Connect with us

News

Peduli Kaum Disablitas, Legislator DPRD Sumbar ini Siap Perjuangkan Anggaran Hari Disabilitas

Peduli Kaum Disablitas, Legislator DPRD Sumbar ini Siap Perjuangkan Anggaran Hari Disabilitas

[ad_1]

Sabtu, 18 Agustus 2018 – 12:41:41 WIB – 61

Peduli Kaum Disablitas, Legislator DPRD Sumbar ini Siap Perjuangkan Anggaran Hari Disabilitas

Rahayu purwanti, Anggota DPRD Sumbar

BUKITTINGGI — Anggota DPRD Provinsi Sumbar Komisi V Hj. Rahayu Purwanti, SP yang juga sebagai pemerhati dan penggagas penyandang disablitas yang merupakan satu kesatuan dalam Himpunan Komunitas Disabilitas (HKD) Provinsi Sumatera Barat, Ia pun bsa dikatakan sebagai seorang ibu yang sangat memperhatikan kebutuhan dan kekurangan disabilitas untuk bagaimana nantinya mempunyai hak yang sama seperti orang biasa, ucap Rahayu, Jumat (17/8/2018)

Dengan kepedulian terhadap penyandang disabilitas, Rahayu Purwanti dari Partai PKS, menjelaskan ada suatu yang dicita-citakan kedapannya untuk bagaimana menunjukkan potensi disabilitas di Sumatera Barat, HKD Sumatera Barat akan memecahkan dan menciptakan rekor MURI untuk suatu pagelaran tari tampuruang yang diikuti seluruh penyandang disabilitas di Sumatera Barat pada perayaan hari disabilitas tanggal 3 Desember 2018.

Rahayu pun mengusulkan kepada DPRD Provinsi Sumatera Barat agar ada anggaran khusus untuk perayaan disabilitas, usulan ini telah ditampung melalui dana pokok pikiran anggota DPRD Sumatera Barat Komisi V ini tahun 2019 yang akan dianggarkan untuk peringatan disabilitas tanggal 3 Desember 2019.

Dan banyak juga yang sudah dilakukan diantaranya beberapa waktu adanya dukungan untuk pelaksanaan SOIna tingkat nasional di Pekanbaru,

“Alhamdulillah, Sumatera Barat mendapat juara 3 tingkat nasional, dengan meraih medali 15 emas dan juga medali perak serta perunggu, ini sangat luar biasa sekali. Disamping itu HKD akan mengembangkan olahraga dan kreatifitas yang lain dari penyandang disabilitas, diantaranya akan diadakan perlombaan-perlombaan dan peringatan khusus, ini akan digiatkan, agar mereka lebih termotivasi untuk tidak merasa rendah diri dengan keterbatasan yang dimilikinya,” ujar Rahayu.

Setelah pertama kali diadakan di Kota Padang tahun 2017, dan kini di tahun 2018 dilakukan di Kota Bukittinggi. Dengan adanya kepedulian dari semua lapisan dan unsur elemen masyarakat yang tergabung dalam penyandang disabilitas HKD Sumatera Barat, kegiatan melaksanakan upacara kenegaraan detik-detik kemerdekaan Republik Indonesia akan kita teruskan dan diadakan setiap tahunnya, mungkin tempat berbeda.

Rahayu pun yang kini menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat maupun jika tidak lagi menjadi anggota DPRD, tetap berkomitmen bahwa kegiatan yang menyentuh daripada kemanusiaan ini akan kita teruskan.

“Bagaimana kita memajukan disabilitas di Sumatera Barat untuk menunjukkan prestasi-prestasi, karena inisiatif mandiri dari komunitas yang ada, sampai kini belum melibatkan Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, tapi ada suatu perhatian berkat fasilitasi dari Azizah sebagai kepala sekolah luar biasa Al Azhar, pengurus SLB lainnya, dan juga kepala markas PMI Kota Bukittinggi, ini adalah suatu yang sangat luar biasa, mudah-mudahan bentuk kerjasama dan kemitraan bisa kita kembangkan,” tandas Rahayu

“Dan juga mudah-mudahan nanti ada satu pasukan dari penyandang disabilitas yang ikut berbaris saat pelaksanaan upacara penaikan bendera ataupun penurunan bendera di lapangan Wirabraja atau lapangan kantin Kota Bukittinggi, yang selama ini belm ada, maka akan kita lakukan guna menunjukkan disabilitas mempunyai hak yang sama dengan manusia biasa,” harap Rahayu Purwanti. (Iwin SB)

Polling Capres cawapres 2019-2024

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi

Tag: bukittinggi,sumatra-barat

Sebanyak 229 Napi Lapas Karan Aur Pariaman Terima Remisi HUT RI

Sebanyak 229 Napi Lapas Karan Aur Pariaman Terima Remisi HUT RI

PARIAMAN – Sebanyak 229 orang Napi (Narapidana) Lapas Kelas II B Karan Aur Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar)…

PMI Kota Pariaman Turun ke Jalan Galang Dana untuk Lombok

PMI Kota Pariaman Turun ke Jalan Galang Dana untuk Lombok

PARIAMAN — Penderitaan yang dialami oleh korban gempa di Lombok NTB mengundang simpati dari seluruh warga Indonesia…

Eva Desiana Atlet Triathlon Asal Pariaman Bertekad Sumbangkan Emas pada Asian Games 2018

Eva Desiana Atlet Triathlon Asal Pariaman Bertekad Sumbangkan Emas pada Asian Games 2018

PARIAMAN – Eva Desiana atlet Triathlon asal Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) bertekad sumbangkan emas pada ajang Asian…

Sambut HUT 73 dan HUT Pariaman 16, Pemko Pariaman Gelar Lomba Masak Sate

Sambut HUT 73 dan HUT Pariaman 16, Pemko Pariaman Gelar Lomba Masak Sate

PARIAMAN — Disperindagkop dan UKM Kota Pariaman menggelar Lomba Memasak Sate di Pantai Gandoriah dalam rangkaian…

Sepatu Roda Bukittinggi Bidik Juara Umum di Porprov ke-XV Padang Pariaman

Sepatu Roda Bukittinggi Bidik Juara Umum di Porprov ke-XV Padang Pariaman

BUKITTINGGI – Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda (Porserosi) Kota Bukittinggi Rismaidi yang juga sebagai Wakil Ketua…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer