Connect with us

News

Mengenal Teknologi Combine Multikomoditas yang Dapat Mudahkan Petani Panen Jagung dan Padi

Mengenal Teknologi Combine Multikomoditas yang Dapat Mudahkan Petani Panen Jagung dan Padi

[ad_1]

Mesin Combine Multikomoditas. (Foto: Dok. Istimewa)

PADANG – Kebutuhan akan penggunaan mesin panen khususnya jagung sudah tidak bisa ditunda lagi seiring berkurangnya tenaga panen di daerah. Karena itu, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) membuat Combine Multikomoditas. Menariknya, combine ini juga bisa digunakan dalam pemanenan padi sehingga lebih efektif.

Selama ini, proses pemipilan menjadi bagian kritis dalam pascapanen jagung dan potensi kehilangan hasilnya bisa mencapai 8 persen. “Proses pemanenan umumnya juga dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama dan tenaga kerja yang tidak sedikit. Jadinya agak sulit untuk memenuhi kebutuhan permintaan jagung yang tinggi,” ungkap perekayasa mesin dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), Sigit Triwahyudi, Kamis (28/6).

Karena itu, BBP Mektan mengadopsi mesin panen melalui kegiatan redesign dan reversed engineering dari mesin combine harvester mesin padi. Modifikasi pada bagian pengarah (reel guide), pisau statis, perontok (threshing) dan bagian pembersih (cleaning) dengan menggunakan bantuan software CAD.

Adapun prinsip kerja mesin combine harvester melalui beberapa tahapan sebagai berikut: 1) menggaet dan mengarahkan tanaman menuju bagian pemotong (reel), 2) memotong batang jagung (cutting platform), 3) merontokkan bulir jagung dari tongkolnya (threshing), 4) memisahkan jagung dan kotoran (separation and cleaning), dan 4) memotong atau menghancurkan batang jagung (chopping).

Mesin ini memiliki spesifikasi dimensi 4.350 x 2.270 x 2.280 mm, bobot 2.150 Kg, lebar kerja 160 cm denggan 3 baris pemotongan tanaman jagung, tenaga penggerak motor diesel 43 HP, serta menggunakan roda krepyak (Crawler) dari karet sehingga cocok digunakan untuk lahan agak basah maupun lahan kering.

Hasilnya, mesin pemanen ini mampu digunakan selama ,5 – 10,56 jam/ha pada kecepatan kerja 1,1 – 1,50 km/jam, tingkat kebersihan antara 96,03 – 99,74%, tingkat kerusakan biji antara 0,52 – 1,70% dan susut hasil (losses) berkisar antara 2,50 – 2,79%.

Modifikasi Kedua

Meskipun telah berhasil membuat mesin combine yang efisien, perekayasa dari BPP Mektan terus berusaha membuat modifikasi mesin combine yang lebih efisien. Dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas kerja

Adapun modifikasi pada prototipe II dilakukan dengan mengganti pisau statis dengan memajukan posisi cutter bar 400 mm dari posisi awal. Alat ini kemudian dilakukan ujicoba untuk mengetahui kinerja mesin secara nyata dilapangan dengan beberapa kondisi lahan yang berbeda. Uji kinerja prototipe mesin panen dilakukan di Jateng dan Banten.

Pada pengujian unjuk kerja di Klaten (Jateng), pada kondisi kadar air jagung 25,27%, didapatkan kapasitas kerja sebesar 5,09 jam/ha pada kecepatan kerja 2,24 km/jam, dengan kondisi hasil panen tingkat kebersihan 99,66%, tingkat kerusakan biji 1,20% dan susut hasil (losses) sebesar 2,58%.

Sedangkan dari uji di Grobogan (Jateng) dihasilkan kondisi kadar air jagung 24,95 % dengan kondisi jagung dipotong pucuknya. Didapatkan kapasitas kerja sebesar 5,36 jam/ha pada kecepatan kerja 2,22 km/jam, dengan kondisi hasil panen tingkat kebersihan 99,47%, tingkat kerusakan biji 1,29% dan susut hasil (losses) sebesar 2,84%.

Pada pengujian di kabupaten Serang Banten pada kondisi kadar air jagung 28,5 % dengan kondisi tanaman jagung masih ada pucuknya. Didapatkan kapasitas kerja sebesar 5,77 jam/ha pada kecepatan kerja 2,14 km/jam, dengan kondisi hasil panen tingkat kebersihan 97,70%, tingkat kerusakan biji 1,70% dan susut hasil (losses) sebesar 2,92%.

Pada Prototipe II ini, Combine juga bisa digunakan untuk memanen padi tanpa perlu dilakukan modifikasi. Ketika digunakan untuk memanen padi dengan kadar air sebesar 22,6% dan kecepatan kerja pemanenan rata-rata 2,47 km/jam didapatkan kapasitas kerja sebesar 4,19 jam/ha, susut hasil 2,47% dan tingkat kebersihan 98,5%.

Teknologi ini telah siap dikembangkan dikomersialisasikan dengan bekerjasama dengan 3 perusahaan mitra lisensi : PT. Rutan, CV. Adi Setia Utama Jaya dan PT. Bhirawa Megah Wiratama. (rel)

PADANG – TSR 8 Pemko Padang kembali mengunjungi masjid di Kota Padang, Kali ini hadir dan menyapa jemaah Masjid Rahmah…

NASIONAL – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung biaya proyek Light Rail Transit (LRT) di Indonesia…

Oleh : Emzalmi (Wakil Walikota Padang Non Aktif) — Allah Swt berfirman, “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu…

PIALA DUNIA 2018 – Arab Saudi mewaspadai stabilitas Rusia dalam pertandingan pembuka Piala Dunia 2018 di Stadion…

PADANG – Relawan Indonesia Jokowi (Reliji) bersama BEM STIEPI Padang turun ke jalan membagikan takjil kepada para…



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer