Connect with us

News

Penuhi Janji ke Masyarakat, Wagub NA upayakan bangun jalan tembus Solses-Dharmasraya

Penuhi Janji ke Masyarakat, Wagub NA upayakan bangun jalan tembus Solses-Dharmasraya

[ad_1]

Tanah Galo (Antaranews Sumbar) – Budaya yang sudah turun temurun di Ranah Minang bila janji sudah terucap mesti ditepati karena merupakan utang.

Semangat inilah setidaknya yang menggerakan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menempuh jalan tanah yang berliku selama enam jam menuju perkampungan Jorong Tanah Galo, Nagari Ulang Aling, Kabupaten Solok Selatan.

Jalan sepanjang 44 kilometer yang ditempuh menuju daerah terisolir itu, diperkirakan jarak tempuh hanya dua hingga tiga jam perjalanan.

Sehingga rombongan Wakil Gubenur Sumatera Barat Nasrul Abit mulai bergerak dari ibukota Kabupaten Solok Selatan sekitar pukul 15.15 Wib, Selasa (31/7).

Kendaraan rombongan Wagub Nasrul Abit menempuh jalan berlumpur dari Solok Selatan tembus Dharmasraya. (Ist)

Namun, diluar dugaan jalan tanah yang merupakan jalan provinsi dari Solok Selatan- Dhamasraya yang melewati jorong Muaro Sangir – Limau Sungai – Batu Limau Kapas – Pulau Karam- Tanah Galo menghabiskan waktu enak jam, sehingga sampai di perkampungan yang dituju sekitar pukul 21.15 Wib.

Masyarakat Jorong Tanah Galo yang awalnya harap-harap cemas karena sudah menunggu sejak pukul 18.00 Wib, tapi rombongan tak kunjung datang. Berselang waktu tiga jam dari perkiraan terdengarlah bunyi mobil patwal akhirnya tanpa warga senang dan ceria.

Betapa tidak gembiranya masyarakat diperkampungan pedam itu, karena baru pertama kalinya mereka dikunjungi Wakil Gubernur Sumatera Barat.

Jadi, untuk keluar sampai ke Dhamasraya mencapai jalan lintas Sumatra bagian tengah harus melalui jorong Batu Gajah – Koto Ranah – Pulau Panjang – Kampung Baru sepanjang 18 km yang kondisi jalan lebih parah dari yang sebelumnya.

Bahkan, menghindari terjebak dalam kondisi jalan tanah di tengah hutan dan perkebunan masyarakat, terpaksa mobil rombongan sering istirahat menunggu hujan reda hingga muncul panas terik matahari.

Wagub Nasrul Abit disambut warga dengan sirih carano. (Ist)

Wakil Gubernur Nasrul Abit disela-sela kesibukan bercengkrama dengan masyarakat menyampaikan, akses jalan ini menjadi dambaan bagi masyarakat Ulang Aling.

Daerah ini hanya terisolir karena persoalan infrastruktur jalan dan soal jaringan telepon dan internet yang belum masuk jaringan.

Sedangkan sepanjang 68 km yang menghubungkan Solok Selatan (Muaro Abai) dengan Dhamasraya (Pulau Punjung), telah mulai dibahas dalam prioritas pembanguan daerah tertinggal pada rapat-rapat Menko Maritim.

“Ini bahagian dari program pembangunan infrastruk jalan senilai Rp700 Miliar di Sumatera Barat pada 2019,” kata Wagub.

Setelah sampai dilokasi ini diketahui daerah tertinggal Ulang Aling hanya dikarenakan soal inftrastruk jalan dan jaringan telkom, sementara listrik juga baru masuk dalam beberapa bulan ini.

Soal jaringan internet pihaknya telah pernah bersama bupati menyampaikan ke Kementrian Komunikasi dan Infomatika tentang perlunya pembangunan tower.

Wagub Nasrul Abit didampingi Kadinkes Sumbar menyerahkan peralatan medis kepada wakil bupati Solsel (Ist)

“Upaya ini masih dalam penjajakan dan kita akan kawal terus hingga tuntas nanti,” ujar Nasrul Abit.

Pelayanan Kesehatan

Dalam kesempatan itu, Wagub juga menyinggung pelayanan kesehatan masyarakat, yang hari ini merupakan sebuah upaya meningkatkan derajat hidup di daerah terisolir dan tertinggal.

“Kita memberi apresiasi para dokter yang mau turun ke daerah tertinggal seperti Jorong Tanah Galo, Nagari Ulang Aling ini memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Ini tentu merupakan betapa penting arti kesehatan masyarakat, untuk sejahtera itu mesti ditandai oleh tingkat kesehatan. Karena badan yang sehatlah baru bisa beraktifitas dan berkerja dengan baik.

Upaya ini juga mendorong percepatan pembangunan daerah tertinggal, sambil juga bersosialisasi kepada masyarakat tentang perlunya menjaga kesehatan dalam kemajuan pembangunan itu sendiri, ujar Nasrul Abit.

Wagub Nasrul Abit didampingi Kadinkes Sumbar meninjau perlengkapan puskesmas. (Ist)

Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman dalam kesempatan itu menyampaikan, patut memberikan penghormatan kepada Wagub Nasrul Abit, yang kami duga mau bersakit-sakit menemui masyarakat nagari Ulang Aling bersama Kadis Kesehatan Buk Mery bersama rombongam.

Ini merupakan sejarah tersendiri bagi pembangunan nagari ulang aling, nagari tanpa jaringan telepon dan inftrastruk jalan yang cukup parah, sejak dibuka pada 2006.

Soal pembangunan jalan ini Pemkab Solok Selatan dengan segala keterbatasannya hanya mampu membangun jalan sepanjang empat0 kilometer diujung jalan ini di jorong Kampung Baru pusat Nagari Ulang Aling.

Patut bersyukur pemerintah provinsi mengambil alih menjadi jalan provinsi dan hingga kini terus diperjuangan pak Gubernur Irwan Prayitno dan Pak Wagub Nasrul Abit Sumatera Barat.

Mudah-mudahan ini akan segera terealisasi karena juga telah menjadi pembangunan jalan strategis mengeluarkan Solok Selatan dari kategori daerah tertinggal , ujar Wabup Abdul Rahman

Walinagari Yulidas juga menyampaikan, pembangunan infrastrultur jalan Muara Sangir – Kampung Baru ini sudah lama menjadi mimpi panjang yang tak kunjung tercapai.

Wagub Nasrul Abit disambut warga Ulang Aling antusias. (Ist)

Awalnya kami berprasangka Wagub Nasrul Abit tidak akan pernah sampai di kampung kami Jorong Tanah Galo ini.

Walau berharap sangat tapi tak yakin, Jadi, pihaknPemkab kami terharu bapak menepati janji dan mau merasakan penderitaan kami tentang mimpi harapan kami pembagunan jalan ini.

Kehadiran bapak telah memberikan kami harapan besar jalan ini akan sesegeranya diselesaikan.

Namun terlepas dari itu semua kehadiran Wagub Nasrul Abit dan rombongan telah mengobat keresahan masyarakatmuntuk pertama kali seorang pejabat Sumatera Barat wakil gubernur datang di jorong Tanah Galo ini, ujarnya bangga dan senang.

Wakil Gubernur Nasrul Abit, akhirnya memutuskan bermalam di rumah wali jorong dan membatalkan beberapa agenda lainnya esok harinya. Jad, untuk melihat komdisi masyarakat esok harinya dalam pelaksanaan layanan kesehatan masyarakat di nagari Ulang Aling Kecamatan Sangir Batanghari, Kabupaten Solok Selatan.*

Logo Pemprov Sumbar (ist) (ist/)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘491803547646366’,
xfbml : true,
version : ‘v2.5’
});
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘558190404243031’,
xfbml : true,
version : ‘v2.5’
});
};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=558190404243031”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer