Connect with us

News

Jambore Terpadu TP-PKK Berprestasi Digelar di Pantai Cerocok Painan

Jambore Terpadu TP-PKK Berprestasi Digelar di Pantai Cerocok Painan

[ad_1]

PADANGPOS.COM (Painan)—Peranan Tim Pengerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sumatra Barat (Sumbar) dalam membantu program pemerintah patut di apresiasi.

“Jadi, kehadiran Ibu TP-PKK ini ibarat mobil double gardan. Karena, sangat membantu tugas dari pemerintah dalam menjalankan program-program pemerintah,” ujar Gubernur Sumbar Prof. Irwan Prayitno, saat kegiatan jambore terpadu Kader PKK berprestasi, pencanangan BBRGM, gelar TTG, penyuluhan kesehatan dan jambore IMP-PLKB tingkat Provinsi Sumbar tahun 2018, Senin (16/7) di Pantai Carocok, Painan.

Disebutkannya, banyak program pemerintah yang dilakukan TP-PKK. Terutama, dalam hal pensejahteraan keluarga. Terlebih PKK juga memiliki 10 program pokok. 

“Untuk itu kita harapkan dengan adanya TP-PKK ini dapat berdampak banyak kepada masyarakat. Terutama, dengan 10 program pokoknya,” ulasnya.

Selain itu, Irwan juga mengapresiasi kegiatan yang selalu dilakukan TP-PKK, apalagi adanya jambore TP-PKK akan mempererat rasa persatuan dan kesatuan antara kader se-Sumbar. Dan, dalam pertemuan kader ini sangat diharapkan berbagi ilmu antar kader sehingga berdampak kepada peningkatan kualitas TP-PKK itu sendiri.

“Ajang jambore ini tidak hanya ajang silaturahmi antar kader. Tetapi, juga membagi ilmu antar kader untuk meningkatkan kualitas TP-PKK di Sumbar,” katanya.

Kesempatan yang sama, Ketua Umum TP- PKK Pusat, Ny. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo mengapresiasi kegiatan yang dilakukan TP PKK Sumbar. Apalagi kegiatan yang dilakukan seperti jambore terpadu kader PKK berprestasi dan pencanganan bulan bhakti gotong royong masyarakat 2018 merupakan kegiatan yang sangat strategis dan mempunyai korelasi yang sangat strategis.

“Untuk itu kita berharap kegiatan ini dapat memotivasi jiwa kerelawanan kader PKK sehingga visi dan misi gerakan PKK sebagaimana kesepakatan yang tertuang dalam Rekernas tahun 2015 dapat diwujudkan. Itulah sebab saya katakan kegiatan jambore PKK ini mempunyai korelasi yang sangat erat dengan kegiatan bulan bhakti gotong royong masyarakat karena meenutut jiwa dan semangat kerelawanan untuk mewujudkan keswadayaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan,” ulasnya.

Tak hanya itu, Ny. Erni mengatakan secara langsung dihadapan kader PKK Sumbar bahwa bahwa jambore PKK nasional pada tahun 2019 mendatang ditunjuk sebagai tuan rumah yakni Provinsi Sumatra Barat.

“Pada 2019 kita telah tetapkan Sumbar menjadi tuan rumah jambore PKK nasional pada tahun 2019 mendatang,” katanya.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Sumbar, Ny. Nevi Zuairina Irwan Prayitno mengatakan, bahwa kader PKK yang ada di Sumbar telah bekerja tanpa mengenal waktu dan tempat selalu hadir ditengah-tengah masyarakat dengan mengemban tugas mulia sebagai srikandi pembangunan melalui kegiatan 10 program pokok PKK.

“Kita berikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh kader PKK atas kiprah dan kerja keras selama in dengan penuh keikhlasan dan dedikasi dalam membangun dan memberdayakan keluarga diwilayahnya,” ulasnya.

Lanjut Nevi, mewujdkan penghargaan kepada kader tersebut, PKK Sumbar setiap tahunnya selalu mengagendakan kegiatan jambore kader PKK berprestasi sebagai motivasi dan reward bagi semua kader di Sumbar.

“Pada tahun ini pelaksanaan pemberian reward dipadukan dengan pencanangan BBGRM, gelar TTG, penyuluhan kesehatan dan jambore IMP PLKB yang akan dilaksanakan dari tanggal 15 hingga 18 juli 2018 di Pantai Carocok Painan,” ulasnya.

Diharapkan dengan pertemuan akbar ini maka dapat menjaga kebersamaan, kekeluargaan serta hubungan silaturahmi antar sesama kader akan dapat dipererat dan berbagi pengalaman antar kader untuk menjadi bekal dalam melaksanakan tugas didaerahnya masing-masing.

Mendengar Sumbar ditunjuk dan ditetapkan menjadi tuan rumah jambore nasional PKK pada tahun 2019 mendatang langsung dari Ny.Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Ketua Ketua TP-PKK Sumbar, Ny. Nevi Zuairina Irwan Prayitno merasa senang dan berjanji akan memberikan yg terbaik.

“Kita akan berikan yang terbaik sebagai tuan rumah nantinya saat jambore PKK nasional tahun 2019 nanti,” pungkasnya.

http://connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1
//<![CDATA[
var APPID = $('#facebook-comment-appid').text();
if (APPID == '' || APPID == null) {
APPID = '218168578325095';
}
window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : APPID,
status : true, // check login status
cookie : true, // enable cookies to allow the server to access the session
xfbml : true // parse XFBML
});
};
(function() {
var e = document.createElement('script');
e.src = document.location.protocol + '//connect.facebook.net/en_US/all.js';
e.async = true;
document.getElementById('fb-root').appendChild(e);
}());
$(window).on("load resize",function(){var a=location.protocol+"//"+location.host+location.pathname;var b=$(".post-body").width();$("#container-commentfb").html('

‘);FB.XFBML.parse()});//]]>

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer