Connect with us

News

825 Lembar Surat Suara Rusak Dibakar di Kota Pariaman

825 Lembar Surat Suara Rusak Dibakar di Kota Pariaman

[ad_1]

PARIAMAN -Ada total 825 surat suara rusak yang dimusnahkan di Kantor KPU Pariaman, Selasa (26/6/2018) siang.

Ketua KPU Pariaman, Boedi Satria menjelaskan, pemusnahan surat suara yang rusak ini dilakukan dalam rangka transparasi kepada masyarakat, dalam hal ini warga Pariaman.

“Warga Pariaman tak usah ragu-ragu terkait dengan adanya surat suara rusak, atau sudah dicoblos sebelumnya. Karena sudah kami musnahkan semuanya,” paparnya di sela pemusnahan.

Ia menjelaskan, surat suara dimasukkan ke golongan rusak di antaranya karena kotor, robek, tercoret, hingga tulisan tidak lengkap. Ia menjelaskan juga, surat suara dianggap rusak apabila terdapat indikasi pengarahan ke salah satu calon di dalamnya.

“Pada prinsipnya kita semua menjaga agar pelaksanaan Pilkada serentak ini berjalan lancar dan baik tanpa kendala. Dari KPU Pariaman kami menghancurkan surat suara rusak tersebut untuk menjaga pilkada lancar,” urai dia.

Ketua KPU Boedi Satria mengatakan masyarakat yang tidak memiliki e-ktp namun masuk dalam DPT bisa memilih apabila telah menerima C6.

Boedi berasumsi sangketa Pilkada dapat muncul jika jarak suara hanya di bawah 900 di antara dua pasangan calon yang jarak suaranya saling mendekati atau beda tipis.

Ketua Panwaslu Pariaman, Elmahmudi mengungkapkan ada 7 Fariabel dari 15 indikator, potensi kerawanan jumlah pelanggaran dalam Pilkada di 4 Kecamatan Kota Pariaman di tingkat  TPS.

Di antaranya, Ada pemilih yang belum terdaftar di DPT kemudian adanya pemilihan tambahan dan kelebihan surat suara 2,5% dari jumlah surat suara.

“Selanjutnya pemilih yang telah terdaftar dalam DPT, namun di hari pemilihan ia kehilangam hak pilh, contoh ia telah berubah profesi seperti TNI, Polri atau meninggal dunia,” ulasnya.

Selanjutnya ulas Elmahmudi, kesalahan pendistribusian C6 contoh di daerah perbatasan dengan daerah tetangga. 

“Pemilih disabilitas juga dapat memicu kerawanan contoh dihari pencoblosania  sudah dipastikan tidak bisa hadir di TPS karena kondisinya, jika tidak di jemput kerumah,” katanya lagi.

Selanjutnya TPS yang dekat dengan Posko pemenangan Paslon yang dapat menimbulkan kasus Money politik.

termasuk mobilisasi massa. “Selain itu Ketersediaan logistik terkait dengan pemilih tambahan, jika ada lebih dari 20 orang/TPS juga akan memunculkan kerawanan,” tutur Elmahmudi.

Sementara Senator DPD RI Leonardy Harmainy menyampaikan, berdasarkan laporan dari pihak penyelenggara dan Polres Pariaman bahwa hingga hari ini Pilkada Pariaman masih berada dalam tingkat kondusif.

“Dengan harapan kotak TPS itu hingga akhir sore hari jelang pencoblosan kotak dan surat suara sudah sampai di 155 TPS dan petugas telah siap sedia dengan peralatan yang dibutuhkan pada saat pencoblosan,” tutur Leo.

Ia berharap kepada ASN di lingkungan masyarakat supaya menjaga netralitasnya, jangan jadi pemicu suasana jadi gaduh, sehingga suasana kondusif tadi menjadi terganggu.

“Kemudian netralitas TNI, Polri dan tentunya juga masyarakat dalam artian mereka ini akan boleh juga mengawasi Pilkada namun tidak boleh melakukan tindakan,” ulasnya.

Karena jika masyarakat melakukan tindakan akan dapat memunculkan anarkisme. “Jadi jika menemukan pelanggaran dalam Pilkada maka harus melaporkannya pada pihak yang berwenang dalam penindakan,” ungkapnya.

Seterusnya ia juga berharap pada tim sukses dan relawan, jangan hanya karena Pilkada rusak persahabatan dan silaturrahmi. (warman)

PADANG – Sholat Ied merayakan Hari Raya Idul Fitri di Kota Padang, Jumat (15/6/2018) mengambil lokasi RTH Imam…

PADANG – Jelang berbuka puasa, satu unit minibus Toyota Innova hancur setelah diseret kereta api Sibinuang di kawasan…

POLITIK – Ketua Tim Pemenangan Pilpres 2019 Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno, merespons positif penggalangan…

PADANG – Jajaran Polresta Padang mengamankan dua orang yang diduga menjual tiket ilegal (karcis palsu) untuk masuk ke…

TANAH DATAR – Tim Penilai Internal Mabes Polri yang dipimpin Kombes Pol Apri Astini Bakti melaksanakan verifikasi…



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer