Connect with us

News

HUT Kota Padang ke349 sebagai Momentum Kenang Kembali Peristiwa Heroik 7 Agustus 1669

HUT Kota Padang ke349 sebagai Momentum Kenang Kembali Peristiwa Heroik 7 Agustus 1669

[ad_1]

Selasa, 07 Agustus 2018 – 16:21:06 WIB – 117

Walikota Padang Mahyeldi

PADANG — DPRD Kota Padang menggelar Sidang Paripurna Istimewa dalam rangka HUT ke 349 Kota Padang, di Aula Sidang Utama DPRD Padang, Selasa (7/8/2017).

Hari Ulang Tahun Kota Padang sendiri diperingati setiap 7 Agustus.

Ketua DPRD Padang, Elli Thrisyanti mengatakan Kota Padang harus mewujudkan kerja nyata dengan memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat.

“Peran masyarakat dan Pemerintah sangat diperlukan,” kata Elli, saat memberikan pidato pembuka.

Menurut Elli, pembangunan kota harus mengarah pada kegiatan rakyat. “Memperkuat sektor-sektor kerakyatan. Wujudkan kerja nyata untuk rakyat,” tuturnya.

Elli juga menyampaikan peringatan ultah Kota Padang merupakan sarana dan mometum untuk melakukan introspeksi pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan yang telah dan akan dilaksanakan ke depan.

“Pembangunan yang sudah dicapai oleh Kota Padang sudah sangat maju dan berkembang ke arah lebih baik. DPRD Padang bersinergi dengan pemko membangun Kota Padang lebih maju dan sejahtera kedepan untuk masyarakat,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, SP mengungkapkan memperingati hari lahir kota Padang membawa memori kita kembali mengingat peristiwa heroik 7 Agustus 1669, dimana pasukan Berbangsa Taji dari Pauh Koto Tangah dengan dukungan penuh dari masyarakat melakukan penyerangan keloji Belanda yang mengakibatkan jatuhnya korban dari kedua belah pihak dan mendatangkan kerugian yang sangat besar bagi pemerintah Belanda, Sebut Walikota Padang.

Selanjutnya berdasarkan peraturan pemerintah No.17 tahun 1980, 21 Maret 1980 Wilayah Administrasi Kota Padang diperluas dari 33 KM2 Menjadi 694,96 KM2 meliputi 11 Kecamatan dan 193 Kelurahan, Kota Padang semakin berkembang menjadi pusat pemerintahan, Perdagangan dan industri, Pendidikan dan Pintu Gerbang Sumbar dengan Fasilitas sarana dan prasarana cukup memadai.

“Saat ini dalam usia 349 Kota Padang dengan luas daratan 694,96 KM2 ditambah dengan luas lautan 700 KM2, Meliputi 11 Kecamatan dan 104 Kelurahan, telah berhasil meraih berbagai prestasi pembangunan, tetapi disisi lain Kita Padang sebagai Kota besar yang sudah di tetapkan sebagai Kota inti Metropolitan Palapa (Padang-Lubuk Alung-Pariaman,red). Namun tetap saja masih dihadapkan pada tantangan beberapa masalah perkotaan,” ujar Mahyeldi.

Disamping itu, berbagai permasalahan mendasar perkotaan secara bertahap mulai dapat diurai diminimalisir dengan baik sehingga para pedagang dapat mematuhi semua aturan yang telah di sepakat bersama demi ketertiban dan keamanan. (RI)

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi

Tag: metro,padang,sumatra-barat

Empat Jam Terakhir, Mentawai Lima Kali Diguncang Gempa

Empat Jam Terakhir, Mentawai Lima Kali Diguncang Gempa

PADANG — Gempa bumi menggoyang Kabupaten Kepulauan Mentawai. Bukan hanya sekali, namun sudah sebanyak lima kali. Gempa…

Kasihan, Bayi Fadhilah Positif Rubella Sejak dalam Kandungan

Kasihan, Bayi Fadhilah Positif Rubella Sejak dalam Kandungan

PARIAMAN – Tidak ada yang menyangka, Fadhilla, bayi mungil yang berusia 7 bulan pada tanggal 20 Juli 2018 lalu ini,…

Tersangka Pembunuhan di Lubuk Buaya Padang Berhasil Diringkus Polisi di Pasaman Barat

Tersangka Pembunuhan di Lubuk Buaya Padang Berhasil Diringkus Polisi di Pasaman Barat

PADANG – Unit Opsnal Reskrim Polsek Koto Tangah, Kota Padang akhirnya berhasil menangkap EP (50) tersangka pembunuhan…

Penilaian Lapangan Penyuluh Agama Islam Tingkat Provinsi Dihadiri Bupati Pasaman

Penilaian Lapangan Penyuluh Agama Islam Tingkat Provinsi Dihadiri Bupati Pasaman

PASAMAN – Bupati Pasaman menghadiri acara penilaian lapangan tiga besar penyuluh agama Islam teladan tingkat Provinsi…

Gelar Pormenda, Dispora Sumbar dan Perbasi Jaring Atlet Basket Senior Berprestasi

Gelar Pormenda, Dispora Sumbar dan Perbasi Jaring Atlet Basket Senior Berprestasi

PADANG — Dispora Sumbar berkerjasama dengan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) menggelar Pekan Olahraga…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer