Connect with us

News

Jalin Silaturahim, Diskominfo Pariaman Gelar Halal Bil Halal Bersama Puluhan Wartawan

Jalin Silaturahim, Diskominfo Pariaman Gelar Halal Bil Halal Bersama Puluhan Wartawan

[ad_1]

Selasa, 10 Juli 2018 – 21:15:08 WIB – 31

Diskominfo Pariaman gelar halal bi halal

PARIAMAN – Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pariaman menggelar Halal Bi Halal bersama puluhan awak media di rumah makan pinggir pantai Desa Taluak pada Senin siang (9/7/2018). Silaturrahmi bertemakan halal bihalal ini dihadiri langsung oleh Kadis. Kominfo Nazifah, Kabid. Kominfo Darmi beserta seluruh pegawai.

Bersama wartawan juga hadir Ketua PWI Ikhlas Bakri dan puluhan wartawan yang selama ini telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Pariaman.

Kepala Diskominfo Pariaman, Nazifah menyebutkan pertemuan ini sangat penting dilakukan agar komunikasi dan kerjasama dengan rekan-rekan jurnalis dapat semakin eksis dan aktif dalam membantu pemberitaan seputar Pemkot Pariaman.

“Pers merupakan Pilar ke-4 setelah Executif, Legislatif, Yudikatif dalam memperkokoh tonggak pemerintahan di NKRI ini. Tanpa peranan pers, kita yang bekerja di Eksekutif ini tidak ada apa-apanya dimata publik. Karena tanpa adanya media sebagai wadah penyampai ke publik apapu bentuk Kinerja pemerintah baik atau buruknya kami di pemerintahan tidak dapat di ketahui oleh masyarakat,” tutur Nazifah.

Nazifah mengulas, saat ini Pemerintah Kota Pariaman sedang fokus membangun kota tujuan wisata. “Oleh sebab itu, bantuan rekan-rekan media sangat kami harapkan dari setiap sudut pandang. Terutama membangun citra positif kepada masyarakat di luar kota Pariaman, sehingga wisatawan semakin ramai ke Kota Tabuik ini,” tuturnya.

Kemudian, Mantan Kabag Organisasi ini menyebutkan akan memfasilitasi kebutuhan awak media sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Sementara itu, Ketua PWI Pariaman, Ikhlas Bakri beserta rekan-rekan wartawan menyambut niat baik yang telah ditunaikan Diskominfo tersebut. “Kita sangat senang akhirnya pertemuan yang direncanakan pada bulan suci Ramadhan dapat terwujud hari ini,” ungkap Ikhlas.

Ikhlas mengatakan, Dengan adanya pertemuan ini segala permasalahan yang sempat terjadi dapat menjadi bahan evaluasi dan dicarikan solusi.

Dalam pertemuan ini juga di isi dengan sesi dialog dan diskusi serta masukan dari wartawan. (Warman)

Editor/Sumber: Rahmat Ilahi

Tag: pilkada,politik,sumatra-barat

Mendikbud Harapkan SMK Pariwisata Aisyiyah Jadi Rujukan Sekolah di Sumbar

Mendikbud Harapkan SMK Pariwisata Aisyiyah Jadi Rujukan Sekolah di Sumbar

PADANG – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengunjungi SMK Aisyiyah Pariwisata di Komplek…

Bupati Pasaman Berziarah ke Makam Tuanku Imam Bonjol di Lotta Minahasa, Sulawesi Utara

Bupati Pasaman Berziarah ke Makam Tuanku Imam Bonjol di Lotta Minahasa, Sulawesi Utara

PASAMAN – Dalam rangka kunjungan kerja ke Manado, Bupati Pasaman Yusuf Lubis menyempat diri mengunjungi Makam Tuanku…

Sopi Rantang Akhirnya Kembali ke Alam Liar

Sopi Rantang Akhirnya Kembali ke Alam Liar

DHARMASYARA – Setelah berhasil di rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR HSD), Sumatera…

Wakil Walikota Padang Terpilih Hendri Septa Antarkan Leonardy Daftar DPD RI ke KPU Sumbar

Wakil Walikota Padang Terpilih Hendri Septa Antarkan Leonardy Daftar DPD RI ke KPU Sumbar

PADANG – Pendaftaran Bakal Calon Anggota DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP, MH pada Selasa, 10 Juli…

Ketua PP Aisyiyah Masyitoh Chusnan Akan Buka Musypinwil I PW Aisyiyah Sumbar di Padang

Ketua PP Aisyiyah Masyitoh Chusnan Akan Buka Musypinwil I PW Aisyiyah Sumbar di Padang

PADANG – PW Aisyiyah Sumbar akan menggelar musyawarah pimpinan Wilayah Aisyiyah (Musypinwil) 1 pada tanggal 7-8 Juli…



[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer