Connect with us

News

Senyum Dibalik Bencana, Lelaki Tua dengan Keringat Mengucur Deras Manfaatkan Sisa Banjir

Senyum Dibalik Bencana, Lelaki Tua dengan Keringat Mengucur Deras Manfaatkan Sisa Banjir

[ad_1]

Sabtu, 11 Agustus 2018 – 21:22:39 WIB – 31

Pak tua ubah bencana jadi rahmat

FEATURE — Hangatnya Mentari Pagi sambut cerahnya akhir pekan pada Sabtu, 11 Agustus 2018 di kota kecil Lubuk Sikaping, cuaca seperti ini sangat cocok untuk pergi liburan lepas penat dan bertamasya ke tempat wisata seperti Puncak tonang dan beberapa wahana indah lainnya. Namun, dibeberapa sudut kota seperti ditepi jalan dekat Jembatan Kampung Lintang bentaran sungai paninggalan masih tersisa material tumpukan kayu dan pasir, hal ini disebabkan oleh Bencana Banjir Bandang meluapnya sungai Paninggalan dan Sungai Batang Pakau pada Sabtu sore tanggal 4 Agustus 2018 yang lalu.

Hentakan Kampak seorang lelaki tua terlihat serius menghantam bungkahan kayu kayu yang terdampar dipinggiran sungai Paninggalan, peluhnya nan bercucuran seolah membaur dengan gemercik air sungai yang mengalir jernih. Siapa nyana jika ternyata bencana Banjir Bandang yang terjadi di Lubuk Sikaping justru di satu sisi membawa berkah tersendiri bagi Sarman (73) sebagai salah seorang warga sekitaran sungai Paninggalan di Kampung Lintang, Lubuk Sikaping.

Usianya sama persis dengan dirgahayu Republik Indonesia tercinta ini, semestinya beliau sudah cukup mencari rezeki untuk penghidupan dan beristirahat dirumah untuk menikmati hari tua dengan rasa gembira bersama anak dan cucunya. Akan tetapi deraan ekonomi yang menghimpit membuat Beliau tetap bersemangat walau nafasnya terkadang terengah engah.

Biasanya sungai ini dikeruk dalam jangka waktu yang dekat oleh pihak terkait agar musibah bencana air sungai meluap ini dapat diredam,” ungkap Sarman sambil mulutnya mengucah pinang muda saat dihampiri oleh MinangkabauNews, Sabtu pagi (11/08/2018).

Tambahnya lagi, Kayu yang dipotong potong kecil ini dapat dijadikan untuk bahan bakar memasak sehari-hari dirumah dan juga bisa dijual dengan satu ikatnya seharga sepuluh ribu rupiah,” ujar Sarman.

Sebahagian besar warga masih trauma, beberapa waktu belakangan ini Kabupaten Pasaman dilanda musibah, selain banjir bandang dilubuksikaping ini, kampung Lundar dan kampung Landak Nagari timur Kecamatan Panti juga dilanda angin puting beliung serta banjir bandang yang menerjang perkampungan warga. Namun dibalik bencana alam serta musibah banjir bandang yang diduga kuat sebagai akibatkan dari ulah sebagian oknum yang tidak bertangung jawab membuka lahan kebun dengan membabat hutan di sekitarnya justru membawa rejeki bagi Sarman.

Apapun bentuk musibah atau bencana yang melanda, pada hakikatnya memiliki peran besar dalam mendidik jiwa. Jiwa perlu dilatih untuk memiliki keteguhan hati, keteguhan sikap, terlatih dan senantiasa waspada terhadap sekitar.

Musibah merupakan proses sebab akibat dari tindakan seseorang. Musibah juga merupakan peringatan dari Allah SWT sebagai ujian keimanan dan musibah tidak selamanya tanda kemurkaan Allah SWT.

Saat musibah datang, manusia akan menyadari bahwa tidak ada Perlindungan diri kecuali kepada Allah SWT saja, ketika tidak ada tempat bergantung selain kepada-Nya, tidak ada pertolongan kecuali dari pada-Nya. Allah SWT berfirman: “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah dan barang siapa yang beriman kepada Allah, nescaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya”.(Surah At-Taghabun: 11). (M. AFRIZAL)

Polling Capres cawapres 2019-2024

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi

Tag: pasaman,sumatra-barat

Kebakaran Hanguskan 13 Rumah di Ampang Gadang, Relawan PMI Bukittinggi Berikan Pertolongan

Kebakaran Hanguskan 13 Rumah di Ampang Gadang, Relawan PMI Bukittinggi Berikan Pertolongan

BUKITTINGGI – Staf dan Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi yang setiap hari berada di markas, siap…

Wujud Soliditas Sesama, Puluhan Wartawan PWI Pariaman Gelar Aksi Donor Darah

Wujud Soliditas Sesama, Puluhan Wartawan PWI Pariaman Gelar Aksi Donor Darah

PARIAMAN — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Padang Pariaman, Sumatera Barat menggelar aksi donor darah di kalangan…

PMI Bukittinggi Galang Donasi untuk Lombok

PMI Bukittinggi Galang Donasi untuk Lombok

BUKITTINGGI – Indonesia berduka dengan terjadi gempa bumi yang melanda Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat…

Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2017 Tanah Datar Disahkan Jadi Perda

Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2017 Tanah Datar Disahkan Jadi Perda

TANAH DATAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Tanah Datar kembali mengadakan Rapat Paripurna pendapat…

18 Atlet Sumbar Perkuat Indonesia di Ajang Asian Games 2018, Kadispora Sumbar Beri Support

18 Atlet Sumbar Perkuat Indonesia di Ajang Asian Games 2018, Kadispora Sumbar Beri Support

JAKARTA – Sebanyak 14 atlet Sumatera Barat dipanggil mengikuti Pelatnas untuk memperkuat tim Indonesia diajang Asian…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer