Connect with us

News

Senator Leonardy Tinjau Penyelenggaraan Pilkada Pariaman

Senator Leonardy Tinjau Penyelenggaraan Pilkada Pariaman

[ad_1]

PARIAMAN — Senator Leonardy Harmainy cek kesiapan Pilkada Pariaman yang akan dilaksanakan esok, Rabu 27 Juni 2018 di Kantor KPU Pariaman, Selasa pagi (26/6/2018). Anggota Komite IV DPD RI dapil Sumbar itu memilih Pariaman untuk melaksanakan tugas konstitusinya itu.

Pariaman merupakan satu dari empat kota yang menyelenggarakan Pilkada serentak di Sumatera Barat. Dia memilih kota ini mengingat historis antara dia dan Pariaman. Terlebih Pariaman disebut-sebut sebagai kota diurutan ketiga yang paling rawan pilkadanya.

Leonardy mengungkapkan, dari 171 daerah di Indonesia yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2018, Pariaman termasuk.dalam kategori daerah paling rawan pada peringkat ketiga di Indonesia. “Kerawanan Pilkada Pariaman menurutnya adalah tingginya pergesekan antar pendukung di media sosial. Perang opini bahkan saling menghujat dari para pendukung ketiga pasangan calon terbilang sengit di berbagai platfom media sosial,” ujarnya usai mendengarkan pemaparan Ketua KPU Pariaman Boedi Satria, terkait kesiapan dan logistik. Pengawasan dijelaskan Ketua Panwaslu Pariaman Elmahmudi dan pengamanan oleh Kapolres AKBP Andry Kurniawan.

Leonardy masih menilai secara umum kondisi keamanan di tengah masyarakat cenderung kondusif. Warga ribut di lini masa media sosial saja, tidak sampai ke tatanan hidup bermasyarakat.

Ditegaskannya, media sosial bisa sangat efektif sebagai alat politik. Ini positif jika para pendukung, gunakan bahasa yang santun dan saling menahan diri agar masyarakat tidak terprovokasi, jangan malah memainkan politik belah bambu. Netralitas aparatur sipil negara (ASN), anggota Polri, TNI, bahkan KPU sebagai penyelenggara dan Bawaslu sebagai pengawas sangat diharapkan.

Terkait hari pemilihan 27 Juni, ia mengimbau KPU, Panwaslu dan Kepolisian untuk terus meningkatkan kinerja. Sebab, sambung Leonardy, potensi-potensi yang mencederai pilkada bisa saja dimainkan pihak tertentu di saat pihak terkait lengah.

“Meskipun kondisi aman kita harus tetap waspada. Karena situasi dinamis, segala kemungkinan bisa terjadi,” ujar mantan Ketua DPRD Sumbar periode 2004-2009 itu.

Ia mengingatkan untuk memantau kerawanan seperti “money politic”, penyebaran informasi hoaks, politik adu domba, kampanye hitam dan lainnya. Kendati indikasi ke arah itu sangat minim lantaran semua calon terkesan menjalankan paket hemat.

Terkhusus politik uang yang diistilahkan “serangan fajar”, serangan piala dunia, jelang mencoblos sangat jadi perhatian Kapolda Sumbar. Malah katanya sikat saja pelaku money politic.Makanya Leonardy mengapresiasi upaya kepolisian dan Bawaslu beserta jajarannya memantau nonton bareng piala dunia dan patroli keliling.

“Netralitas ASN, TNI, Polri, penting untuk menciptakan iklim demokrasi yang berkualitas. Peluang konflik kerap terjadi dalam hal ketidaknetralan ini,” ia menekankan.

Ketua KPU Kota Pariaman Boedi Satria, memaparkan pihaknya telah melakukan persiapan optimal dalam penyelenggaraan tahapan demi tahapan Pilkada Pariaman. Saat ini, kata Boedi, KPU akan melakukan pendistribusian logistik kotak suara dari KPU Kota Pariaman ke Sekretariat PPS di desa dan kelurahan yang ada. Seluruh logistik dipastikan tiba di PPS dan TPS paling lambat hari ini. Bilik suara juga akan disiapkan sore ini.

“Formulir C6 telah didistribusikan sebesar 95 persen kepada pemilih. Akan mencapai 99 persen kepada pemilih pada hari ini paling lambat pukul 21.00 WIB,” paparnya.

Kapolres Pariaman, AKPB Andry Kurniawan mengatakan, pihaknya dan Panwaslu Kota Pariaman telah melakukan antisipasi terjadinya gangguan kamtibnas dan kerawanan pelanggaran pemilu, khususnya politik uang.

Dua lembaga tersebut, kompak melakukan ronda dan patroli keliling wilayah Kota Pariaman. Sejumlah titik rawan gangguan keamanan dan pelanggaran, telah dipetakan. Selain patroli di lapangan, unit siber Polres Pariaman, juga terus memantau kerawanan dan situasi di media sosial.

Usai menggelar pertemuan tersebut, Leonardy Harmainy ikut menyaksikan proses pemusnahan 825 surat suara Pilkada Pariaman yang rusak di halaman kantor KPU Kota Pariaman. (zul/mediacentre leonardy)

PADANG PARIAMAN – Puluhan wartawan senior-junior menghadiri edukasi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Padang…

PIALA DINIA 2018 – Tim nasional Rusia membungkam kritikan yang mengarah kepada mereka dengan gaya. Rusia mencetak…

PADANG – Menyambut antusiasnya persiapan pelaksanaan Lomba Baca Puisi bertema “Visi Batahan 2018” Kepala…

Oleh: Yudia Falentina, A.Md.

Bulan Ramadan merupakan bulan dimana segala amal perbuatan umat muslim dilipat gandakan…

PADANG -Gempa bumi berkekuatan 5,9 SR menggoyang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat pada Rabu,…



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer