Connect with us

News

Harganas XXV 2018, Bupati Irdinansyah Peroleh Tanda Kehormatan Manggala Karya Kencana

Harganas XXV 2018, Bupati Irdinansyah Peroleh Tanda Kehormatan Manggala Karya Kencana

[ad_1]

Menko PMK Puan Maharani memberi selamat kepada Bupati Irdinansyah Tarmizi, usai menyerahkan tanda kehormatan Manggala Karya Kencana Tahun 2018.(humas)

ADVERTORIAL KAB. TANAH DATAR – Komitmen dan upaya pemerintah daerah menyukseskan program bidang kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) di daerah, mendapat penghargaan dari pemerintah pusat.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi bersama 120 kepala daerah dan ketua Tim Penggerak PKK se-Indonesia memperoleh penghargaan bidang KKBPK dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Penghargaan bernama Manggala Karya Kencana itu diserahkan pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXV di Manado Sulawesi Utara, Jumat (6/7) malam.

Usai menerima tanda kehormatan yang disematkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani itu, Bupati Irdinansyah menyampaikan rasa syukur dan bahagia, karena berbagai program yang diluncurkan Pemerintah Daerah Tanah Datar dinilai mampu mendorong pembentukan keluarga yang sejahtera dan sehat fisik maupun nonfisik.

“Penghargaan ini tidak luput dari upaya kita bersama dan keterlibatan semua unsur, baik bupati bersama wakil bupati dan DPRD, maupun unsur Forkompinda, OPD, TP PKK, elemen masyarakat, serta perantau yang saling bersinergi, sehingga mam[u menciptakan keluarga yang berencana, dan keluarga yang sejahtera, dengan berbagai upaya peningkatan perekonomian keluarga dan pembinaan keluarga, mudah-mudahan bisa terus kita tingkatkan,” sampai bupati.

Ditegaskan, penghargaan ini sangat bermakna bagi pemerintah daerah dan masyarakat Tanah Datar. “Pembinaan dan pembentukan keluarga menjadi keluarga yang sejahtera dan berbudaya menjadi pondasi kuat mewujudkan masyarakat Tanah Datar yang madani yang berlandaskan Adat Basandi Syara, Syara basandi Kitabullah,” ucapnya.

Irdinansyah menjelaskan, keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di Tanah Datar, menurut penilaian pemerintah pusat tersebut dilihat dari keberhasilan program KKBPK dengan komitmen dan dukungan anggaran, kelembagaan, dukungan peraturan daerah berkaitan dengan program KKBPK, sarana penunjang, tenaga lapangan, tenaga kader, program pembinaan generasi muda serta pencapaian jumlah peserta KB aktif dan peserta KB baru.

“Pemerintah daerah didukung DPRD sangat komit untuk bidang KKBPK yang menjadi tonggak kokoh pembentukan masyarakat yang sehat dan sejahtera, ini dibuktikan dengan dukungan anggaran yang meningkat dari tahun ke tahun,” jelas bupati yang turut didampingi Kadis PMDPPKB Adrion Nurdal dan Kabid PPKB Irdayani.

Kabupaten Tanah Datar sudah memiliki Peraturan Daerah Nomor 69 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak, yang menjadi salah satu dasar dukungan menyukseskan program KKBPK.

“Program KB berjalan semakin baik, ini ditandai dengan lebih cerdasnya masyarakat dalam mengikutinya. Keluarga Berencana bukan berarti menghambat atau membatasi kelahiran, tapi mengatur jarak kelahiran,” ucap bupati lagi.

Disampaikan, Tanah Datar juga punya program yang berbasis kepada masyarakat yang kurang mampu dan program peningkatan ekonomi keluarga, seperti Program Pugar Rumah Masyarakat Tidak Mampu (Gapura Mantap) dengan target minimal dua pertiga dari total 3.650 rumah tidak layak huni bisa dibantu, melalui APBD, Dana Aspirasi Anggota DPRD, perantau, dana nagari dan APBN.

Tahun 2017, ujarnya, sudah berhasil direhab 650 rumah tidak layak huni dan 2018 terjadi penambahan, yakni akan direhab 1.075 rumah tidak layak huni, memanfaatkan berbagai sumber anggaran, terutama peningkatan anggaran dari APBN.

“Mudah-mudahan dengan dukungan bersama, target minimal dua per tiga dari total rumah tidak layak huni bisa direhab di akhir RPJMD Tanah Datar Tahun 2016-2021. Kita tahu, keluarga yang sehat dan sejahtera itu harus didukung oleh tempat tinggal yang layak,” sebut bupati.

Dijelaskan, pemerintah daerah juga mempunyai komitmen yang tinggi melalui pembentukan generasi muda yang cerdas, berakhlaq dan berwawasan luas.

“Program Kabupaten Tahfidz dengan melahirkan 8.000 hafiz di Tanah Datar setiap tahunnya dan mendorong remaja aktif di masjid, kegiatan sosial dan keagamaan, menjadi bukti komitmen pemerintah daerah melahirkan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara ilmu, tetapi generasi yang mantap iman dan ketaqwaannya,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang turut berperan aktif mensukseskan program-program pemerintah daerah. Khusus penghargaan bidang KKBPK, bupati menyampaikan terima kasih kepada TP PKK, OPD terkait, jajaran Dinas Kesehatan, TNI/Polri, BAZNAS Tanah Datar, walinagari, tenaga lapangan, kader dan semua pihak yang telah bekerja dan berbuat untuk membantu program pengentasan kemiskinan di Tanah Datar.

Ketua TP-PKK Ny. Emi Irdinansyah yang turut mendampingi juga mengucapkan terima kasih atas penghargaan dari pemerintah pusat tersebut. “Ini juga berkat upaya kita semua untuk menciptakan keluarga yang sejahtera di daerah, TP-PKK selalu aktif dalam menggerakkan kader mulai dari kabupaten, kecamatan, nagari hingga ke jorong.”

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga, ujarrnya, kader PKK juga melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan ekonomi, seperti home industry, pemanfaatan lahan untuk ditanami tanaman yang menghasilkan, pengembangan ternak ayam, kolam ikan dan masih banyak yang lainnya. “Di samping juga upaya kita dalam hal peningkatan keagamaan,” sampai Ny. Emi.

Acara penyerahan penghargaan dan peringatan Harganas itu juga dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Kepala BKKBN Sigit Priohutomo dan Ketua Umum TP-PKK Pusat Ny. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, beserta gubernur dan bupati/walikota se-Indonesia. (adv)

BOLA – Masa depan Eden Hazard di Chelsea dalam tanda tanya besar di tengah rumor Real Madrid. Hazard mengaku…

PIALA DUNIA 2018 – Kroasia melengkapi formasi semifinal Piala Dunia 2018. Mereka memastikan langkah setelah berhasil…

FEATURE – Banyak cara seseorang untuk menyalurkan kegemaran, salah satunya dengan memelihara hewan peliharaan, kucing….

PARIAMAN – Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Pertanian dan Pangan kembali menggelar iven Pariaman Cat Show 2018 di…

PIALA DUNIA 2018 – Prancis memastikan satu tempat di semifinal Piala Dunia 2018. Mereka sukses masuk babak empat besar…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer