Connect with us

#mulyadi

MULYADI DAN PARIWISATA; Dorong Sumbar Menuju Destinasi Wisata Dunia

MULYADI DAN PARIWISATA; Dorong Sumbar Menuju Destinasi Wisata Dunia

[ad_1]

Mulyadi berdiskusi dengan Bupati Agam Indra Catri  ketika mengunjungi kawasan objek wisata Puncak Lawang. (*)

PADANG – Kawasan objek wisata Puncak Lawang, Agam kini benar-benar menggoda wisatawan. Setiap lebaran, wisatawan yang berkunjung ke sana membludak dan berdecak kagum. Bahkan sejak dipoles dan dibenahi, Puncak Lawang bagaikan punya magnet untuk menarik wisatawan. Wajar banyak yang bilang, rugi besar kalau tidak mampir ke sana.

“Jalan ke kawasan puncak Lawang kini sudah mulus dan lebar. Pemandangan alam kiri-kanan jalan menggoda pula. Apalagi kalau sudah sampai di puncak. Danau Maninjau dan alam sekitarnya, benar-benar menggiurkan. Ingin bukti datanglah ke sana,” kata Romi, putra setempat kepada Singgalang, belum lama ini.

Menurut Romi yang juga PNS ini, sebelum jalan ke kawasan puncak Lawang di aspal, wisatawan sudah ada yang ke sana. Tak peduli rute berat dilewati, yang penting sampai. Apalagi dengan kondisi jalan  diaspal, jalan diperlebar dan dipercantik. Semua pengunjung angkat jempol buat kawasan  objek wisata andalan Agam ini.

Saat Komisi V DPR yang dipimpin Mulyadi ke sana bersama Kepala Sub Direktorat Wilayah I Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Ditjen Cipta Karya Dedy  Permadi, akhir 2011 silam, ungkapan kekaguman akan potensi wisata itu juga mengapung.

Mereka memandang, objek wisata Puncak Lawang harus segera memiliki dan mengacu pada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). RTBL dimiliki agar pengembangannya ke  depan dapat mengendalikan pemanfaatan ruang.

Menurut Bupati Agam, Indra Catri yang mendampingi rombongan Komisi V DPR ketika itu, puncak Lawang selama ini dikenal sebagai tempat olahraga paralayang internasional. Sudah secara rutin  beberapa tahun belakangan ini menyelenggarakan kejuaraan para­layang  tingkat dunia. Lokasinya berada 1.200 meter di atas permukaan laut.

Mulyadi sebagai pimpinan rombongan dan sebagai wakil rakyat asal Sumbar, tidak sekadar kagum saja. Namun naluri engineering-nya muncul seketika. Kawasan objek wisata Puncak Lawang harus ditata lebih rapi lagi dengan mengacu kepada konsep tata ruang, penataan bangunan dan lingkungan.

Politisi Demokrat ini, tak sekadar menyenangkan hati bupati, aparat pemerintah kabupaten dan masyarakat Agam saja, tapi benar-benar diperjuangkan di Senayan terkait pengembangan  kawasan Puncak Lawang tersebut.

Sebagai pimpinan Komisi V DPR tentu Mulyadi punya ‘kekuatan’ dan ada hak dekresi sebagai wakil ketua Komisi untuk menambah anggaran pembangunan infrastruktur di Sumbar melalui kementerian terkait. Pengembangan kawasan Puncak Lawang termasuk di sini.

“Pemkab Agam pada 2012 mendapat tiga paket penataan ruang dan bangunan, Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) dan Zoning Regulation Danau Maninjau, Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Wisata Koridor 44 dan Matur serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Puncak Lawang dan Embun Pagi dari APBN,” kata Bupati Indra Catri, usai menandatangani MoU dengan Dirjen Cipta Karya, Selasa (31/7/2012) di Jakarta.

Dalam tahun yang sama, pelebaran jalan sepanjang 4 km dari Pasar Matur menuju Puncak Lawang dikerjakan pula. Pendanaan juga bersumber dari APBN. Jalan ke Puncak Lawang itu tidak saja diperlebar, tapi juga diaspal dan penguatan tebing jalan pada ruas tertentu untuk mengantisipasi keruntuhan.

Jalan tersebut sangat strategis sebagai upaya pengembangan objek wisata sekitar Puncak Lawang. Dapat menjangkau sejumlah objek wisata seperti Tigo Baleh Nan Basa, Ambun Tanai, Lawang Park Adventure dan tembus jalan raya Bukittinggi-Maninjau pada ruas Embun Pagi. Objek wisata itu terus tumbuh yang berdampak kepada perkembangannya usaha masyarakat sekitar.

Ketua DPRD Agam Marga Indra Putra membenarkan, pengembangan kawasan Puncak Lawang dan pembangunan jalan ke sana didanai APBN. Itu tak terlepas dari peran Mulyadi, wakil rakyat Sumbar. Bahkan untuk pembangunan infrastruktur di Agam, mulai jalan, irigasi, pengamanan abrasi hingga jalan lingkung, kakok tangan Mulyadi diakui masyarakat Agam.

“Saya tidak memuji atau angkek talua. Soal kepedulian Pak Mulyadi kepada daerah dan masyarakat, kita angkat jempol,”terang  Marga Indra yang sudah menjadi Ketua DPRD Agam sejak 2009 hingga sekarang.

Begitu pula, anggota DPRD Sumbar asal Agam, Nofrizon. Sepak terjang politisi Demokrat tersebut di Senayan, untuk memperjuangkan daerah Sumbar tidak perlu diragukan lagi. Semua dilakoni dengan baik sesuai dengan amanah yang diberikan rakyat Sumbar.

Menurut Nofrizon, lantaran memuaskan kinerja yang dilakoni Mulyadi selama di Senayan (2009-2014), wajar jika pada Pileg 2014, di saat raihan suara Partai Demokrat turun secara nasional, termasuk di Sumbar, justru Pak Mulyadi meraih suara terbanyak dari 14 wakil Sumbar untuk Senayan.

Selain pengembangan kawasan Puncak Lawang, pelebaran jalan, Mulyadi juga memperjuangkan  pembuatan marka jalan guard drill dan lampu jalan untuk ruas Sicincin-Malalak-Balingka, termasuk jalan Kelok 44 juga dalam APBN. (pepen)

 

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#hoaks

Proses Pilkada Penuh Hoaks dan Manipulasi Kebenaran –

Isu Politik Uang, Relawan Mulyadi Ajak Masyarakat tak Termakan Fitnah

[ad_1]

PADANG – Meski proses pemilihan Gubenur Sumbar sudah selesai, namun masih ada yang menganjal di hati calon Gubernur Mulyadi. Hal itu bukan terkait hasil, yang sementara menunjukkan kemenangan Mahyeldi-Audy. Namun proses yang disinyalir banyak manipulasi dan hoaks.

“Soal hasil, kita sudah menerima, bahkan saya sudah mengucapkan selamat kepada paslon nomor 4, Mahyeldi-Audy. Namun saya tidak habis fikir, sepanjang proses Pilkada itu, malah dihiasi hoaks dan manipulasi kebenaran oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Mulyadi kepada wartawan, Selasa (15/12).

Dia mengatakan setelah selesai perhitungan suara, dia sempat berkeliling ke beberapa daerah di Sumbar. Tenyata ada ibu-ibu yang menangis, yang mengatakan Mulyadi ditahan polisi, karena jadi tersangka.

“Padahal berita itu dikapitalisasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab seakan-akan saya tersangka dari sebuah kejahatan besar, karena yang mengumumkan stastus itu Bareskrim Polri,” ungkap Mulyadi.

Padahal, dirinya disangkakan pelanggaran pemilu yang sanksinya hanya berupa denda antara Rp100 ribu sampai Rp1 juta.

“Tapi karena yang mengumumkan Bareskrim, berita itu dimanipulasi, seolah-olah saya terlibat kejahatan besar, bahkan ada yang mengatakan saya tersangka korupsi. Dan berita itu diterima masyarakat,” katanya.

Bahkan ada, katanya yang mengatakan percuma memilih Mulyadi karena suara akan hangus. “Saya kaget dengan informasi dari DPC di Kabupaten kota. Saya tidak pernah mempersalahkan hasil pilkada. Tapi kaget bahwa Masyarakat banyak mendapat informasi hoaks bahwa saya ditahan polisi dan sebagainya,” jelasnya.

Lebih lanjut, ditegaskan Mulyadi, dirinya bukan tak menerima hasil pilkada, tapi ingin meluruskan.

“Kejadian ini menjadi evaluasi kita bersama. Kalau melanggar PKPU sebaiknya tak melibatkan Bareskrim karena masyarakat berasumsi orang melakukan kejahatan besar,” katanya.

Ia mengaku, merasa dirugikan dengan informasi tersebut. “Ini berpengaruh pada perolehan suara kami. Jika jauh sebelum jadwal pemilihan bisa dinetralisir, namun masih di dua hari pencoblosan malah isu ini diperkuat seolah melakukan kejahatan besar. Saya heran masyarakat cepat sekali percaya dengan hoaks. Ini akan menimbulkan terjadinya penurunan kualitas demokrasi kita,” ujarnya.

Sebetulnya pilkada adalah proses melakukan pencerdasan pada masyarakat dalam memilih pemimpin, katanya. Jangan sampai masyarakat dijadikan objek pembodohan, kemudian tatanan sosial jangan sampai rusak gara-gara pilkada, imbuhnya.

“Saya sebetulnya menginginkan demokrasi semakin waktu semakin berkualitas. Karena saya percaya Sumbar lebih mengedepankan budi luhur dan kultur yang baik,” ujarnya.

“Dari awal saya sudah diserang dengan hoaks, saya dan keluarga saya. Saya maju di pilkada ini mengabdi untuk Sumbar bukan untuk pribadi. Tidak selayaknya diserang pribadi saya. Bahkan ada kampanye hitam, fitnah tapi saya yakin warga Sumbar lebih percaya pada kinerja, tapi ya yang terjadi banyak masyarakat tidak memilih karena mengira saya ditahan polisi,” tambahnya.

Dia mengharapkan, tatanan sosial kembali normal. Masyarakat tidak gampang dibohongi dan kejadian tersebut tak lagi terjadi.

“Kami sebagai paslon yang pernah merasakan pil pahit ini akan melibatkan kaum intelektual agar hal ini tak terjadi lagi di Sumbar. Disayangkan pilkada kita diwarnai oleh hal ini,” tuturnya. (bambang)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#mulyadi

Mulyadi Tersangka, Azwar Anas: Jangan Saling Menjatuhkan

Mulyadi Tersangka, Azwar Anas: Jangan Saling Menjatuhkan

[ad_1]

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia ke-8, Letjen (Purn) Ir Azwar Anas Datuak Rajo Sulaiman bereaksi keras atas penetapan Mulyadi sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Dia meminta jangan saling menjatuhkan kompetitor apalagi dengan upaya-upaya hukum.

Dia berharap agar Pilgub Sumatera Barat berjalan lebih bermartabat. Menjual program tanpa menyebarkan fitnah dan upaya-upaya lainnya yang dapat mencoreng semangat demokrasi.

“Tidak baik saling lapor melaporkan untuk menjatuhkan lawan politik. Jangan saling menjatuhkan, jangan saling fitnah,” kata Azwar Anas.

Azwar Anas meminta tetap menjaga persaudaraan dalam kontestasi politik. Apalagi Sumbar dikenal dengan daerah yang paling demokratis, menjaga persaudaraan dengan ‘Pemilu Badunsanak’.

Jika semua menjalankan itu, maka akan menghindari perpecahan di tengah masyarakat. Sehingga persaudaraan sebagai masyarakat Minangkabau tidak luntur karena pemilu yang diadakan lima tahun sekali.

“Yang penting itu, jaga persaudaraan kita sebagai warga Minangkabau, jangan terpecah cuma gara-gara pemilu,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia melihat, kedatangan Mulyadi pun ke acara televisi nasional tersebut hanya memenuhi undangan. Di sisi lain, tidak ada niat dan upaya untuk kampanye.

“Pak Mulyadi itu kan hanya memenuhi undangan, tidak untuk berkampanye, dan menyampaikan pandangan dan pemikiran saja,” ucapnya.

Dia berpesan agar tetap menjaga kedamaian dalam kontestasi politik. Persaudaraan sebagai bangsa khususnya masyarakat Minangkabau jauh lebih penting dengan menghindari tindakan-tindakan yang dapat memecah-belah. (Zal)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#mulyadi

Pesan SBY, “Pak Mulyadi, Tetaplah Tabah”

“Amerika, Are You Ok?”

[ad_1]

JAKARTA – Calon gubernur Sumbar, Mulyadi diminta tabah dan terus berjuang di jalan Allah. Ini pesan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diterima Singgalang, Sabtu (05/12/2020) malam.

Pesan itu disampaikan SBY karena tiba-tiba oleh polisi ia dijadikan tersangka dalam pelanggaran masa kampanye Pilgub Sumbar.

Pesan mantan presiden itu diterima redaksi dari elit Partai Demokrat, Imelda Sari.

Memang, sejak beberapa hari ini Pilgub Sumbar memanas, timses berbuat maksimal termasuk kadu-mengadukan baik ke Bawaslu bahkan sampai ke polisi.

Begini pesan yang diterima redaksi:
Pesan Bapak SBY kepada Bapak Mulyadi, Ketua DPD Partai Demokrat Prov. Sumatera Barat (Cagub Sumbar)

“Pak Mulyadi, saya harap Anda tetap tabah. Teruslah berjuang di jalan Allah untuk Sumatera Barat yang kita cintai. Sering kali ada sesuatu yang sulit diterima oleh akal sehat (common sense). Namun, percayalah keadilan akan datang. Datangnya mungkin lambat tapi pasti” SBY (aci)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer