Connect with us

News

Prabowo Subianto: Ada Pihak yang Coba Rusak Hubungan Saya dengan Amien Rais

Prabowo Subianto: Ada Pihak yang Coba Rusak Hubungan Saya dengan Amien Rais

[ad_1]

Minggu, 15 Juli 2018 – 06:17:45 WIB – 153

Amien Rais dan Prabowo Subianto (Foto: Kompasiana.com)

POLITIK – Prabowo Subianto merasakan ada pihak yang berupaya merusak hubungan dia dengan Amien Rais. Siapa pihak yang berani merusak hubungan dua orang ini?

Ketua Umum Partai Gerindra itu jengkel betul dengan pihak yang ditudingnya itu. Prabowo menilai pihak itu telah bersikap kurang ajar, alias tidak tahu sopan santun.

“Hubungan saya dan Pak Amien pun mau dirusak. Itu kurang ajar,” kata Prabowo dalam acara halalbihalal Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia di Masjid Al Furqon, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7/2018) kemarin.

Upaya pihak kurang ajar itu gagal. Soalnya Amien yang merupakan senior PAN paham betul taktik dan strategi politik. Ilmu Amien terlalu tinggi untuk dikangkangi pihak misterius itu. Prabowo juga sudah mengenal Amien sejak lama, maka hubungan keduanya tetap langgeng.

“Jadi saya hubungannya nggak ada selain persamaan visi, persamaan konsepsi,” imbuh Prabowo dikutip dari laman Detik.com.

Pengamat Politik Universitas Indonesia, Arbi Sanit, pernah menguraikan rekam jejak pertemanan Prabowo-Amien Rais, sebagaimana pernah diberitakan detikcom pada 15 November 2017.

Kerja sama politik antara Amien Rais dan Prabowo, kata Arbi, sudah pernah terwujud pada Pilpres 2014. Kala itu, PAN mengusung ketua umummnya Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo. “Kalau hubungan pribadi keduanya sudah lama, sejak Orde Baru mau jatuh sudah dekat mereka,” jelas Arbi.

Kala itu, Fadli yang memimpin Institute for Policy Studies menggelar syukuran atas terpilihnya Prabowo sebagai Panglima Kostrad (Pangkostrad) dengan pangkat Letnan Jenderal. Amien Rais merupakan salah satu tokoh yang datang dan memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Prabowo sendiri mengakui kedekatannya dengan Amien dan pertemanannya yang sudah lama terjalin. Bagi dia, sosok Amien Rais bukan cuma tokoh reformasi tapi juga mentor politik. Prabowo juga pernah menyebut Amien sebagai Ayatullah Indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam jumpa pers menyikapi hasil hitung cepat pemilihan gubernur DKI Jakarta, di kediamannya Jalan Kertanagara, 19 April 2017.

Hubungan diantara keduanya telah terjalin sejak pengujung masa Orde Baru. Pertemuan lebih sering berlangsung tertutup karena Prabowo kala itu masih perwira aktif, tepatnya sebagai Pangkostrad.

“Saya sering berdiskusi bersama Amien pada malam hari di tempat-tempat rahasia,” kata Prabowo di Kantor DPP PAN, Pasar Minggu, 14 Mei 2014. Dia bertandang untuk menanggapi dukungan PAN terhadap dirinya sebagai calon presiden, dan Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa sebagai cawapresnya.

Ketika Jakarta dilanda kerusuhan massal, pada 18 Mei 1998, Amien Rais bertemu dengan Prabowo. Mereka membahas perkembangan situasi saat itu. Amien antara lain meminta agar Prabowo ikut mendesak Soeharto mundur dari jabatannya guna menghindari pertumpahan darah yang lebih luas. “Saya rasa keadaan sudah tidak tertahan lagi. Saya rasa kamu harus meyakinkan Soeharto untuk mundur,” kata Amien.

Sebaliknya Pabowo pernah mengingatkan Amien agar membatalkan niatnya untuk memimpin aksi massa di lapangan Monas pada 20 Mei. Jika tetap memaksa, dikhawatirkan akan jatuh korban mengingat aparat telah siaga penuh untuk menghalau hal-hal yang sangat mungkin terjadi di luar kendali. Kala itu, Amien pun manut.

Kini hubungan yang sudah terjalin lama itu terusik. Ada gejala politik apa belakangan ini sehingga Prabowo berbicara soal ada pihak yang merusak hubungannya dengan Amien? Apa pula tujuan perusak hubungan Prabowo-Amien? Siapa pihak itu?

(dt)

Editor/Sumber: Ikhlas Bakri/Detik.com

Tag: indonesia,metro,nasional,politik,tokoh

Fadly Amran Menang Tipis di Pemilukada, Ini Kata KPU

Fadly Amran Menang Tipis di Pemilukada, Ini Kata KPU

PADANG – Proses pencoblosan Pemilukada di empat kota Sumbar telah selesai. Pilkada berlangsung berjalan aman dan…

Kivlan Zen: Gatot Nurmantyo Sosok Satria Piningit Capres 2019

Kivlan Zen: Gatot Nurmantyo Sosok Satria Piningit Capres 2019

POLITIK – Para Pengurus Organisasi/Relawan Gatot Nurmantyo berkumpul dalam rangka Halal bi Halal dan Konsolidasi…

Disdukcapil Pariaman Klaim Kedatangan Ombusdman Berdampak Positif bagi Pelayanan Kependudukan

Disdukcapil Pariaman Klaim Kedatangan Ombusdman Berdampak Positif bagi Pelayanan Kependudukan

PARIAMAN – Kedatangan Ombusdman RI Perwakilan Sumbar Ke Disdukcapil Pariaman pada Rabu (11/7) lalu, dinilai akan…

Ini Kritikan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas terhadap Persoalan Kesenjangan Ekonomi Nasional

Ini Kritikan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas terhadap Persoalan Kesenjangan Ekonomi Nasional

JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas akhir angkat bicara terhadap situasi kesejanjangan ekonomi…

Dukung Pengembangan Pariwisata, 50 Pengelolah Homestay di Sumbar Dilatih

Dukung Pengembangan Pariwisata, 50 Pengelolah Homestay di Sumbar Dilatih

PADANG – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera diwakili Kabid Destinasi Donni Hendra membuka secara resmi Pelatihan…

(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “http://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v2.8&appId=1208534375853801”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Pemborosan dalam Reformasi Birokrasi – Fadli Zon

Fadli Zon Usul Provinsi Sumbar Ganti Nama Jadi Minangkabau

[ad_1]

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai keputusan Presiden Jokowi yang menetapkan regulasi terkait sejumlah posisi wakil menteri aneh. Termasuk dengan hadirnya Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur soal Wamendikbudristek.

Fadli menilai upaya yang dilakukan Jokowi termasuk pemborosan. Apalagi jika regulasi tersebut demi mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan.

“Kalau menurut saya agak aneh, ya. Banyak sekali wakil-wakil menteri padahal wakil-wakil menteri itu, kan, mestinya dibatasi hanya memang kementerian yang membutuhkan saja,” kata Fadli, Senin (2/8).

“Jumlah menteri, kan, sudah dibatasi dengan UU yaitu 34 menteri. Jadi wakil menteri itu, ya, bukan menteri. Jadi, ya, kalau menurut saya ini pemborosan di dalam perbaikan institusi kita atau reformasi birokrasi kita terlalu banyak,” tambahnya.

Dia lantas menyinggung soal keinginan Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi. Sehingga hadirnya regulasi yang mengatur soal posisi wakil menteri ini malah semakin tak konsisten.

“Dulu, kan, Pak Jokowi ingin ada perampingan, tapi ini semakin melebar. Ada wamen, ada stafsus, dan segala macam gitu, ya. Ini menurut saya jelas pemborosan uang negara. Kalau menurut saya ini lebih banyak pada akomodasi politik gitu, ya,” katanya.

Sejauh ini, posisi wamen di sejumlah kementerian dianggap tak perlu. Sebab ada pejabat eselon yang bisa membantu tugas-tugas seorang menteri.

“Ada menurut saya, kan, ada dirjen, ada direktur, dan sebagainya. Perangkat begitu besar jadi mestinya bagaimana institusi ini dibuat benar gitu, dibuat rapi, dan benar,” ujarnya.

Bagi Fadli, keputusan untuk mengakomodir pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan jabatan bisa merusak birokrasi yang ada di Indonesia.

“Itulah kesan yang muncul di masyarakat dan itu menurut saya akan merusak birokrasi, merusak reformasi birokrasi, merusak tatanan yang sudah ada,” pungkasnya.

Saat ini sudah ada 14 wamen yang ada di kementerian Jokowi. Sementara itu, Jokowi sudah meneken perpres yang memutuskan ada wamen di 5 kementerian lain. Tapi, hingga saat ini, posisi wamen di 5 kementerian itu belum diisi.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Kita Tunggu Sampai Sore! – Fadli Zon

Sumbangan Rp 2T Akidio Tio Muara Kebohongan? Fadli Zon: Kita Tunggu Sampai Sore!

[ad_1]

Nama Akidi Tio belakangan menjadi topik perbincangan hangat masyarakat Republik Indonesia usai keluarga besar dan ahli warisnya mengklaim akan menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pada awal isu tersebut berkembang, banyak tanggapan positif dari masyarakat mengingat nilai yang akan disumbangkan cukup fantastis. Namun belakangan, sejumlah pihak termasuk politisi Fadli Zon menduga dan menilai jika kabar tersebut hanya isapan jempol

Melansir akun twitter pribadinya @Fadlizon, politisi Partai Gerindra itu memposting sebuah unggahan yang isinya merujuk pada artikel Kompas dengan judul ‘Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat’ disertai caption yang cukup menohok.

“Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah masuk sumbangan Rp 2T. Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat. Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946,” cuit Fadli Zon, Senin (2/8/2021).

Keraguan Fadli akan kabar tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari sumber artikel yang ditulis oleh Hamid Awaluddin yang Fadli cantumkan dalam cuitannya, disebutkan bahwa sosok Akidi Tio tidak memiliki jejak yang jelas sebagai seorang pengusaha.

Bahkan dalam sejumlah isu sebelumnya, terkait dugaan harta, janji investasi, dan bualan sumbangan menghebohkan dalam tulisan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia tersebut, seluruhnya bermuara pada kebohongan.

Suarapakar.com - Sumbangan Rp 2T Akidi Tio

Meski tulisan artikel itu masih sebatas opini, namun sangat layak dipertanyakan apakah Akidi Tio memang memiliki kekayaan fantastis sebanyak itu sehingga mampu menyumbangkan dana senilai Rp 2 Triliun untuk bantuan PPKM?

Senada namun tak sama dengan Fadli Zon, Menkopolhukam Mahfud MD meeminta semua pihak untuk menanggapi kabar tersebut dengan positif dan berharap dapat terealisasi.

“Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dgn rasional,” tulis Mahfud di Twitter, Senin (2/8/2021).

Namun demikian, ia juga memberikan pengakuan jika sebelumnya pernah membuat tulisan terkait pihak yang meminta fasilitas dari Negara untuk mencari harta karun yang nantinya akan disumbangkan kembali ke Negara. Adapun pada faktanya, kabar tersebut tak dapat di validasi.

“Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi,” beber Mahfud lagi.

Sebelumnya, keluarga dan ahli waris Akidi Tio disebutkan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan COVID. Sumbangan itu sendiri telah diterima secara simbolis oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri pada Senin (26/7/2021).

Kabarnya uang sumbangan senilai Rp 2 Triliun itu akan masuk pada Senin (2/8/2021). Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi baik dari Polda Sumsel maupun pihak keluarga Akidi Tio.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Berita

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI – Fadli Zon

Fadli Zon Koreksi Baliho Puan Maharani, Disebut Tidak Sesuai dengan KBBI

[ad_1]

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan koreksi terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di berbagai penjuru Indonesia.

Fadli mengoreksi penulisan diksi yang terdapat dalam narasi di baliho Puan yang menurutnya terdapat kesalahan.

“Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri,” kata Fadli dalam cuitan di Twitter, Senin, 2 Agustus 2021.

Adapun Fadli memberikan koreksi terhadap penulisan kata ‘kebhinnekaan’ yang menurutnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu ‘kebinekaan’ bukan ‘kebhinnekaan’. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi,” tulis Fadli.

Lebih lanjut ia menjelaskan makna dari ‘Kebinekaan’ sesuai dengan koreksinya terhadap baliho Puan Maharani.

“‘Kebinekaan’ artinya keberagaman, berbeda-beda. Harusnya bukan keberagaman (perbedaan) yg ditonjolkan, tp persatuan dlm keberagaman itu,” lanjutnya.

“Unity in diversity, ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dlm serat ‘Kakawin Sutasoma’ karya Mpu Tantular. Jd jgn kita kepakkan sayap perbedaan, tapi persatuan.” jelasnya.

Seperti diketahui, baliho-baliho raksasa Puan Maharani bertebaran di berbagai penjuru Indonesia beberapa waktu belakangan dan kini semakin bertambah jumlahnya.

Berkaitan itu, pihak PDIP sebelumnya sudah mengungkapkan alasan baliho dan billboard Puan dipasang di berbagai tempat di Indonesia.

Menurut Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan mengatakan bahwa pemasangan baliho Puan adalah bentuk kegembiraan karena putri Megawati Soekarnoputri itu adalah perempuan pertama yang memimpin DPR.

“Ini ekspresi kegembiraan karena Mbak PM (Puan Maharani) adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI. Tagline-nya macam-macam. Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan,” ujar Hendrawan.

Sumber

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer