Connect with us

gamaik

Musik Gamaik Klasik Dimainkan Grup Agam Sadendang di Pasar Ekraf 2020 – siarminang.net

Musik Gamaik Klasik Dimainkan Grup Agam Sadendang di Pasar Ekraf 2020 – Beritasumbar.com

[ad_1]

Payakumbuh ,siarminang.net,- Grup Gamaik Agam Sadendang asal Bukittinggi tampil di pasar ekonomi kreatif (Ekraf) 2020 di Agam Jua Art and Culture Cafe, Kawasan Batang Agam pada hari ke tujuh belas, Rabu (2/12).

Bahkan, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi turut menyaksikan penampilan dari grup gamaik yang beranggotakan 9 orang pemusik yang sudah berumur diatas 50 tahun itu. Lagu-lagu lawas gamaik klasik mereka bawakan dengan apik dengan tempo Langgam, cacah, dan joged. Sehingga pengunjung merasakan kesan nostalgia dari performa mereka.

Ilham Abbas selaku pimpinan Grup Gamaik Agam Sadendang kepada media mengaku grup mereka baru berdiri saat diundang tampil ke Pasar Ekraf 2020. Namun penampilan perdana grup mereka di iven itu tampak harmonis dan seirama.

“Kami sudah saling kenal dengan teman-teman di grup ini sejak lama karena sepermusikan, sebelum tampil di Pasar Ekraf, cuma latihan 5 sampai 6 kali. Teman-teman bersemangat untuk tampil di Payakumbuh, antusiasnya luar biasa,” ungkapnya.

Latar belakang pemain grup Agam Sadendang ini adalah pemain organ tunggal dan pemusik di Bukittinggi dan Agam. Mereka mengaku merasa senang, puas, dan nyaman karena panitia menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Ada harapan saat grup ini didirikan, suatu saat terpancing anak-anak muda kepada gamaik klasik, kami nanti siap latih dengan membuat sanggar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi menyebut saat pembukaan Pasar Ekraf beberapa waktu lalu menyebut pertumbuhan ekonomi Sumbar merosot menjadi minus 4 persen dari target 5 persen karena transaksi jual beli terhenti karena pandemi Covid-19 yang membatasi aktifitas masyarakat.

“Bersama gubernur, dewan sepakat sesuai dengan aturan yang berlaku, menggiatkan kembali roda pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata. Kami sudah berkoordinasi dan meminta dinas pariwisata merancang bagaimana menumbuhkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Supardi berharap anak-anak muda yang ikut dalam pelaku seni dan ekonomi kreatif dapat mengambil kesempatan untuk unjuk gigi dalam iven ini. Menurut Supardi, anak-anak muda yang mencintai budayanya sendiri diperlukan guna menjaga dan melestarikan apa yang menjadi jadi dirinya sebagai orang Minang.

“Semoga kita semua diberi hikmah oleh Allah dan pandemi ini segera dicabut dan berakhir, aamiiin,” harapnya. (*)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ekraf 2020

Gamaik Kolaborasi Hoyak Pasar Ekraf 2020 Payakumbuh – siarminang.net

Gamaik Kolaborasi Hoyak Pasar Ekraf 2020 Payakumbuh – Beritasumbar.com

[ad_1]

Payakumbuh, siarminang.net – Grup Musik Gamaik Mandayu asal Kota Padang tampil dalam pasar ekonomi kreatif (Ekraf) 2020 di Agam Jua Art and Culture Cafe, Kawasan Batang Agam pada hari kesebelas, Rabu (23/11).

Grup musik beranggotakan 11 orang tersebut membawakan 11 lagu gamaik seperti Kaparinyo, Siligi, Anak Kala, Siti Padang, Buruang Putiah, Sitikam, Buayan Buluah, Bintang Malam, Amat Gila, Tampayang, dan Anak Tiuang.

Menurut pimpinan Sanggar Mandayu, Ferry YJ grup musik ini didirikan pada 2017, dengan latar belakang anggotanya adalah mahasiswa yang juga bergelut di permusikan di bawah Sanggar Pelangi Ranah Minang, sebagai payungnya dari Mandayu.

“Personil untuk gamaik klasik ada sebanyak 8 orang, sekarang kami lebih kepada mengkolaborasikan gamaik klasik dan modern, gamaik dengan lagu yang sama namun balutann musiknya berbeda, tujuannya agar menarik minat anak muda,” ungkapnya.

Menurut Ferry, setelah adanya pandemi, mereka akhirnya bisa tampil setelah berpuasa selama 7 bulan.

“Seniman di Mandayu, berterimakasih kepada pemerintah, masih memperhatikan seniman dalam hal seperti sekarang. Akhirnya kita bisa berbuka dari puasa tampil selama 7 bulan, ada kehadiran pemerintah mencarikan jalan,” ujarnya.

Menurut Ferry, lagu gamaik saat ini belum ada pertambahannya. Dalam artian, seniman menyadur lagu-lagu melayu untuk pecahannya (tempo joged). Kolaborasi musik gamad klasik dan moderen.

“Harapan kita tentu agar aransemen yang dibuat baru, lebih kekinian menarik minat generasi muda ikut mempertahankan tradisi dan seni budaya kita,” terangnya.

Sementara itu, Deni Rao, Ketua panitia acara dari Masyarakat Peduli Seni Budaya (MPSB) Kota Payakumbuh mengatakan besok Kamis (25/11), Pasar Ekraf 2020 libur, dan akan dilanjutkan Jumat Sabtu dan Minggu dengan penampilan seni tradisi dari pelaku seni Luak Limopuluah ditambah dengan gelaran kuliner khas 10 Nagari di Payakumbuh. (*)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer