Connect with us

Ekonomi

Sinergi Telkomsel – Gojek Semakin Kuat Dukung Digitalisasi UMKM dan Produktivitas Mitra Driver

Sinergi Telkomsel – Gojek Semakin Kuat Dukung Digitalisasi UMKM dan Produktivitas Mitra Driver

[ad_1]

JAKARTA – Sejalan dengan komitmen pengembangan bisnis Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia yang diwujudkan melalui investasi strategis di Gojek yang baru-baru ini diumumkan, kedua perusahaan tanpa menunggu lama langsung mengukuhkan kolaborasi strategis yang mendukung transformasi digital sektor usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) dan informal.

Hal ini diwujudkan melalui sejumlah inisiatif yang menyasar kepada pelaku UMKM di dalam ekosistem Telkomsel, serta mitra driver Gojek. Inisiatif ini dilakukan dalam rangka memperkuat synergy value yang diciptakan kedua perusahaan untuk mendorong digitalisasi dan meningkatkan produktivitas para pelaku sektor informal yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Terdapat dua inisiatif utama dari kolaborasi Telkomsel dan Gojek kali ini. Pertama, dukungan kepada lebih dari 20 ribu mitra reseller/outlet Telkomsel untuk melakukan digitalisasi layanan, terutama yang mempermudah proses transaksi. Para mitra reseller Telkomsel tersebut kini menjadi bagian dari layanan GoShop di platform Gojek, layanan yang memudahkan pelanggan untuk dapat membeli barang dan kebutuhan apa pun dan di mana pun.

Para pengguna Gojek dapat membeli beragam produk layanan Telkomsel seperti kartu perdana, voucher fisik, dan program bundling device dari para mitra reseller/outlet Telkomsel yang terpercaya, langsung dari GoShop di aplikasi Gojek. Untuk membeli produk-produk Telkomsel tersebut, pengguna Gojek dapat mencari reseller/outlet resmi Telkomsel yang mencantumkan nama “TSEL” sebelum nama di fitur mitra reseller/outlet terdekat GoShop, misalnya “TSEL (Nama Reseller/Outlet)”. Inisiatif ini tidak hanya memanjakan para pengguna Gojek dengan berbagai kemudahan, tetapi dapat meningkatkan penjualan dari mitra reseller/outlet Telkomsel.

Mitra reseller/outlet yang dapat menjadi bagian dari layanan GoShop ini merupakan pelaku UMKM yang berada dalam sistem supply chain produk Telkomsel dan terdaftar secara resmi di jaringan mitra distributor Telkomsel menggunakan aplikasi transaksi reseller/outlet Telkomsel, yaitu Digipos Aja!. Mitra reseller/outlet Telkomsel tersebut adalah mereka yang berada di wilayah operasional layanan GoShop di Indonesia. Dengan inisiatif ini, Telkomsel ingin mendorong para mitra reseller/outlet menjadi bagian dari roadmap transformasi digital layanan Telkomsel, termasuk dalam digitalisasi penyediaan produk Telkomsel kepada pelanggan.

Inisiatif kedua adalah mendukung produktivitas mitra driver Gojek melalui Paket Swadaya Telkomsel dengan penawaran yang semakin beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan mitra driver Gojek. Paket Swadaya Telkomsel terbaru ini memberikan berbagai pilihan khusus bagi mitra driver Gojek, dengan paket senilai mulai dari Rp25.000 yang mencakup bonus kuota data dari 3GB hingga 20GB, nelpon sepuasnya dan bebas 500 SMS ke sesama nomor Telkomsel, hingga bebas akses aplikasi Gojek (Driver). Paket Swadaya Telkomsel dapat diakses mitra driver Gojek melalui aplikasi Gojek (Driver), MyTelkomsel, dan UMB *168*455#.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menjelaskan “Implementasi dari kolaborasi yang dihadirkan Telkomsel bersama Gojek akan terus dikembangkan, dengan memprioritaskan pemenuhan solusi berbasis digital bagi seluruh bagian ekosistem kedua perusahaan, baik mitra driver, merchant, mitra reseller, pelanggan, hingga masyarakat secara umum. Hal tersebut tentunya sejalan dengan roadmap Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital yang akan memberi inspirasi nyata untuk menjadi pintu gerbang solusi digital bagi Indonesia dan juga dunia, yang siap melayani masyarakat dengan memaksimalkan segala potensi aset yang dimiliki Telkomsel dan mitra strategis seperti Gojek.”

“Kedepannya, beragam inisiatif kolaborasi dengan fondasi synergy value yang kuat akan terus Telkomsel dan Gojek kembangkan. Kami berharap, implementasi dalam bentuk inovasi ataupun penguatan platform layanan digital yang sudah ada, dapat semakin dinikmati dan memberi manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam mendorong transformasi bisnis digital untuk segmen pelaku (UMKM),” tambah Setyanto.

Co-CEO Gojek Group Andre Soelistyo mengatakan, “Telkomsel dan Gojek bersinergi untuk dapat semakin kuat mendukung digitalisasi UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Di tengah pandemi ini, digitalisasi merupakan salah satu cara agar UMKM dapat bertahan dan memperluas pasar. Oleh karena itu, kami mendukung lebih dari 20 ribu mitra reseller Telkomsel untuk bergabung menjadi bagian dari GoShop. Sinergi ini juga untuk mendukung mitra driver melalui Paket Swadaya Telkomsel terbaru dengan lebih banyak pilihan sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas mitra.”

“Gojek saat ini memiliki sekitar 190 juta pelanggan, 1,7 juta mitra driver, dan 750.000 mitra merchant di Indonesia, sementara Telkomsel adalah perusahaan telekomunikasi digital terbesar di Indonesia. Kami berkomitmen sinergi antara Gojek dan Telkomsel akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas,” ujar Andre.

Dengan dukungan lebih dari 233.000 ribu BTS berteknologi terdepan 4G LTE yang melayani lebih dari 170 juta pelanggan di 95% wilayah populasi penduduk hingga pelosok Indonesia, Telkomsel meyakini kolaborasi bersama Gojek akan memberi dampak dalam penguatan ekosistem gaya hidup digital masyarakat Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. (mat)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Ekonomi

Airlangga: Double Disruption Terjadi Selama Pandemi Covid-19

Airlangga: Double Disruption Terjadi Selama Pandemi Covid-19

[ad_1]

JAKARTA – Ekonomi Indonesia sempat terkontraksi terdampak pandemi Covid-19, namun dapat kembali pulih pada kuartal II tahun 2021 dan masih berada pada tren pertumbuhan positif. Hal tersebut tak lepas dari berbagai upaya mitigasi yang di lakukan oleh Pemerintah, baik terkait dengan kesehatan, perlindungan sosial dan perekonomian.

Pada bidang ekonomi, Pemerintah telah banyak memberikan stimulus dan insentif seperti bantuan kepada pelaku UMK, insentif fiskal, penjaminan kredit, subsidi bunga, dan lain sebagainya. Selain itu, Pemerintah juga mengupayakan agar pemanfaatan teknologi dapat memaksimalkan potensi ekonomi yang ada terutama di masa pandemi ini.

“Pandemi Covid-19 dan kemajuan teknologi telah memaksa kita melakukan percepatan pemanfaatan teknologi digital yang mendorong lahirnya profesi baru yang berbasis digital,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara webinar Creativepreneur 4.0 dengan tema “Business Journey: Navigating in the Sea of Challenges” yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Utara Malaysia, Sabtu (11/09).

Berdasarkan laporan dari World Economic Forum tentang The Future of Job Report 2020, diperkirakan dalam 5 tahun ke depan akan terjadi peningkatan kesenjangan keterampilan, karena keterampilan yang diminta di seluruh pekerjaan akan mengalami perubahan.

“Bahkan saat ini telah terjadi ‘double-disruption’, yaitu pergeseran pekerjaan akibat digitalisasi atau automasi yang dipercepat dengan terjadinya pandemi Covid-19,” jelas Menko Airlangga.

Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah daya saing digital Indonesia yang jauh tertinggal. Berdasarkan IMD World Digital Competitiveness Ranking, Indonesia berada pada posisi 56 dari 63 negara. Dalam indeks lainnya, yaitu Global Innovation Index yang mengukur kemampuan inovasi suatu negara, sejak 2018 sampai 2020 posisi Indonesia tidak berubah dan berada pada urutan ke-85 dari 131 negara.

“Untuk itu diharapkan peran aktif dari para pelajar Indonesia, NGO, dan seluruh stakeholders untuk bersama meningkatkan daya saing digital dan kapasitas kita dalam berinovasi dan menghasilkan produk yang inovatif,” kata Menko Airlangga.

Dalam upaya memperbaiki peringkat daya saing digital Indonesia maka Pemerintah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 yang disusun untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia sebagai negara berdaulat, maju, adil dan makmur.

Sebagaimana diketahui terdapat 4 pilar utama dalam mencapai visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia serta penguasaan iptek, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola Pemerintahan.

Dengan melaksanakan hal-hal di dalam peta jalan tersebut, diharapkan pada tahun 2024 akan terjadi penambahan pertumbuhan PDB sebesar 1%, UMKM terdigitalisasi sebesar 50%, tersedia 2,5 juta lapangan kerja baru, dan 600 ribu talenta digital yang dilatih setiap tahun.

Selain dilihat sebagai sebuah tantangan, kemajuan teknologi khususnya teknologi digital, juga dapat dipandang sebagai sebuah peluang. Hal ini diperkuat dengan berbagai studi menyatakan bahwa peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar. Adapun nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 124 miliar (Rp1.700 triliun) pada tahun 2025.

Berbagai studi menyatakan bahwa peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar. Hal ini didukung oleh sejumlah faktor, seperti total penduduk yang terbesar ke-4 di dunia, jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta atau 70,7%, ditopang oleh Generasi Z sebanyak 75,49 juta orang, atau 27,94% dan Generasi Y/Milenial yang mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87%.

Dari sisi digital user, jumlah pengguna ponsel Indonesia saat ini mencapai 345,3 juta (125,6% dari total populasi) dengan penetrasi internet sebesar 73,7% dan trafik internet yang mengalami peningkatan 15-20% di sepanjang tahun 2020. Bahkan saat ini, telah muncul gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, IoT, blockchain, artificial intilligence dan cloud computing.

Sektor Edutech dan Healthtech kini menjadi pendatang baru yang menjanjikan dalam lanskap ekonomi digital. Pada tahun 2020, pengguna aktif aplikasi Edutech Indonesia tumbuh signifikan mencapai 200%.

“Tren peningkatan jumlah penguna juga terjadi pada sektor Healthtech (telemedicine). Bahkan dalam 5 tahun kedepan diprediksi pengguna Telemedicine Asia Pasifik akan meningkat sebesar 109%,” lanjut Menko Airlangga.

Di akhir sambutannya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa kolaborasi dan sinergi dari seluruh komponen bangsa sangat dibutuhkan oleh bangsa dalam meraih cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Termasuk adik-adik mahasiswa/i yang saat ini sedang menempuh pendidikan di luar negeri khususnya di Malaysia. Dukungan pemikiran dan saran-saran dari adik-adik semua sangat diperlukan dalam upaya Pemerintah memulihkan perekonomian bangsa pasca pandemi agar kita semua dapat segera keluar dari middle income trap dan meraih cita-cita Indonesia Emas 2045,” tutup Menko Airlangga. (rel)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Ekonomi

Airlangga Apresiasi Dukungan OJK dan Perbankan terhadap Akses Pembiayaan bagi UMKM 

Airlangga: Modernisasi Koperasi agar Adaptif dan Berdaya Saing

[ad_1]

JAKARTA – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan pilar terpenting dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Jumlah UMKM yang mencapai 99,9% dari pelaku usaha juga telah berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 97% dari total tenaga kerja Indonesia. Secara keseluruhan, UMKM telah berkontribusi sebesar 61,07% terhadap PDB Indonesia atau senilai Rp8.573,89 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perbankan dalam membantu menyelamatkan UMKM dan sektor informal di masa pandemi. Dalam webinar yang bertajuk “OJK Dorong Perbankan Selamatkan UMKM dan Sektor Informal” yang diselenggarakan oleh Alika Communication, Kamis (9/9), Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa salah satu tantangan utama bagi pemulihan UMKM dan sektor informal saat ini adalah akses pembiayaan.

“Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan yang diberikan oleh OJK dan perbankan. Saya sangat mengapresiasi OJK dan perbankan atas dukungannya dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional, terutama untuk UMKM dan sektor informal,” ujar Menko Airlangga.

Hingga akhir semester II tahun 2021, program penempatan dana telah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp406,64 triliun melalui bank himbara, bank syariah, dan BPD. Selain itu, total outstanding restrukturisasi kredit mencapai Rp777,31 triliun.

Sesuai ketentuan yang tercantum pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 17 Tahun 2015, porsi kredit UMKM telah disiapkan sebesar 20%. “Akses pembiayaan yang masih terbatas ini perlu untuk segera diatasi sehingga dapat membantu UMKM dan sektor informal untuk bertahan selama pandemi. Oleh karena itu Pemerintah menargetkan kewajiban kredit UMKM di Perbankan minimal sebesar 30 persen dari total penyaluran kredit pada tahun 2024,” tambah Airlangga.

Untuk mencapai target tersebut, diperlukan tambahan kredit UMKM sebesar Rp980 triliun dengan posisi kredit UMKM tahun 2024 mencapai Rp2.000 triliun. Penyelamatan UMKM dan sektor informal akan memberikan dukungan besar terhadap pemulihan ekonomi. Dukungan ini akan membantu Indonesia untuk rebound, sehingga target pertumbuhan di kisaran 3,7% – 4,5% dapat tercapai di tahun 2021.

Mengingat pentingnya akses pembiayaan bagi UMKM, Pemerintah telah memberikan relaksasi KUR berupa penundaan angsuran pokok, perpanjangan jangka waktu, dan penambahan limit plafon. Hingga awal Agustus 2021, penundaan angsuran pokok telah diberikan kepada 1,76 juta debitur dengan baki debet Rp 70,53 triliun dan perpanjangan waktu telah diberikan kepada 1,51 juta debitur dengan baki debet Rp 47,51 triliun.

Selain itu, penguatan basis pelaku usaha Mikro dan Kecil juga akan dilakukan guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Airlangga berharap seluruh perbankan bisa terus berkoordinasi dan bersinergi dengan Kementerian/Lembaga dalam mendukung penyelamatan UMKM dan sektor informal. “Koordinasi dan sinergi yang baik akan meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan sektor informal sehingga dapat menjaga keberlangsungan usahanya dan menggerakkan roda perekonomian lebih cepat lagi,” pungkas Airlangga.

Turut hadir dalam webinar tersebut Rektor Unpad, Direktur Penelitian Bank Umum OJK, Komisaris BRI, Ketua Prodi MMKMT Unpad, dan Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia. (rel)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Ekonomi

Telkomsel Bersama Kemenko Marves Rilis Serial Mangi-Mangi di MAXstream

Telkomsel Bersama Kemenko Marves Rilis Serial Mangi-Mangi di MAXstream

[ad_1]

JAKARTA  – Telkomsel dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenkomarves RI) menjalin kolaborasi dalam menyajikan serial “Mangi-Mangi” di platform video on demand terdepan dari Telkomsel, MAXstream.

Serial film Mangi-Mangi dihadirkan oleh Biro Komunikasi Kemenkomarves RI untuk menginspirasi sekaligus mendorong semangat anak muda daerah agar dapat lebih berdaya dalam mengembangkan desa melalui budidaya kepiting soka sebagai salah satu biota laut yang memiliki nilai potensial di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut B. Pandjaitan menjelaskan, sebagai bangsa yang mengaku memiliki nenek moyang pelaut, wajib untuk meneruskan cita-cita mulia para pendahulu. Menjadikan laut sebagai kehidupan, namun juga menjaganya untuk masa depan. Maka wajib menonton film seri ‘Mangi-Mangi’ tentang suka duka persahabatan anak-anak pesisir yang sedang mencari jati diri.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Agung Kuswandono mengatakan, film ini menjadi salah satu upaya memperkenalkan budaya bahari, serta memberikan pemahaman tentang literasi maritim dan pentingnya ekonomi sirkular kepada masyarakat.

“Kami berharap dari penayangan film seri ‘Mangi-Mangi’ ini dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait pentingnya hutan mangrove, utamanya anak-anak muda seperti para tokoh utama dalam film ini. Ayo kita saksikan film ‘Mangi-Mangi’ karya anak bangsa untuk bangsa Indonesia,” katanya.

Vice President Brand and Marketing Communications Telkomsel Abdullah Fahmi menambahkan, Telkomsel antusias dan bangga menyambut kolaborasi bersama Kemenkomarves RI dalam menghadirkan serial Mangi-Mangi kepada masyarakat melalui MAXstream.

Kolaborasi ini menegaskan komitmen Telkomsel sebagai digital lifestyle enabler yang terus aktif dalam menghadirkan beragam konten hiburan berkualitas dan menjadi ‘The Home of Entertainment’ bagi seluruh lapisan masyarakat. Kami berharap konten inspratif yang semakin banyak dihadirkan melalui MAXstream dapat terus membuka peluang bagi masyarakat mengoptimalkan beragam potensi diri maupun kearifan lokalnya agar dapat bermanfaat untuk kepentingan bersama.

Serial Mangi-Mangi berkisah tentang Aris (Fachri Muhammad), Raha (Rinaldy Zulkarnain), dan Laras (Laras Sardi) yang cemas pada kondisi desa mereka yang tak dapat menghasilkan apa pun karena banyak pemuda-pemudi yang memilih merantau. Ketiga remaja itu pun tergerak untuk memberdayakan pemuda-pemudi desa yang tersisa agar dapat produktif sekaligus menggerakkan roda perekonomian desa melalui budidaya kepiting soka. Namun usaha ketiganya dalam membudidaya kepiting soka banyak menemui tantangan bahkan mengalami kegagalan, sehingga menguji komitmen ketiganya yang ingin memajukan desa tempat tinggalnya.

Mangi-Mangi merupakan serial film yang terdiri dari dua episode dengan total durasi 31 menit. Film tersebut dapat dinikmati oleh pelanggan MAXstream mulai 8 September 2021. Hadirnya serial Mangi-Mangi kian memperkaya varian konten inspiratif yang dihadirkan oleh MAXstream sekaligus mempertegas komitmen memenuhi kebutuhan pelanggan akan hiburan berkualitas dan mendidik. (rel)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer