Connect with us

#mulyadi

SOSOK MULYADI; Ahli Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat

SOSOK MULYADI; Ahli Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat

[ad_1]

 

Anggota DPR dari Demokrat, H. Mulyadi disambut meriah oleh warga setelah akses ke daerah itu terbuka berkat PNPM di Limapuluh Kota. (ist)

PADANG – Tak terbayang oleh masyarakat Kenagarian Guguak Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman, suatu ketika nanti mereka menikmati air bersih. Mereka sangat mengimpikan air bersih untuk hidup.

Tapi itu, bukan sekadar mimpi. PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) datang, impian masyarakat setempat mengharapkan air bersih jadi kenyataan pada 2011. PNPM MPd mengubah kehidupan masyarakat setempat. “Tanpa PNPM MPd, mungkin kami sulit mendapatkan air bersih. Terima kasih, PNPM Mandiri Perdesaan,” kata Pak Ujang, suatu ketika.

Lain lagi yang dialami masyarakat Kampung Tongah, Kenagarian Tanjuang Maua, Kecamatan Mungka, Agam. Mereka tidak tanggung bahagianya setelah jalan rabat beton dibangun di sana pada 2010 silam. Berkat jalan itu, lahan yang tadinya tidur dan tidak bisa diolah kini bisa dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi.

“Alhamdulillah. Itu karena PNPM MPd ada di kampung kami. Lahan tidur bisa diolah masyarakat sebagai sumber ekonomi karena akses sudah terbuka. Entah bagaimana jadinya, kalau PNPM MPd tak ada. Lahan luas tak termanfaatkan. Kampung kami yang tadinya terisolir, sejak ada PNPM MPd menjadi terbuka dan akses kian lancar,”kata Widiawati, warga setempat.

Itu baru dua lokasi di dua kabupaten. Belum lagi di ratusan nagari lain di 12 kabupaten di Sumbar. Ya, PNPM MPd telah mengubah kehidupan masyarakat di kenagarian. Berbagai infrakstuktur di kenagarian juga sukses dibangun.

Program yang mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat ini, juga dipuji dunia internasional dan kini tetap berlanjut dengan nama Dana Desa. Meski ada beberapa hal yang berbeda dan dikembangkan, tapi tetap menonjolkan aspek pemberdayaan masyarakat.

Lantas, siapa yang mendisain program yang kental dengan nilai-nilai pemberdayaan masyarakat itu? Sebab, banyak aktivis pemberdayaan masyarakat menilai, jika pola-pola pemberdayaan masyarakat diterapkan dalam pembangunan di bidang apa pun, optimis suatu daerah akan maju pesat. Ini tentu berimplikasi kepada daerah dan republik ini.

Anggota DPRD Sumbar Nurnas menyebut orang yang dimaksud adalah Mulyadi, anggota DPR RI. Sebelum manggung di Senayan pada 2009 hingga sekarang, Mulyadi adalah konsultan perencana sekaligus salah satu aktor yang mendesain PNPM Perkotaan.

Nurnas sudah lama tahu sosok Mulyadi termasuk kiprah yang dilakoni jauh sebelum bergabung dengan Partai Demokrat. Putra asli Bukik Apik, Bukittinggi ini, tidak hanya ahli infrastruktur tapi juga jago pemberdayaan masyarakat.

“Bisa kita lihat hasil pembangunan ala PNPM yang ada di kota maupun di kabupaten, memuaskan. Masyarakat senang. Saya yakin, bila Sumbar tetap memiliki wakil rakyat yang memiliki perpaduan antara jago infrastruktur dan jago pemberdayaan masyarakat Sumbar bisa lebih baik dan terdepan di Sumatera,” kata Nurnas yang sebelum menjadi anggota DPRD Sumbar, juga lama malang melintang di dunia konstruksi.

Mantan pejabat pemerintah provinsi Sumbar yang menangani kegiatan ini sejak 1998 hingga 2014, Zukirwan Chan, juga membenarkan, Mulyadi adalah ahlinya pemberdayaan masyarakat. Sebab, Mulyadi termasuk aktor yang mendisain program pemberdayaan masyarakat terutama PNPM Perkotaan da PNPM Mandiri Perdesaan.

Program pemberdayaan ini terus berkembang hingga ke seluruh sudut daerah. Sangat dikenal dan didambakan terus pola kerjanya oleh masyarakat. Buah dari PNPM Perkotaan sudah banyak pula dinikmati termasuk Sumbar. Tak hanya ada di kota tapi juga di kabupaten.

Dari data untuk Sumbar, sejak 2006 telah dikucurkan dana baik reguler maupun program-program lanjutan sebagai stimulan Rp374 miliar lebih. Terdiri dari APBN Rp277 miliar dan Rp97 miliar lebih sebagai bentuk sharing pemerintah kota/kabupaten (APBD). BLM tersebut telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang berhubungan dengan penanggulangan kemiskinan, yang secara garis besar terdiri dari kegiatan fisik/lingkungan, ekonomi dan sosial.

Antara lain membuka jalan baru, rabat beton, saluran air, rehab rumah, saluran irigasi, tempat pembuangan sampah, dana bergulir untuk ekonomi produktif, beasiswa untuk anak kurang mampu dan lainnya.

Bahkan berdasarkan data sebelum program pemberdayaan masyarakat berubah dari PNPM menjadi Dana Desa dengan kementerian yang mengelola juga berpindah dari Kementerian Dalam Negeri ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, tercatat ada sekitar Rp1, 4 triliun aset fisik dan Rp317 miliar aset dalam bentuk simpan pinjam perempuan (SPP) produktif yang tersebar di kabupaten/kota.

Bisa berkembang di masyarakat, baik kota maupun desa/nagari, karena mengedepankan nilai-nilai pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaannya. Ya, Mulyadi, politisi pro rakyat inilah yang mendisain program pemberdayaan masyarakat itu. (pepen)

 

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#hoaks

Proses Pilkada Penuh Hoaks dan Manipulasi Kebenaran –

Isu Politik Uang, Relawan Mulyadi Ajak Masyarakat tak Termakan Fitnah

[ad_1]

PADANG – Meski proses pemilihan Gubenur Sumbar sudah selesai, namun masih ada yang menganjal di hati calon Gubernur Mulyadi. Hal itu bukan terkait hasil, yang sementara menunjukkan kemenangan Mahyeldi-Audy. Namun proses yang disinyalir banyak manipulasi dan hoaks.

“Soal hasil, kita sudah menerima, bahkan saya sudah mengucapkan selamat kepada paslon nomor 4, Mahyeldi-Audy. Namun saya tidak habis fikir, sepanjang proses Pilkada itu, malah dihiasi hoaks dan manipulasi kebenaran oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Mulyadi kepada wartawan, Selasa (15/12).

Dia mengatakan setelah selesai perhitungan suara, dia sempat berkeliling ke beberapa daerah di Sumbar. Tenyata ada ibu-ibu yang menangis, yang mengatakan Mulyadi ditahan polisi, karena jadi tersangka.

“Padahal berita itu dikapitalisasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab seakan-akan saya tersangka dari sebuah kejahatan besar, karena yang mengumumkan stastus itu Bareskrim Polri,” ungkap Mulyadi.

Padahal, dirinya disangkakan pelanggaran pemilu yang sanksinya hanya berupa denda antara Rp100 ribu sampai Rp1 juta.

“Tapi karena yang mengumumkan Bareskrim, berita itu dimanipulasi, seolah-olah saya terlibat kejahatan besar, bahkan ada yang mengatakan saya tersangka korupsi. Dan berita itu diterima masyarakat,” katanya.

Bahkan ada, katanya yang mengatakan percuma memilih Mulyadi karena suara akan hangus. “Saya kaget dengan informasi dari DPC di Kabupaten kota. Saya tidak pernah mempersalahkan hasil pilkada. Tapi kaget bahwa Masyarakat banyak mendapat informasi hoaks bahwa saya ditahan polisi dan sebagainya,” jelasnya.

Lebih lanjut, ditegaskan Mulyadi, dirinya bukan tak menerima hasil pilkada, tapi ingin meluruskan.

“Kejadian ini menjadi evaluasi kita bersama. Kalau melanggar PKPU sebaiknya tak melibatkan Bareskrim karena masyarakat berasumsi orang melakukan kejahatan besar,” katanya.

Ia mengaku, merasa dirugikan dengan informasi tersebut. “Ini berpengaruh pada perolehan suara kami. Jika jauh sebelum jadwal pemilihan bisa dinetralisir, namun masih di dua hari pencoblosan malah isu ini diperkuat seolah melakukan kejahatan besar. Saya heran masyarakat cepat sekali percaya dengan hoaks. Ini akan menimbulkan terjadinya penurunan kualitas demokrasi kita,” ujarnya.

Sebetulnya pilkada adalah proses melakukan pencerdasan pada masyarakat dalam memilih pemimpin, katanya. Jangan sampai masyarakat dijadikan objek pembodohan, kemudian tatanan sosial jangan sampai rusak gara-gara pilkada, imbuhnya.

“Saya sebetulnya menginginkan demokrasi semakin waktu semakin berkualitas. Karena saya percaya Sumbar lebih mengedepankan budi luhur dan kultur yang baik,” ujarnya.

“Dari awal saya sudah diserang dengan hoaks, saya dan keluarga saya. Saya maju di pilkada ini mengabdi untuk Sumbar bukan untuk pribadi. Tidak selayaknya diserang pribadi saya. Bahkan ada kampanye hitam, fitnah tapi saya yakin warga Sumbar lebih percaya pada kinerja, tapi ya yang terjadi banyak masyarakat tidak memilih karena mengira saya ditahan polisi,” tambahnya.

Dia mengharapkan, tatanan sosial kembali normal. Masyarakat tidak gampang dibohongi dan kejadian tersebut tak lagi terjadi.

“Kami sebagai paslon yang pernah merasakan pil pahit ini akan melibatkan kaum intelektual agar hal ini tak terjadi lagi di Sumbar. Disayangkan pilkada kita diwarnai oleh hal ini,” tuturnya. (bambang)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#mulyadi

Mulyadi Tersangka, Azwar Anas: Jangan Saling Menjatuhkan

Mulyadi Tersangka, Azwar Anas: Jangan Saling Menjatuhkan

[ad_1]

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia ke-8, Letjen (Purn) Ir Azwar Anas Datuak Rajo Sulaiman bereaksi keras atas penetapan Mulyadi sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Dia meminta jangan saling menjatuhkan kompetitor apalagi dengan upaya-upaya hukum.

Dia berharap agar Pilgub Sumatera Barat berjalan lebih bermartabat. Menjual program tanpa menyebarkan fitnah dan upaya-upaya lainnya yang dapat mencoreng semangat demokrasi.

“Tidak baik saling lapor melaporkan untuk menjatuhkan lawan politik. Jangan saling menjatuhkan, jangan saling fitnah,” kata Azwar Anas.

Azwar Anas meminta tetap menjaga persaudaraan dalam kontestasi politik. Apalagi Sumbar dikenal dengan daerah yang paling demokratis, menjaga persaudaraan dengan ‘Pemilu Badunsanak’.

Jika semua menjalankan itu, maka akan menghindari perpecahan di tengah masyarakat. Sehingga persaudaraan sebagai masyarakat Minangkabau tidak luntur karena pemilu yang diadakan lima tahun sekali.

“Yang penting itu, jaga persaudaraan kita sebagai warga Minangkabau, jangan terpecah cuma gara-gara pemilu,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia melihat, kedatangan Mulyadi pun ke acara televisi nasional tersebut hanya memenuhi undangan. Di sisi lain, tidak ada niat dan upaya untuk kampanye.

“Pak Mulyadi itu kan hanya memenuhi undangan, tidak untuk berkampanye, dan menyampaikan pandangan dan pemikiran saja,” ucapnya.

Dia berpesan agar tetap menjaga kedamaian dalam kontestasi politik. Persaudaraan sebagai bangsa khususnya masyarakat Minangkabau jauh lebih penting dengan menghindari tindakan-tindakan yang dapat memecah-belah. (Zal)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#mulyadi

Pesan SBY, “Pak Mulyadi, Tetaplah Tabah”

“Amerika, Are You Ok?”

[ad_1]

JAKARTA – Calon gubernur Sumbar, Mulyadi diminta tabah dan terus berjuang di jalan Allah. Ini pesan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diterima Singgalang, Sabtu (05/12/2020) malam.

Pesan itu disampaikan SBY karena tiba-tiba oleh polisi ia dijadikan tersangka dalam pelanggaran masa kampanye Pilgub Sumbar.

Pesan mantan presiden itu diterima redaksi dari elit Partai Demokrat, Imelda Sari.

Memang, sejak beberapa hari ini Pilgub Sumbar memanas, timses berbuat maksimal termasuk kadu-mengadukan baik ke Bawaslu bahkan sampai ke polisi.

Begini pesan yang diterima redaksi:
Pesan Bapak SBY kepada Bapak Mulyadi, Ketua DPD Partai Demokrat Prov. Sumatera Barat (Cagub Sumbar)

“Pak Mulyadi, saya harap Anda tetap tabah. Teruslah berjuang di jalan Allah untuk Sumatera Barat yang kita cintai. Sering kali ada sesuatu yang sulit diterima oleh akal sehat (common sense). Namun, percayalah keadilan akan datang. Datangnya mungkin lambat tapi pasti” SBY (aci)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer