Connect with us

News

Gelar Syukuran Keberangkatan AKBP. Bayuaji Ke Mekah Warnai Binrohal Rutin Polres Tanah Datar

Gelar Syukuran Keberangkatan AKBP. Bayuaji Ke Mekah Warnai Binrohal Rutin Polres Tanah Datar

[ad_1]

Sabtu, 21 Juli 2018 – 00:55:17 WIB – 110

Gelar Syukuran Keberangkatan AKBP. Bayuaji Ke Mekah Warnai Binrohal Rutin Polres Tanah Datar

Kapolres AKBP Bayuaji Yudha Prajas, Bupati Irdinansyah Tarmizi, Kajari dan Wakapolres berikut Forkopimda memanjatkan Doa bersama agar Ibadah Kapolres bersama Ibu ke Tanah Suci di rhidoi Allah SWT (20/

TANAH DATAR – Bertempat di Aula Pratidina Mapolres Tanah Datar, Sumatera Barat (20/7/2018), Kapolres AKBP. Bayuaji Yudha Prajas, SH seperti biasa mengelar Pembinaan Rohani dan Mental personelnya tiap Jumat.

Namun nuansa acara hari itu tampak sedikit berbeda. Acara yang dibuka dengan pembacaan Ayat Alquran Surah Ar- Rahman tersebut, tampak di hadiri Bupati Irdinansyah Tarmizi, Kajari M. Fatria SH dan Forkopimda.

Dalam sambutannya Kapolres menyampaikan niatnya untuk menunaikan Ibadah Rukun Islam kelima. “Insya Allah kami sekeluarga akan berangkat ke Tanah Suci pada awal agustus tahun ini. Mudah-mudahan keberangkatan kami melaksanakan rukun Islam tahun ini dilancarkan dan diberi keselamatan oleh-Nya, ” harap Kapolres.

Bupati Tanah Datar yang turut hadir dalam acara syukuran pagi itu menyampaikan harapan yang sama.

“Kami atas nama pemerintahan kabupaten Tanah Datar dan peserta yang ada di ruangan ini juga mendoakan semoga Kapolres AKBP. Bayuaji dan Ibu bisa menunaikan Ibadah Haji dengan lancar. Diberi kesehatan jasmani dan rohani serta sepulangnya nanti menjadi Haji yang Mabrur, aammin Yaa Rabbal alamiin, “sampai Bupati.

Setelah doa disampaikan untuk keselamatan Kapolres saat beribadah nanti, acara dilanjutkan dengan tausiyah oleh Ustad Adri. Pentingnya menjaga Nawaitu disaat melaksanakan Haji dikupas tuntas oleh ustad yang sengaja di undang memberikan Tausyah hari itu.

Lepas acara syukuran, AKBP. Bayuaji beserta Ibu menyempatkan diri menyampaikan santunan kepada masyarakat kurang mampu yang berasal dari warga Tanjung Emas.(Sudirman-Jendral)

Editor/Sumber: romeo

Tag: hukum,pos-polisi,reliji,sumatra-barat,tanah-datar

Mantan Napi Daftar Jadi Bacaleg, Ini Kata KPU Sumbar

Mantan Napi Daftar Jadi Bacaleg, Ini Kata KPU Sumbar

PADANG – Pendaftaran bakal calon legislatif (caleg) untuk Pemilu 2019 telah dimulai sejak Rabu (4/7/2018). Pendaftaran…

PD Muhammadiyah Padang Gelar Pengajian Bulanan Bertema Silaturahim untuk Kemajuan Umat dan Bangsa

PD Muhammadiyah Padang Gelar Pengajian Bulanan Bertema Silaturahim untuk Kemajuan Umat dan Bangsa

PADANG – Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Padang menggelar pengajian bulanan sekaligus merayakan Silaturahim…

Hari ini Rupiah Terseok ke Level Rp 14.400 per Dolar AS

Hari ini Rupiah Terseok ke Level Rp 14.400 per Dolar AS

JAKARTA – Laju kurs rupiah stagnan pada Rabu (18/7) siang ini. Mata uang Garuda tersebut pun kembali terperosok ke…

Puluhan Siswa SDN 7 Kampung Jawa Pariaman Antusias Ikut Simulasi Bencana

Puluhan Siswa SDN 7 Kampung Jawa Pariaman Antusias Ikut Simulasi Bencana

PARIAMAN – Pemerintah Kota Pariaman melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman mengadakan…

Diduga Pesta Miras, 5 Remaja Terjaring Razia Satpol PP Padang

Diduga Pesta Miras, 5 Remaja Terjaring Razia Satpol PP Padang

PADANG – Anak di bawah umur yang terjaring dalam penertiban yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer