Connect with us

#psi

PSI Optimis Bisa Bicara Banyak pada Pemilu 2019

PSI Optimis Bisa Bicara Banyak pada Pemilu 2019

[ad_1]

Pengamat politik Yosmeri Yusuf memberikan materi pada acara pembekalan Caleg DPR RI dan Caleg DPRD provinsi yang diadakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumbar. (*)

PADANG – Meski baru, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumbar tetap optimistis bisa menjadi salah satu parpol yang bisa berbicara banyak dalam Pemilu 2019.

Sejumlah strategi pun sudah disiapkan satu-satunya parpol yang didirikan orang Minang ini guna meyakinkan pemilih. Sabtu (20/10), untuk pertama kalinya seusai penetapan daftar caleg tetap (DCT), DPW PSI Sumbar melakukan kopi darat (kopdar) DPW bersama pengurus DPD se-Sumbar.

“Kegiatan ini juga dirangkai dengan memperkuat sinergi sekaligus pembekalan Caleg DPR RI dengan caleg kabupaten/ kota,” kata Ketua DPW PSI Sumbar, Ari Prima.

Menurutnya, salah satu pokok pembahasan yang dibahas menyangkut strategi pemenangan Pemilu 2019.  Kemudian juga dilakukan pemetaan wilayah sekaligus pembagian tugas siapa menggarap wilayah mana. Hal ini ditujukan agar penggarapan masing-masing daerah lebih maksimal.

Caleg DPR RI dari Dapil Sumbar ini mengatakan pascadimulainya kampanye 23 September lalu, sejauh ini pihaknya belum menghadapi masalah berarti di lapangan.

“Kita berharap usai kopdar ini silaturahim dan konsolidasi antarcaleg dengan pengurus partai baik tingkat provinsi dan daerah, bisa lebih kuat lagi,” katanya.

Menurut dia, bila selama ini hanya pengurus struktrur lebih kurang 590 orang bekerja, dia berharap sekarang caleg berjumlah 590 orang bisa pula meyakinkan pemilih dengan PSI. Dengan begitu, hasilnya pun bisa lebih baik lagi.

Meski demikian, Ari tidak menutupi kenyataan, butuh kerja keras guna bisa meyakinkan pemilih, terlebih diberlakukannya PKPU No 23 Tahun 2018 secara khusus mengatur pemuatan iklan kampanye, baik di media massa, elektronik, maupun baliho dan lainnya.

“Sebetulnya ini (keluarnya PKPU No 23 Tahun 2018, red), di luar ekspektasi kita dalam menghadapi kampanye sekarang ini, terutama dalam meyakinkan pemilih. Tapi, bagaimana pun selaku peserta pemilu, kita harus taat asas dengsn ketentuan berlaku,” ujar dia.

Guna menyikapi ini, pihaknya lebih mengandalkan caleg beserta relawan lebih aktif door to door guna meyakinkan pemilih. Ari yakin caleg bisa bekerja lebih keras lagi memanfaatkan masa kampanye. (pepen)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#psi

Faldo Maldini Jadi Ketua PSI Sumbar

Faldo Maldini Jadi Ketua PSI Sumbar

[ad_1]

PADANG  – Tiga jam setelah ditunjuk menjadi Ketua DPW PSI Sumatera Barat, politisi muda Faldo Maldini menyampaikan pidato politik di hadapan ratusan tokoh didominasi milenial di Padang.

Mantan Juru Bicara Prabowo-Sandi yang sekarang ditunjuk menjadi salah seorang juru bicara PSI itu menawarkan sembilan gagasan untuk membangun Sumbar yang disebutnya Sumangaik Sambilan (Semangat Sembilan).

“Kami ingin menawarkan Sumangaik Sambilan untuk perubahan Sumbar ke arah yang lebih baik,” katanya di Padang, Minggu (27/10) malam.

Program itu, Sumangaik Baraja dan Sumangaik Mangaji yang berisi gagasan tentang pendidikan, Sumangaik Raun tentang infrastruktur pendukung, Sumangaik Manggaleh berisi gagasan tentang industri dan Sumangaik Bakawan tentang jejaring dan hubungan kerjasama.

Lalu, Sumangaik Malayani tentang pelayanan publik berbasis partisipasi masyarakat, Sumangaik Bajaleh tentang transparansi APBD, Sumangaik Badayo berisi gagasan peningkatan kesejahteraan perempuan dan anak dan terakhir Sumangaik Basegeh tentang inovasi berbagai bidang.

Pidato politik itu juga sebagai “deklarasi” kesiapan politisi yang malang melintang di pentas nasional saat Pemilu Presiden lalu itu sebagai salah seorang kontestan dalam Pemilu Gubernur Sumbar 2021.

Ia yang baru berusia 29 tahun saat jadwal pendaftaran calon gubernur Sumbar 2021-2026 ditutup, harus berjuang ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar bisa berpartisipasi karena menurut UU Pilkada, syarat umur calon gubernur minimal 30 tahun.

“Kita optimis menang di MK sehingga bisa ikut sebagai calon termuda alam Pilgub Sumbar,” katanya. Demikian antara. (aci)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#psi

SURVEI INDOMETER DAN CPCS; PSI Menanjak dan Berada di Titik Aman

Penuhi Kota 100 Persen, PSI Sumbar Daftarkan 655 Bacaleg

[ad_1]

Ari Prima (ist)

PADANG – Lembaga survei Indometer merilis hasil survei elektabilitas partai politik jelang pencoblosan Pileg 2019. Lembaga ini mencatat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Perindo berhasil menembus papan tengah. Sedangkan PDIP dan Gerindra disebut masih unggul.

Ketua DPW PSI Sumbar, Ari Prima kepada Singgalang, kemarin di Padang, mengatakan, seperti dirilis Direktur Eksekutif Indometer (Barometer Politik Indonesia), Leonard Sb dalam keterangan tertulis, Senin (18/3), ada ada temuan menarik soal PSI yaitu berdasarkan hasil survei sejumlah lembagai sejak dimulainya masa kampanye, elektabilitas PSI cenderung meningkat.

“Temuan menarik adalah capaian PSI sebagai partai baru yang berhasil menyejajarkan diri dengan partai-partai papan tengah,” tuturnya.

Menurut Loenard, sebut Ari, Indometer, menganggap efek elektoral PSI didapat dari dukungannya ke Jokowi dan serangan gencar ke oposisi. Pidato-pidato Ketum PSI Grace Natalie yang mengkritik partai nasionalis dianggap juga jadi keunggulan.

“Masih perlu pendalaman lebih lanjut, tetapi tampak terjadi pergeseran prefensi pemilih nasionalis,” papar Leonard seperti ditirukan Ari.

Sedangkan suara PDIP dan Gerindra mengalami peningkatan signifikan dibandingkan hasil Pileg 2014. Keunggulan PDIP dan Gerindra itu, akibat coattail effects dari pengusungan capres-cawapres. Sementara itu, Golkar ada di posisi ketiga dan dibayangi PKB yang dianggap diuntungkan dengan figur Ma’ruf Amin.

“Sejak pemilu pertama pasca-reformasi Golkar selalu menempati peringkat pertama atau kedua, baru kali ini Golkar tergeser ke posisi ketiga, dengan elektabilitas 10,2 persen,” jelas Leonard.

Survei Indometer dilakukan pada 1-7 Maret 2019 dengan jumlah responden 1.280 orang mencakup seluruh provinsi di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan secara acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error ± 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pendalaman kajian dilakukan melalui focus group discussion dengan mengundang pakar terkait.

Naiknya elektabilitas PSI, sebut Ari terlihat pula pada hasil survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas PDIP dan Gerindra masih mengungguli semua partai politik (parpol).

Dari survei ini seperti yang pernah dibeberkan Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dalam press release di Jakarta, Selasa (5/3), elektabilitas parpol lain cenderung stabil, hanya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengalami kenaikan signifikan, mencapai 4,2 persen.

Menurut Okta, naiknya elektabilitas PSI didukung sosialisasi yang cukup efektif dilakukan selama musim kampanye. Sebagai parpol baru dengan segmen sasaran generasi milenial, PSI paling banyak menggunakan media sosial sebagai sarana sosialisasi, disusul Gerindra.

Dengan hasil survei tersebut, seluruh jajaran pengurus PSI baik pusat hingga ke kelurahan/nagari di Sumbar, terus menyosialisasikan diri ke tengah masyarakat. Apalagi, PSI satu-satunya partai urang awak yang dibidani oleh tokoh nasional asal Sumbar, Jeffrie Geovanie. “Insya allah kita menang di Minang,” sebut alumni IAIN Imam Bonjol ini. (pepen)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#psi

Pileg 2019, PSI Optimis Tembus Senayan

Pileg 2019, PSI Optimis Tembus Senayan

[ad_1]

Ketua Dewan Pembina DPP PSI, Jeffrie Geovanie memberikan sambutan dan arahan kepada para caleg PSI, Minggu (3/2). (*)

PADANG – Sebagai parpol baru, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) optimis meraih raihan suara pada Pileg 2019 melebihi angka 4 persen. Dengan kata lain, akan mengantarkan kader terbaiknya menuju Senayan.

“Banyak yang bilang, PSI tidak tembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 2019 sebesar empat persen, tapi menurut saudara-saudara bagaimana?” ungkap Ketua Dewan Pembina DPP PSI Jeffrie Geovanie (JG) di hadapan 600-an caleg dan kader PSI dalam acara kopi darat khusus (kopdarsus), Minggu (3/2) di Padang.

Sebagian hadirin menjawab, PSI optimis lolos.  Menurut JG, dari seluruh parpol peserta pemilu, dari empat parpol baru yang dinyatakan sah oleh KPU sebagai peserta pemilu, hanya PSI-lah yang benar-benar baru. Dibangun dan dirancang betul-betul dari titik nol. Cikal bakalnya tidak bersumber dari parpol lain yang gagal di Kemenkumham. Dilahirkan berdasarkan kesungguhan.

Kemudian, dari struktur kepengurusan dan caleg yang didaftarkan ke KPU. Persentase perempuan  paling banyak itu ada di PSI. Bisa dilihat didata KPU dan bandingkan dengan parpol lainnya.

“Kenapa kita di PSI, mengutamakan perempuan? Jawabnya sederhana saja. Karena pada dasarnya, kemauan perempuan bertarung lebih kuat dari laki-laki. Ini modal untuk meraup simpati rakyat,” tutur JG yang pernah berkiprah sebagai anggota DPR RI dan DPD RI.

Faktor lainnya, sebut JG, Caleg PSI diisi orang-orang baru dan tanpa tokoh. Bahkan pernah tokoh yang masuk PSI, terpaksa ditolak. Sebab PSI berkomitmen untuk prioritas memberikan ruang kepada anak muda, perempuan dan orang-orang baru.

Sementara itu, Dedek Prayudi dalam pidato politiknya bertemakan “Minang Menangkan Indonesia”, menuturkan, Minang adalah sejarah dan minang adalah kemenangan. Bahkan dia menilai tanpa Minang, Indonesia mungkin tidak ada.

“Kita tentu kenal sosok Tan Malaka, tokoh Minang yang mencetuskan konsep Republik Indonesia sebelum Soekarno dan Hatta. Bahkan siapa yang meyakinkan dunia internasional, bahwa Indonesia sudah merdeka? Juga orang Minang, Agus Salim,” terangnya.

Bahkan tokoh Minang yang menjadi penentu perjalanan NKRI ini. Mereka semua mendirikan, tapi perlahan-lahan mulai hilang. Kemunduran orang Minang berdampak kepada kemunduran perpolitikan di Indonesia.

“Sekarang yang dikenal hanya dua orang. Satu Fadli Zon, salah seorang pendiri Partai Bulan Bintang (PBB) yang dalam perjalanannya karir politiknya ikut mengaktori kelahiran Partai Gerindra,” sebutnya.

Lainnya adalah Jeffrie Geovanie (JG). Bahkan di mata Didik, JG adalah maestro politik di Indonesia. Melahirkan PSI sebagai partai baru, warna baru Indonesia dengan konsep berbeda denan parpol sebelumnya.

“JG tidak tampil di panggung sepertinya lazimnya sebuah parpol, tapi memberi panggung kepada anak muda dan perempuan. Perjalanan karir politik yang fenomenal dan unik, mengingatkan kita pada sejumlah tokoh Minag di pentas nasional yang unik dan aneh,” terangnya.

Dalam acara yang dihadiri juga oleh Yosmeri Yusuf (ketua dewan pembina DPW PSI Sumbar), Prof Dasman Lanin, Benny Inayatullah, Endang Tirtana, Felix Iskandar dan lainnya, ikut memberikan sambutan Ketua DPW PSI Sumbar, Ari Prima. (pepen)

 

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer