Connect with us

#mulyadi

Ponpes Thawalib Parabek, Apresiasi Kepedulian Mulyadi

Ponpes Thawalib Parabek, Apresiasi Kepedulian Mulyadi

[ad_1]

Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Mulyadi menyerahkan betor secara simbolis kepada pengelola ponpes Thawalib Parabek, Agam. (*)

LUBUK BASUNG – Tokoh masyarakat dan pengurus Pondok Pesantren Thawalib Parabek, Agam mengapresiasi kepedulian dan komitmen yang diperlihatkan H. Mulyadi sebagai wakil Rakyat Sumbar di Senayan.

Soalnya, berkat tangan dingin politisi Demokrat ini, ponpes ternama itu ‘sering keciprat’ bantuan fasilitas dan sarana penunjang proses pendidikan di lingkungan ponpes.

Bahkan sejumlah tokoh masyarakat, menyebut tanpa kegigihan Mulyadi, mungkin ponpes yang melahirkan para santri handal itu, terbatas dalam melengkapi fasilitas pendukung aktivitas pendidikan.

“Sekitar lima tahun lalu, rusunawa dibangun berkat perjuangan Pak Mulyadi di Senayan. Begitu pula lampu jalan tenaga surya. Sekarang betor sampah. Terimakasih Pak Mulyadi. Senang kami punya wakil rakyat yang peduli kepada daerah,” terang Hasan.

Betor untuk ponpes Thawalib Parabek itu diterima pengurus Ponpes H.Masrur Syahar dan diberikan oleh Mulyadi, pada Rabu (14/3) di ponpes tersebut.

Masrur dalam kesempatan itu mengatakan, bantuan betor sampah ini, sangat dibutuhkan ponpes dalam rangka pengelolaan Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan (K3) di lingkungan ponpes.

“Ini adalah bantuan yang kesekian kalinya untuk ponpes Thawalib Parabek yang diperjuangkan Pak Mulyadi di Senayan. Sebelumnya, rusunawa dan lampu jalan. Kepedulian ini, bukti Pak Mulyadi sosok wakil rakyat yang peduli dengan pendidikan, terutama pendidikan keagamaan,” kata dia.

Tak heran dalam acara penyerahan betor sampah itu, Mulyadi disambut ratusan santri/santriwati dan guru pembimbing, termasuk pengurus yayasan tokoh masyarakat sekitar.

Mulyadi dalam penyerahan tersebut, menuturkan sebagai wakil rakyat yang diberi amanah di Senayan, kewajiban baginya untuk memperjuangan daerah, termasuk melihat kebutuhan mendesak yang mesti diupayakan.

Khusus betor sampah yang disalurkan untuk beberapa ponpes dan lembaga pendidikan, tak hanya di Agam tapi juga daerah lain, adalah aspirasi politisi Demokrat ini yang disalurkan melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Untuk di Agam sendiri disalurkan sebanyak 30 unit betor sampah di beberapa nagari.

Menurutnya, perjuangan di Senayan tidaklah mudah. Dibutuhkan kepiawaian dalam beragumentasi dalam memperjuangan ‘kue’ pembangunan untuk daerah. Kadang-kadang Mulyadi sampai menggunakan diskresinya sebagai pimpinan Komisi demi daerah pemilihan, karena seorang anggota DPR harus berjuang habis-habisan untuk kepentingan dapil, sesuai sumpah yang diucapkan ketika
dilantik.

Mulyadi yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar ini menjadi wakil rakyat di Senayan sejak 2009. Pernah menjadi wakil ketua Komisi V dan wakil ketua Komisi VII.

Kepedulian Mulyadi juga diakui anggota DPRD Sumbar asal Agam, Nofrizon. Sepak terjang politisi Demokrat tersebut di Senayan, untuk memperjuangkan daerah Sumbar tidak perlu diragukan lagi. Semua dilakoni dengan baik sesuai dengan amanah yang diberikan rakyat Sumbar.

Menurut Nofrizon, lantaran memuaskan kinerja yang dilakoni Mulyadi selama di Senayan (2009-2014), wajar jika pada Pileg 2014, di saat raihan suara Partai Demokrat turun secara nasional, termasuk di Sumbar, justru Pak Mulyadi meraih suara terbanyak dari 14 wakil Sumbar untuk Senayan. (pepen)

 

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

#hoaks

Proses Pilkada Penuh Hoaks dan Manipulasi Kebenaran –

Isu Politik Uang, Relawan Mulyadi Ajak Masyarakat tak Termakan Fitnah

[ad_1]

PADANG – Meski proses pemilihan Gubenur Sumbar sudah selesai, namun masih ada yang menganjal di hati calon Gubernur Mulyadi. Hal itu bukan terkait hasil, yang sementara menunjukkan kemenangan Mahyeldi-Audy. Namun proses yang disinyalir banyak manipulasi dan hoaks.

“Soal hasil, kita sudah menerima, bahkan saya sudah mengucapkan selamat kepada paslon nomor 4, Mahyeldi-Audy. Namun saya tidak habis fikir, sepanjang proses Pilkada itu, malah dihiasi hoaks dan manipulasi kebenaran oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Mulyadi kepada wartawan, Selasa (15/12).

Dia mengatakan setelah selesai perhitungan suara, dia sempat berkeliling ke beberapa daerah di Sumbar. Tenyata ada ibu-ibu yang menangis, yang mengatakan Mulyadi ditahan polisi, karena jadi tersangka.

“Padahal berita itu dikapitalisasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab seakan-akan saya tersangka dari sebuah kejahatan besar, karena yang mengumumkan stastus itu Bareskrim Polri,” ungkap Mulyadi.

Padahal, dirinya disangkakan pelanggaran pemilu yang sanksinya hanya berupa denda antara Rp100 ribu sampai Rp1 juta.

“Tapi karena yang mengumumkan Bareskrim, berita itu dimanipulasi, seolah-olah saya terlibat kejahatan besar, bahkan ada yang mengatakan saya tersangka korupsi. Dan berita itu diterima masyarakat,” katanya.

Bahkan ada, katanya yang mengatakan percuma memilih Mulyadi karena suara akan hangus. “Saya kaget dengan informasi dari DPC di Kabupaten kota. Saya tidak pernah mempersalahkan hasil pilkada. Tapi kaget bahwa Masyarakat banyak mendapat informasi hoaks bahwa saya ditahan polisi dan sebagainya,” jelasnya.

Lebih lanjut, ditegaskan Mulyadi, dirinya bukan tak menerima hasil pilkada, tapi ingin meluruskan.

“Kejadian ini menjadi evaluasi kita bersama. Kalau melanggar PKPU sebaiknya tak melibatkan Bareskrim karena masyarakat berasumsi orang melakukan kejahatan besar,” katanya.

Ia mengaku, merasa dirugikan dengan informasi tersebut. “Ini berpengaruh pada perolehan suara kami. Jika jauh sebelum jadwal pemilihan bisa dinetralisir, namun masih di dua hari pencoblosan malah isu ini diperkuat seolah melakukan kejahatan besar. Saya heran masyarakat cepat sekali percaya dengan hoaks. Ini akan menimbulkan terjadinya penurunan kualitas demokrasi kita,” ujarnya.

Sebetulnya pilkada adalah proses melakukan pencerdasan pada masyarakat dalam memilih pemimpin, katanya. Jangan sampai masyarakat dijadikan objek pembodohan, kemudian tatanan sosial jangan sampai rusak gara-gara pilkada, imbuhnya.

“Saya sebetulnya menginginkan demokrasi semakin waktu semakin berkualitas. Karena saya percaya Sumbar lebih mengedepankan budi luhur dan kultur yang baik,” ujarnya.

“Dari awal saya sudah diserang dengan hoaks, saya dan keluarga saya. Saya maju di pilkada ini mengabdi untuk Sumbar bukan untuk pribadi. Tidak selayaknya diserang pribadi saya. Bahkan ada kampanye hitam, fitnah tapi saya yakin warga Sumbar lebih percaya pada kinerja, tapi ya yang terjadi banyak masyarakat tidak memilih karena mengira saya ditahan polisi,” tambahnya.

Dia mengharapkan, tatanan sosial kembali normal. Masyarakat tidak gampang dibohongi dan kejadian tersebut tak lagi terjadi.

“Kami sebagai paslon yang pernah merasakan pil pahit ini akan melibatkan kaum intelektual agar hal ini tak terjadi lagi di Sumbar. Disayangkan pilkada kita diwarnai oleh hal ini,” tuturnya. (bambang)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#mulyadi

Mulyadi Tersangka, Azwar Anas: Jangan Saling Menjatuhkan

Mulyadi Tersangka, Azwar Anas: Jangan Saling Menjatuhkan

[ad_1]

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia ke-8, Letjen (Purn) Ir Azwar Anas Datuak Rajo Sulaiman bereaksi keras atas penetapan Mulyadi sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Dia meminta jangan saling menjatuhkan kompetitor apalagi dengan upaya-upaya hukum.

Dia berharap agar Pilgub Sumatera Barat berjalan lebih bermartabat. Menjual program tanpa menyebarkan fitnah dan upaya-upaya lainnya yang dapat mencoreng semangat demokrasi.

“Tidak baik saling lapor melaporkan untuk menjatuhkan lawan politik. Jangan saling menjatuhkan, jangan saling fitnah,” kata Azwar Anas.

Azwar Anas meminta tetap menjaga persaudaraan dalam kontestasi politik. Apalagi Sumbar dikenal dengan daerah yang paling demokratis, menjaga persaudaraan dengan ‘Pemilu Badunsanak’.

Jika semua menjalankan itu, maka akan menghindari perpecahan di tengah masyarakat. Sehingga persaudaraan sebagai masyarakat Minangkabau tidak luntur karena pemilu yang diadakan lima tahun sekali.

“Yang penting itu, jaga persaudaraan kita sebagai warga Minangkabau, jangan terpecah cuma gara-gara pemilu,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia melihat, kedatangan Mulyadi pun ke acara televisi nasional tersebut hanya memenuhi undangan. Di sisi lain, tidak ada niat dan upaya untuk kampanye.

“Pak Mulyadi itu kan hanya memenuhi undangan, tidak untuk berkampanye, dan menyampaikan pandangan dan pemikiran saja,” ucapnya.

Dia berpesan agar tetap menjaga kedamaian dalam kontestasi politik. Persaudaraan sebagai bangsa khususnya masyarakat Minangkabau jauh lebih penting dengan menghindari tindakan-tindakan yang dapat memecah-belah. (Zal)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

#mulyadi

Pesan SBY, “Pak Mulyadi, Tetaplah Tabah”

“Amerika, Are You Ok?”

[ad_1]

JAKARTA – Calon gubernur Sumbar, Mulyadi diminta tabah dan terus berjuang di jalan Allah. Ini pesan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diterima Singgalang, Sabtu (05/12/2020) malam.

Pesan itu disampaikan SBY karena tiba-tiba oleh polisi ia dijadikan tersangka dalam pelanggaran masa kampanye Pilgub Sumbar.

Pesan mantan presiden itu diterima redaksi dari elit Partai Demokrat, Imelda Sari.

Memang, sejak beberapa hari ini Pilgub Sumbar memanas, timses berbuat maksimal termasuk kadu-mengadukan baik ke Bawaslu bahkan sampai ke polisi.

Begini pesan yang diterima redaksi:
Pesan Bapak SBY kepada Bapak Mulyadi, Ketua DPD Partai Demokrat Prov. Sumatera Barat (Cagub Sumbar)

“Pak Mulyadi, saya harap Anda tetap tabah. Teruslah berjuang di jalan Allah untuk Sumatera Barat yang kita cintai. Sering kali ada sesuatu yang sulit diterima oleh akal sehat (common sense). Namun, percayalah keadilan akan datang. Datangnya mungkin lambat tapi pasti” SBY (aci)

window.fbAsyncInit = function() {
FB.init({
appId : ‘{your-app-id}’,
cookie : true,
xfbml : true,
version : ‘{api-version}’
});

FB.AppEvents.logPageView();

};

(function(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer