Connect with us

#prabowo-sandi

Dipecat dari Golkar, Keponakana JK Ungkap Alasan Dukung Prabowo-Sandi

Dipecat dari Golkar, Keponakana JK Ungkap Alasan Dukung Prabowo-Sandi

[ad_1]





Erwin Aksa (antara)

JAKARTA – Keponakan Jusuf Kalla, Erwin Aksa diberhentikan dari kepengurusan DPP Partai Golkar karena mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Erwin menjelaskan alasannya mendukung Prabowo-Sandi.

Menurutnya salah satu alasan dirinya mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 adalah karena persahabatannya dengan Sandiaga. “Saya kira yang paling penting adalah persahabatan dengan Pak Sandi. Tidak bisa terlepas dari apapun itu. Jadi saya kira itu alasan pertama saya yaitu persahabatan,” ujarnya kepada wartawan di sela FGD terkait pembangunan insfrastruktur transportasi di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).

Erwin menyangkal mendukung Prabowo-Sandi karena sudah dijanjikan jabatan menteri jika pasangan itu terpilih. “Ah saya tak ada pembicaraan seperti itu,” ujarnya.

Erwin Aksa sebelumnya menjabat Ketua DPP Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Partai Golkar. Karena sikap politiknya melawan partai yang mendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin, dia kemudian diberhentikan oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.

Erwin menerima dirinya diberhentikan dari Golkar. Dia mengaku memang sudah menyampaikan surat permohonan pengunduran diri dari DPP Golkar ke Airlangga Hartarto.

“Demikian juga saya sampaikan kepada Dewan Pembina Partai Golkar, pak Abu Rizal Bakrie. Saya sampaikan resmi dan juga saya menyurat kepada beliau. Saya kira saya menyampaikan sesuai mekanisme di dalam Golkar,” tutur dia kepada okezone. (aci)








[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#prabowo-sandi

Survei LSI: Ijtimak Ulama II Dongkrak Elektabilitas Prabowo-Sandi

SBY Walk Out di Acara Deklarasi Damai, Ini Tanggapan Prabowo

[ad_1]

Prabowo Subianto (antara foto)

JAKARTA – Ijtimak Ulama II Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) yang memantapkan dukungan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2018 ternyata ikut meningkatkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 02 tersebut. Dukungan itu terutama dari masyarakat Persaudaraan Alumni 212 (PA 212).

Demikian hasil jajak pendapat terbaru dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menjelang hingga selesai Ijtimak Ulama II GNPF yang dipublikasikan, Kamis (27/9).

Dalam rilis hasil survei LSI Denny JA disebutkan dukungan masyarakat yang tergabung dalam PA 212 ke Prabowo-Sandiaga pada Agustus 2018 sebesar 61,1 persen. Sementara pada September 2018 meningkat menjadi 75 persen.

Namun, dukungan dari segmen masyarakat PA 212 ini hanya sekira 3,7 persen dari total 1.200 responden yang disurvei. Survei ini dilakukan pada 14-22 September 2018 menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error sekira 2,9 persen.

Sementara, hasil keputusan Ijtima Ulama II sendiri diumumkan pada 16 September 2018. “Dukungan PA 212 terhadap Prabowo-Sandi naik setelah Ijtimak Ulama II tapi base PA 212 hanya 3,7 persen,” ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa saat memaparkan hasil survei di Graha LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur.

Hal sebaliknya terjadi pada pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang mengalami penurunan elektabilitasnya dari segmen masyarakat pendukung aksi 212 setelah adanya Ijtima Ulama II.

“Pada bulan Agustus 2018 dukungan dari segmen ini di angka 27,8 persen sementara pada bulan September 2018 turun menjadi 16,7 persen,” kata Ardian dikutip dari okezone.

Menurut Ardian hasil Ijtimak Ulama II tak banyak mengubah dukungan para calon pemilih. Hal ini karena beragamnya pemilih Muslim, di mana ada yang suka ikut mendukung Prabowo, namun ada juga yang justru tak jadi mendukung Prabowo. “Akibat Ijtimak Ulama II, pemilih minoritas justru secara signifikan beralih mendukung Jokowi,” ucap Ardian. (aci)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#prabowo-sandi

SBY Walk Out di Acara Deklarasi Damai, Ini Tanggapan Prabowo

SBY Walk Out di Acara Deklarasi Damai, Ini Tanggapan Prabowo

[ad_1]

Prabowo Subianto (antara foto)

JAKARTA – Calon presiden (Capres) Prabowo Subianto turut berbicara mengenai sikap Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meninggalkan acara Deklarasi Kampanye Damai.

Prabowo mengatakan jika ternyata kejadian itu memang benar menimpa Presiden ke-enam RI, ia meminta KPU sebagai pihak penyelenggara untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.

“Saya pokoknya, saya ingin baik saja, kalau memang ada aturan yang dilanggar KPU harus bertindak,” jelas Prabowo, Minggu (23/9).

Prabowo pun enggan berkomentar lebih jauh, ia hanya mengungkapkan SBY adalah orang yang penuh perhitungan dan teliti dalam melakukan sesuatu.

“Saya yakin, pak SBY melakukan sesuatu dengan penuh perhitungan, saya kenal orangnya, sangat teliti, sangat tertib, mungkin saya orangnya agak santai,” jelas Prabowo dikutip dari okezone.

Diberitakan sebelumnya, Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggalakan acara deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini dikarenakan presiden ke-enam itu merasa tergangu.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPP Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahean yanga menjelaskan, SBY merasa tidak nyaman dikarenakan terganggu oleh hadirnya relawan yang berteriak-terik di samping kendaraan SBY. (aci)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#ijmaulamaII

Didukung Ijtima Ulama II, Prabowo: Ini Sesuatu yang Mengharukan

Didukung Ijtima Ulama II, Prabowo: Ini Sesuatu yang Mengharukan

[ad_1]





Prabowo Subianto (antara foto)

JAKARTA ‎- Hasil Ijtima Ulama II Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) memutuskan secara resmi mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2019. Dukungan tersebut ditandai dengan penandatanganan Pakta Integritas oleh Prabowo Subianto.

Prabowo mengaku terharu atas hasil Ijtima Ulama II yang memberikan dukungan kepada dirinya dan wakilnya, Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut Prabowo, dukungan tersebut diberikan tan‎pa pamrih dan timbal balik.

“Ini sungguh sesuatu yang mengharukan bagi diri saya,” ungkap Prabowo usai mendapatkan dukungan Ijtima Ulama II di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (16/9).

Prabowo hadir sendiri sedangkan Sandiaga Uno yang tidak dapat hadir dalam acara tersebut. Namun, ia mewakili Sandiaga, mengungkapkan rasa syukurnya kepada para ulama yang mendukungnya. Dia berjanji akan menjalankan amanat Pakta Integritas hasil Ijtima Ulama II.

“Saya sudah berjanji kepada Ijtima akan berbuat yang terbaik. Seluruh jiwa dan raga saya, saya persembahkan kepada negara bangsa dan rakyat Indonesia,” terangnya dikutip dari okezone.

Pernyataan Prabowo tersebut sontak membuat seluruh peserta Ijtima Ulama II yang hadir mengucapkan takbir. Sehingga, pada Pilpres 2019, pasangan Prabowo – Sandiaga resmi mendapatkan dukungan dari Ijtima Ulama II. (aci)








[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer