Connect with us

News

Sampah Bertebaran, Walikota Payakumbuh Riza Falepi: Berikan Sanksi Tegas Kepada Pelanggar

Sampah Bertebaran, Walikota Payakumbuh Riza Falepi: Berikan Sanksi Tegas Kepada Pelanggar

[ad_1]

Sabtu, 30 Juni 2018 – 19:05:07 WIB – 32

Sampah Bertebaran, Walikota Payakumbuh Riza Falepi: Berikan Sanksi Tegas Kepada Pelanggar

Walikota Payakumbuh Riza Falepi

PAYAKUMBUH – Fenomena sampah pasca liburan dan hari besar keagamaan menjadi persoalan serius disetiap daerah di Indonesia. Sampah liar mendominasi kawasan yang ramai pengunjung. Lebaran Idul Fitri 1439 Hijiriah dan libur panjang pada 2018 ini beberapa objek wisata, pusat kuliner hingga jalan raya yang dilalui pengendara membuat volume sampah bertambah dari hari biasa. Hal ini menjadi perhatian serius Walikota Payakumbuh, Riza Falepi. Untuk Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Riza Falepi tidak ingin kebersihan kota yang selam ini terjaga dan menyandang Kota Adipura tercoreng akibat ulah sebagian orang yang tidak disiplin menjaga kebersihan.

“Saya perhatikan, kondisi kota pasca lebaran cukup banyak sampah bertebaran.Walaupun tenaga kebersihan sudah bekerja siang malam menjaga kebersihan kota, namun sampah tetap bertebaran, ini harus segera kita sikapi,” ujar Walikota Riza Falepi saat ditemui Sabtu (30/6).

Dikatakan, setelah dilakukan evaluasi, pihaknya menyimpulkan, disamping efek libur lebaran dimana jumlah penghuni kota Payakumbuh bertambah dengan adanya liburan, ternyata kedisiplinan warga membuang sampah pada tempat dan waktu yang telah diatur Pemko mulai menurun. “Hasil evaluasi kita, kesadaran warga menjaga kebersihan kota mulai menurun, contohnyo kedisiplinan membuang sampah pada tempat dan waktu yang telah kita atur sesuai peraturan daerah. Ini harus kita ingatkan kembali” ujar Wako Riza.

Dijelaskan, pihaknya telah memiliki aturan main yang selama ini mampu mengendalikan persoalan sampah di Kota Payakumbuh. Menurutnya, waktu membuang sampah ke tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) yang telah diatur selama ini, telah bisa menjaga kebersihan dan keindahan kota.

“Mohon kiranya masyarakat lebih tertib mengurusi sampah. Buanglah sampah pada waktu dan tempat yang telah ditentukan. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan kota yang kita cintai ini,” himbau Walikota Riza Falepi.

Walikota meminta dinas terkait untuk mengawasi serta menegakan aturan. Saya telah perintahkan dinas terkait termasuk Satpol PP untuk tegakkan aturan Perda tentang persampahan ini. Bagi yang melanggar, itu ada sanksinya, yaitu hukuman penjara selama enam bulan atau denda 50 juta,” beber Riza.

Dijelaskan, penerapan sanksi tersebut tentu tidak dilakukan secara tiba-tiba. Ada tahapan-tahapan yang akan dijalankan sampai sanksi baru dijatuhkan.

“Tentu akan ada peringatan-peringatan terlebih dahulu kepada mereka yang melanggar. Jika setelah diingatkan masih juga melakukan hal yang sama, mohon maaf, kami terpaksa menjatuhkan sanksi secara tegas, demi kebaikan bersama dan kebersihan kota yang kita cintai ini,” pungkas Riza. (Rel/Rino)

Editor/Sumber: Ikhlas Bakri

Tag: payakumbuh

Letkol Arm Heri Pujiyanto Resmi Jabat Dandim 0308 Pariaman

Letkol Arm Heri Pujiyanto Resmi Jabat Dandim 0308 Pariaman

PARIAMAN – Komando Distrik Militer (Kodim) 0308 Pariaman Letkol Arm.Heri Pujiyanto resmi menggantikan Letnan Arh….

Mudik Lebaran ke Pasbar, Para Pengguna Jalan Dihimbau Agar Berhati-hati Melewati Jalur Ini

Mudik Lebaran ke Pasbar, Para Pengguna Jalan Dihimbau Agar Berhati-hati Melewati Jalur Ini

PASAMAN BARAT – Jelang mudik lebaran, Kasat Lantas Polres Pasaman Barat menghimbau masyarakat Pasaman Barat khusuSnya…

Wisata Halal Berdasarkan Alquran

Wisata Halal Berdasarkan Alquran

Oleh : DR. (C) Abdullah Amrin, SE.,M.M.

Pengertian Wisata Halal

Kegiatan pariwisata timbul sejak adanya…

Hotel Halal Alternatif Tempat Bermalam Pemudik

Hotel Halal Alternatif Tempat Bermalam Pemudik

Oleh: Abdullah Amrin, SE.,M.M.

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun 2018 , pada umumnya okupansi …

Perlukah Asuransi dalam Pemilukada Serentak 2018?

Perlukah Asuransi dalam Pemilukada Serentak 2018?

Oleh: Abdullah Amrin, SE, M.M

Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri optimistis pelaksanaan Pemilihan Kepala…



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer