak gampang menyerah di Asian Games 2018. Para atlet diharap menjalani latihan dengan maksimal, sehingga nanti mendapat hasil terbaik yang akan mengharumkan nama Indonesia dan Sumatera Barat.

Selain itu Adib mengingatkan kepada para atlet apabila ada persolan yang mengganjal agar segera menyampaikan kepada pihak terkait dalam hal ini KONI maupun Dispora Sumbar sebagai perpanjangan tangan Pemprov Sumbar.

“Kita berharap jika para atlet ada persoalan agar secara langsung disampaikan kepada KONI atau Dispora Sumbar. Insya Allah kita bisa fasilitasi atau membantu mencari jalan keluar dari permasalahan yang terjadi. Sehingga cita cita untuk membangun olahraga Sumbar lebih baik dapat terwujud,” ungkap Adib.

Sementara, Ketua KONI Sumbar, Syaiful menjelaskan, sebenarnya rencana untuk mengunjungi duta olahraga Tuah Sakato sudah digulirkan sejak jauh jauh hari. Bahkan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar yang berencana langsung memberikan semangat dan motivasi kepada atlet.

Menurutnya, Hanya saja ada tugas kenegaraan dan pengabdian pada masyarakat Sumbar yang membuat Gubernur dan Wagub Sumbar berhalangan hadir memberikan semangat pada atlet di masa Pelatnas.

“Atlet berlaga di Asian Games ini adalah atlet binaan KONI yang tidak mungkin tidak diperhatikan. Begitu juga dengan Pemprov Sumbar. Hanya saja baru sekarang berkesempatan mengunjungi para atlet Asian Games ini,” ujarnya.

Namun demikian,Gubernur sebagai orang nomor satu di Sumbar ini menjanjikan bakal melihat dan memberikan motivasi langsung kepada atlet pada pertandingan Asian Games mendatang. Guna menambah motivasi dan determinasi pada atlet yang bertanding.

“Kita sudah lama rencanakan hal ini, namun kita terkendala dengan padatnya agenda Pak Gubernur dan Wagub yang tidak bisa ditinggalkan. Baik itu tugas kenegaraan maupun tugas kedaerahan. Jadi kepada atlet yang berada di Pelatnas harap dimaklumi,” pinta Syaiful

Salah satu atlet Sumbar yang dikunjungi, Yaspi Bobi mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah memberikan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Atas dukungan ini, secara pribadi saya siap mengharumkan nama Sumbar dan Indonesia di kancah Asian Games dengan meraih medali. Mohon kepada seluruh masyarakat untuk mendoakan kontingen Indonesia khususnya atlet Sumbar agar meraih medali yang diinginkan,” beber Yaspi Bobi yang diamini Rafika dan Lusiana.

Pada kesempatan itu, para atlet juga diberikan dana motivasi masing- masing sebesar Rp5Juta, yang diserahkan langsung Kadispora Sumbar Adib Alfikri, Ketua Koni Sumbar Syaiful dan Bendahara Koni Sumbar Wahyu Amran.

Adapun, ke-14 atlet Sumbar yang ikut Pelatnas Asian Games adalah, Syamsul Akmal sepak takraw, Rendi Syuhada dan Putri Wahyuni cabor dayung, lima atlet cabor atletik Yaspi Bobi, Fauma Depril Jumra,Rafika, Wahyudi, Lusiana, Eva Desiana cabor thriatlon, Rina Kusuma Ningrum dan Nofrica Yanti Paralayang, Delva Rizki Taekwondo,Dwi Rahayu Pitri Soft Tenis,serta Mayang ZP cabor sepakbola putri. (Rel)

YOGYAKARTA – Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar temu nasional warganet…

PAYAKUMBUH – Wirabraja Merah Putih Adventure Extreme Offroad 2018 resmi ditabuh dengan dilepasnya Offroader Oleh…

TANAH DATAR – Satu tersangka pelaku penyalahgunaan narkoba diamankan satuan Narkoba Polres Tanah Datar, Kamis malam…

POLITIK – Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin mengaku Ustadz Abdul Somad bersedia sebagai calon…

PADANG PARIAMAN – Kereta api Sibinuang kembali menelan korban, kali ini satu unit Avanza warna hitam dengan nopol BA…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer