Connect with us

Limapuluh Kota

Komsos Terakhir Dengan Pengrajin Makanan Tradisional Lemang di Akhir Penugasan – siarminang.net

Komsos Terakhir Dengan Pengrajin Makanan Tradisional Lemang di Akhir Penugasan – Beritasumbar.com

[ad_1]

Lima Puluh Kota,siarminang.net, – Pemberdayaan potensi Nagari dalam rangka menunjang perkembangan Nagari menjadi fokus utama dalam kegiatan TMMD/N ke 111 tahun 2021 Kodim 0306/50 Kota. Mulai dari potensi alam, wisata, ekonomi, dan berbagai peluang lain menjadi perhatian bagi anggota Satgas untuk bisa mengangkat Nagari dengan potensi yang bisa dikembangkan. Selain potensi alam yang menunjang pertanian, masih banyak potensi lainnya yang menunjang perekonomian Nagari Talanag Maur.

Salah satu potensi yang dimiliki oleh Nagari Talang Maur adalah usaha-usaha kecil yang dimiliki oleh masyarakat. Pada hari ini, Rabu (14/7/2021) anggota Satgas melakukan kunjungan ke salah satu usaha milik warga, yaitu pengrajin makanan tradisional Lemang. Ini adalah kunjungan terakhir yang dilakukan oleh Anggota Satgas TMMD dalam masa tugas TMMD tahun 2021.

Ibuk Wati sebagai pemilik usaha pembuatan lemang mengungkapkan bahwa kunjungan kali ini rasanya berbeda dengan kunjungan-kunjungan yang sebelumnya. Kunjungan kali ini disertai dengan perasaan akan kehilangan di hari Ibu Wati. Karena telah lama berbaur dengan Anggota Satgas TMMD sehingga kedekatan yang terjalin juga erat. Jadi, rasa kehilangan dari masyarakat mengiringi masa tugas anggota Satgas dalam rangkaian kegiatan TMMD jni.

Serda Heri sebagai personil yang berkunjung juga mengucapkan terimakasih atas semua penerimaan yang diberikan warga khususnya Ibuk Wati sebagai pengusaha makanan tradisional lemang. Setelah itu anggota Satgas TMMD mengucapkan kalimat pamit untuk mengakhiri tugas dalam program TMMD/N ke 111.(relis)

[ad_2]

Sumber

Limapuluh Kota

Waspada Bullying di Medsos, Ini Kata Guru di Kabupaten Limapuluh Kota – siarminang.net

Waspada Bullying di Medsos, Ini Kata Guru di Kabupaten Limapuluh Kota – Beritasumbar.com

[ad_1]

Limapuluh Kota,siarminang.net, — Perundungan atau bullying tidak hanya terjadi di alam nyata, tapi juga bisa menyasar dunia maya. Perundungan siber bahkan bisa berdampak pada gangguan mental.

Hal itu diantaranya disampaikan Kepala SMAN 1 Akabiluru, Lisa Lazwardi saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk Literasi Digital yang digelar Kementerian Kominfo Agustus lalu di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.

Lisa menjabarkan dampak dari cyber bullying, meliputi depresi hingga ingin bunuh diri, kesehatan fisik dan mental terganggu, serta menarik diri dari lingkungan sosial.

“Cara menjegah cyber bullying, antara lain frekuensi unggahan sewajarnya, hindari unggah konten yang aneh, selektif dalam menerima pertemanan, menahan diri untuktidak mengunggah hal-hal yang mengundang bullying, dankenali etika dalam berinternet,” katanya.

Cara mengendalikan diri agar tidak melakukan perundungan, sambung Lisa, meliputi selalu pikirkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap unggahan.
“Gunakan internet untuk kegiatan positif dan batasipenggunaannya, bergabung dengan komunitas yang memberikanaura positif, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT,” jelasnya.

Narasumber lain pada webinar itu, Dosen Musik UNJ, Aditya Andriyanto menyebut era digital mempengaruhi Budaya Indonesia. Positif di internet, dapat dilakukan dengan mencari ide kreatif, gunakan media sosial dengan konten yang bermanfaat bagi banyak orang.

“Salah satu konten kreatif ialah mengunggah budaya Indonesia seperti tarian dan musik, hal ini dapat melestarikan budaya Indonesia. Gunakan internet untuk hiburan dan bisnis yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain,” katanya.

Public Speaker sekaligus Duta Wisata Indonesia 2017, Indira Wibowo menjabarkan jenis penipuan digital mencakup phising, scam, carding, social engineering, take over akun, serta toko online palsu.

“Selalu perhatikan email yang digunakan, waspada website plesetan, perhatikan sapaan yang digunakan, cek alternatif teksnya, serta tata bahasa yang buruk,” katanya.

Tips mengenali toko online palsu, kata Indira, antara lain memiliki pengikut akun media sosial banyak, tetapi penggunanya tidak aktif, komentar yang dimatikan, serta tidak ada bukti transfer atau testimoni.

“Biasanya harga lebih murah dari harga aslinya, dan tidak mempunyai alamat toko yang jelas. Untuk lebih berhati-hati tanyakan dulu pada orang lain,” ujarnya.

Founder Bhaseera Psychology, Mai Tiza Husna menyebut banyak jenis ekspresi di dunia digital. Antara lain, menyatakan pendapat, karya ilmiah, dan kreasi.

“Kebebasan berekspesi sebagai salah satu hak asasi manusia atau HAM, dimuat dalam konvensi hukum global yaitu Deklarasi Universal HAM oleh Perserikat Bangsa-Bangsa,” katanya.

Etika dalam berinteraksi di dunia maya, sambung Mai, antara lain menggunakan bahasa yang sesuai, perhatikan jenis huruf, tanda baca, dan simbol.

“Berikan informasi yang jelas kebenarannya, tidak memberikan informasi palsu atau hoax, perhatikan waktu untuk mengirim pesan, serta kembangkan empati,” tutupnya.

Webinar ini. diakhiri oleh influencer dengan followers 58,1 ribu, Suci Fitri Ramadhani yang menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber.(rel)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Limapuluh Kota

PS Tem PP B Kubur Harapan Bertemu Saudara Tua di Final – siarminang.net

PS Tem PP B Kubur Harapan Bertemu Saudara Tua di Final – Beritasumbar.com

[ad_1]

Limapuluh Kota,siarminang.net,-PS Tem PP B terpaksa mengubur harapannya untuk bertemu saudara tuanya PS Tem PP A di Final Open Turnamen Sepakbola Tem PP Kenagarian Sitapa (Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang).

Pasalnya bermain melawan PS PDKT Mungka, Kamis (2/9), anak-anak tuan rumah B ini bertekuk lutut tanpa balas. Fahri, Rahman, Fajar, Oki, Dandi dan Dito sepertihya tak kuasa menahan gempuran skuad PDKT Mungka seperti Rijenk, M. Arfan, Rafki, Ozil, Rinal, dan Qori. Akibatnya Yani penjaga gawang tuan rumah harus memungut bola dari dalam jaringnya 5 kali. Sementara gawang PDKT yang dijaga Bima tetap perawan. Dengan demikian anak-anak Mungka berhasil melipat PS Tem PP B 5-0 (3-0).

PS PDKT merupakan tim kelima yang maju ke perdelapan final. Tim yang telah menunggu di babak delapan besar masing-masing Perdana FC, Persada FC Padang Mengatas, tuan rumah PS Tem PP A dan Simalanggang FC.

Tiga tim lagi calon yang mengisi babak delapan besar adalah pemenang antara Gasliko Usia 17 versus Simpati FC yang bermain sore ini, Lasser FC lawan Sarbun Jaya (besok 4/9) dan antara Salad FC dengan Tunas Muda (Minggu 5/9).

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Limapuluh Kota

Pemuda Kampung Adat Balai kaliki Belajar Membuat Kerambit – siarminang.net

Pemuda Kampung Adat Balai kaliki Belajar Membuat Kerambit – Beritasumbar.com

[ad_1]

Payakumbuh,siarminang.net,– Hari kedua, pelaksanaan kegiatan Silek Arts Festival (SAF) Tahun 2021 untuk Kota Payakumbuh berlangsung padat dengan kegiatan Workshop Kerambit. Workshop kerambit itu diikuti Pemuda dan Pemudi Perkampungan Adat Balai Kaliki bertempat di Medan Nan Bapaneh Kelurahan Koto Kociak Kubu Tapak Rajo, Kecamatan Payakumbuh Utara, Minggu (29/8/2021).

Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Payakumbuh Doni Saputra, S.Sos yang didaulat sebagai nara sumber memaparkan, saat ini banyak warisan leluhur yang hampir dilupakan. Salah satunya adalah Kerambit. Kerambit atau Karambit merupakan senjata tradisional Indonesia yang berasal dari Minangkabau yang saat ini banyak diproduksi di Negara Malaysia dan Fhilipina.

Kerambit adalah sebuah pisau kecil berbentuk melengkung yang digunakan pendekar Minangkabau untuk melawan penjajahan yang dianggap sebuah senjata yang mematikan didunia. Bentuknya kecil dan imut. Walaupun kecil dan imut, tetapi sangat berbahaya sebab bisa menyayat yang paling dalam dan merobek yang paling luas terhadap anggota tubuh lawan, kata Doni dihadapan peserta.

“Pada kegiatan SAF Tahun 2021 dari 6 kota / kabupaten yang digelar secara serentak di Sumatera Barat berlangsung dari 21 s/d 31 Agustus 2021 yaitu Kota Padang, Kota Solok, Kota Payakumbuh Kabupaten Sinjujung, Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman Barat. Untuk Kota Payakumbuh sengaja menampilkan agenda tersendiri dari 6 kota / kabupaten itu. “Kita, menampilkan Pameran Kurambit dan langsung pembuatan Kurambit di arena acara, dari menempa besi, membuat hulu/tangkai dan sarung Kurambit”, pungkas Doni.

Salah seorang peserta Muhammad Arif Pemuda Kampuang Adat Balai Kaliki, ketika dihubungi media merasa senang dengan kegiatan workshop ini. Sebagai anak muda, kita lupa dengan senjata tradisonal Minangkabau diantara Kurambit ini. Senjata yang sangat mematikan ini sangat ditakuti Penjajah Belanda saat itu, mestinya anak muda sebagai pewaris adat, perlu tau dilestarikan kembali.

“Kita takuti, senjata warisan leluhur yang dipakai Pendekar Minangkabau itu saat ini banyak diproduksi negara lain seperti yang disampaikan nara sumber di Negara Malaysia dan Fhilipina. Karena kita tidak mengenalnya, kita membeli produk yang dibuat dari luar. Padahal, seharusnya kita sendiri yang mengolahnya”, kata Arif. (Humas)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer