Connect with us

News

Perhatian Orangtua dalam Mempengaruhi Masa Depan Anak

[ad_1]

Ilustrasi (Foto: Dok. Istimewa)

Oleh: Yola Fefriani

Peranan orangtua adalah memberikan dasar pendidikan, sikap dan keterampilan dasar seperti pendidikan agama, Budi pekerti, sopan santun dan dasar-dasar untuk memenuhi peraturan dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Dalam perannya sebagai pendidik yang pertama orangtua berkewajiban menempatkan dasar-dasar pengetahuan, menyikapi dan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku.

Peranan orangtua sangatlah penting dimana fungsi dan peranan itu menyangkut masa depan anaknya, anak akan berhasil apabila orangtua memberikan contoh yang baik pada anak-anaknya dalam kehidupan sehari-hari.

OrangTua Merupakan pendidik pertama bagi anak-anak nya, sebelum anak mengikuti pembelajaran di sekolah orangtua lah yang paling penting dalam mendidik anak, baik dari segi moral, etika, serta akhlak yang baik untuk anaknya. Oleh sebab itu sudah menjadi kewajiban bagi orangtua untuk mendidik anaknya sejak usia dini, sehingga anak tidak hanya cerdas dalam hal belajar tetapi juga memiliki etika dan moral yang baik.

Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga negara wajib mengikuti jenjang pendidikan. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi anak.

Orangtua dan guru berperan penting dalam menciptakan kondisi kognitif guna menumbuhkembangkan cara berpikir moral anak menuju pembentukan perilaku moral yang baik. Prosesnya dapat dilakukan dengan pendekatan perkembangan kognitif yang di terapkan sejak usia dini. Namun, dalam pelaksanaannya tidaklah mudah karna adanya kontradiksi antara pembentukan moral di keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial lainnya. Istilah moral kadang-kadang dipergunakan sebagai kata yang sama artinya dengan etika, yaitu nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya.

Pengawasan orangtua juga di butuhkan dalam hal mendidik anak, pengawasan dapat diartikan sebagai kewaspadaan orangtua terhadap sesuatu objek tertentu agar tidak menyimpang dari keinginan dan tujuan yang sesungguh nya. Serta orangtua harus mengetahui bagaimana hakikat dan peran mereka sebagai orang tua dalam membesarkan anak dan juga membekali anak dengan ilmu dan tidak lupa juga mengenalkan anak dengan ilmu agama, sehingga orang tua tidak salah dalam menerapkan pola pendidikan terutama dalam membentuk kepribadian anak.

Tidak jarang banyak anak-anak yang mengeluh tentang bagaimana sikap orangtuanya yang selalu menuntut anaknya untuk mematuhi perintah yang telah ditentukan secara sepihak oleh orangtuanya serta bagaimana sikap mengekang orangtua terhadap anak nya. Dan maka tidak heran anak akan menjadi seorang yang pembangkang dan juga melawan serta berbohong kepada orangtuanya. Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi seperti ini, orang tua hanya menginginkan anaknya menjadi orang yang sukses dan berhasil dikehidupan mendatang.

Memang kebanyakan orang tua berfikir bahwa hal yang dilakukan terhadap anaknya adalah hal yang wajar karna ia tidak ingin anaknya tersesat dan terjerumus kedalam pergaulan-pergaulan yang menyimpang. Namun sebaiknya orang tua tidak terlalu mengekang dan membatasi ruang gerak anak, orangtua bisa memilih dan mempertimbangkan setiap kegiatan yang dilakukan oleh anak, apalagi berkaitan dengan kegiatan yang positif orang tua seharus nya mendukung kegiatan anak agar ia lebih bersemangat lagi.

Ketika anak melakukan kegiatan yang akan merugikan dan membahayakan anak maka orangtua boleh melarang nya dan memarahinya namun masih dalam konteks yang sewajarnya setidaknya marahi anak dengan kata-kata yang pantas karna jika dengan kata-kata yang tidak pantas kognitif anak akan mengalami penurunan serta akan tersimpan didalam ingatan jangka panjang si anak. Dan jika ingin melarang anak maka bicaralah dengan baik dan paparkan alasan mengapa orangtua melarang anak hingga anak bisa mengerti dan memahami perkataan orangtuanya.

Bahkan beberapa dari orangtua mengeluarkan materi untuk pendidikan anaknya agar anaknya bisa menjalani pendidikan yang layak dan bahkan orangtua juga memasukkan anaknya untuk belajar tambahan atau les. Tidak hanya itu bahkan orangtua pun melengkapi fasilitas anak nya seperti transportasi dan teknologi seperti laptop untuk menunjang pendidikan anaknya dan juga beberapa kebutuhan anak lainnya.

Bahkan banyak anak-anak yang mengharapkan orangtuanya berperan aktif dalam pendidikan mereka, termasuk dalam mendukung kehutanan yang di lakukan anak baik diluar maupun didalam sekolah. Karena adanya dukungan dan perhatian dari orangtua maka anak akan lebih bersemangat dalam hal pendidikannya serta menanamkan kepercayaan diri pada anak.

Perhatian orang tua sangat dibutuhkan oleh seorang anak karena segala bentuk perhatian dari orangtua bisa membuat anak semakin menunjukkan prestasi yang didapatnya yang disebabkan karena adanya perhatian dari orangtuanya yang selalu memperhatikan dan menghargai segala usaha mereka. Dan sebaliknya jika anak tidak diberi perhatian walaupun sedikit maka anak akan melakukan cara nya sendiri untuk mencari perhatian orangtua, dan bahkan cara yang dilakukannya bisa bersifat negatif serta membahayakan.

Maka dari itu pentingnya perhatian orangtua terhadap anak baik dalam hal pendidikan maupun diluar pendidikan yaitu dalam pergaulan serta lingkungan anak. Berikanlah anak saran-saran yang baik agar merek mampu mengambil keputusan yang benar dan tidak salah langkah dalam hal mengambil keputusan.

Serta berilah kepercayaan kepada anak pada saat mereka berada di luar rumah seperti melakukan kerja kelompok yang memang tidak diawasi secara lansung oleh orangtua. Maka jadilah orangtua yang baik bagi anak dan jadilah anak yang berbakti kepada orangtua, karna tidak ada orangtua didunia yang menginginkan anaknya gagal tetapi orangtua hanya menginginkan kesuksesan dan keberhasilan untuk anaknya. Bahkan orangtua rela kerja banting tulang demi mencukupi kebutuhan pendidikan anaknya.

Untuk anak janganlah marah ketika orangtua kurang memperhatikan anaknya karna ia terlalu sibuk untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan pendidikan anaknya. Jangan pernah sia-siakan pengorbanan orangtua dan teruslah semangat dalam menempuh pendidikan karena kesuksesan anak merupakan lambang kesuksesan orangtua.

Kesimpulannya adalah perhatian orangtua sangat mempengaruhi keberhasilan anak di masa depan anak, dan janganlah terlalu mengekang dan membatasi ruang gerak anak. Jadilah orangtua yang baik untuk anak dan jadilah anak yang berbakti kepada orangtua dan sayangilah orangtua. Dan berikanlah kasih sayang kepada anak karena sebaik apapun seorang anak dia tidak akan pernah meraih kesuksesan jika kurang merasakan kasih sayang, jangan pelit memberikan pelukan serta dukungan dan suport dari orangtua apalagi ketika anak membutuhkan. Ingatlah kesuksesan anak adalah lambang kesuksesan orangtua. (*)

*/ Penulis adalah mahasiswa semester 3, Jurusan Psikologi, UIN Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat.

Oleh: Astri Simbolon, R. Rama Muamar Rifki, Ferry Irawan, Lesgawati Purwonegoro, dan M. Mifta Salhindra

Negara…

PARIAMAN – Dinas Kesehatan Kota Pariaman akan adakan bakti sosial dengan melakukan aksi khitanan masal terhadap 300…

SOLOK — Dinas Pariwisata (Dinpar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengadakan Bimbingan Tekhnis (Bimtek)…

PASAMAN BARAT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat gelar rapat paripurna Alokasi Anggaran…

Oleh: Mayang Oktaviani Malik Putri, Andini Alma Dita, Mey Sundari, Fatkur Muhlis, Faisala Wijaya

Di era digital…



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer