Connect with us

Kolom & Opini

Strategi Humas Yang Efektif Di Era Pandemi Covid 19 – siarminang.net

Strategi Humas Yang Efektif Di Era Pandemi Covid 19 – Beritasumbar.com

[ad_1]

Hubungan masyarakat (public relation) adalah sebuah proses komunikasi strategis yang digunakan oleh pihak baik individu, perusahaan, atau organisasi guna membangun suatu hubungan yang saling menguntungkan dengan masyarakat.

Humas mempunyai peranan yang sangat penting pada pertumbuhan suatu perusahaan atau organisasi. Pada dasarnya, semua orang memerlukan public relation karena humas merupakan suatu usaha yang sosialis dalam berhubungan dengan masyarakat luas yang memiliki banyak keuntungan seperti membuat perencanaan pendanaan atau mencari investor, sebagai pertumbuhan bisnis dan peluncuran produk terbaru serta mendorong ekspansi internasional dan mencapai fase puncak suatu organisasi atau perusahaan.

Pandemi covid-19 membawa pengaruh yang sangat besar sekali khususnya dalam bidang kehumasan ini. Dengan adanya pandemi menjadikan banyak organisasi dan perusahaan menjadi krisis. Sebagai seorang public relation harus memiliki strategi dalam mengatasi setiap krisis yang terjadi dan harus fokus terhadap variabel yang dapat dikontrol dan dikendalikan. Kedatangan covid-19 ini merupakan sebuah krisis yang tidak dapat dikontrol, untuk itu ada variabel yang dapat dikontrol oleh seorang public relation contohnya seperti dengan merancang strategi komunikasi di masa pandemi covid-19 ini.

Informasi yang disampaikan oleh seorang public relation harus benar, berdasarkan data, dan dapat dipertanggung jawabkan serta harus akurat. Karena informasi yang disampaikan oleh public relation adalah faktor terpenting dan merupakan kunci dalam menghadapi era covid-19.

Strategi komunikasi menjadi sebuah peran yang sangat penting bagi seorang public relation dalam mengatasi krisis pandemi saat ini, seorang public relation diharuskan memiliki konsep yang sangat matang dalam merealisasikan terhadap seluruh data dan fakta dalam menyampaikan informasi untuk disampaikan kepada masyarakat luas.

Pesan dan informasi yang disampaikan tersebut haruslah tepat dan relevan dengan situasi pandemi saat ini. Penyampaian pesan dan informasi yang baik dan benar serta tepat merupakan peran dan tanggung jawab seorang public relation dalam membangun reputasi dan menciptakan citra yang positif manajemen yang didasarkan kepada analisis terhadap pengaruh yang kuat dari lingkungan, apa efek dan dampaknya terhadap publik baik itu internal maupun eksternal.

Untuk hubungan dengan public jnternal dikenal dengan istilah internal relations yaitu ketika semua aktivitas humas ditujukan kepada public internal yang terdiri dari orang-orang yang terkait langsung contohnya di sebuah perusahaan yaitu karyawan, keluarga karyawan, pemegang saham sampai kepada eksekutif puncak. Adapun untuk hubungan dengan public eksternal atau yang dikenal dengan istilah external public adalah ketika semua aktivitas humas ditujukan kepada pihak eksternal seperti kalangan pers, pemerintah dan masyarakat di luar perusahaan yang memerlukan informasi atau penerangan melalui aktivitas publisitas oleh humas atau public relation.

Selain strategi komunikasi di atas, ada beberapa strategi yang juga dapat dilakukan oleh seorang public relation untuk menghadapi krisis di masa pandemi saat ini, yaitu strategi pendekatan. Strategi pendekatan ini dapat membentuk budaya baru (new cultural) yang unsur yang pertama adalah ketersediaan (availability) yang menjelaskan bahwa seorang public relation harus siap dihubungi dimana saja dan kapan saja.

Selanjutnya unsur Sensitivitas (cencitivity) yang menjelaskan bahwa seorang public relation diharuskan mampu menyampaikan pesan dengan hati dan penuh empati apalagi pada masa pandemi ini, berikutnya yaitu unsur pembaruan teknologi ( technology update) yang menjelaskan bahwa seorang public relation untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat menyampaikan pesan dan informasi secara lebih efektif dan efisien.

Yang terakhir adalah unsur kreativitas tak terbatas (creativity beyond limits) menjelaskan bahwa menjadi seorang public relation dituntut harus mampu berpikir kreatif serta inovatif dalam mencari solusi dari sebuah permasalahan yang ada baik dari dalam maupun dari luar instansi atau perusahaan.

Pada masa pandemi seperti sekarang ini seorang public relation harus memiliki empat langkah strategis humas dalam melaksanakan kegiatannya. Langkah pertama yaitu fack finding and feedback (riset penemuan fakta) tahap ini dinamakan dengan tahapan analisis situasi, pada tahapan ini dilakukan penemuan fakta di lapangan atau hal-hal yang berkaitan dengan opini, sikap, dan reaksi public dengan kebijaksanaan pihak organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Pada tahapan ini yang paling diperlukan seorang public relation adalah kepekaan humas dalam mendengarkan dan menemukan fakta yang berhubungan dengan kepentingan organisasi. Langkah kedua adalah planning and programing, pada tahapan seorang public relation harus mengatur perencanaan dan penyusunan program kerja merupakan upaya yang dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya yang sejalan dengan kepentingan public. Ketiga, action and comnunicating, pada tahapan ini seorang public relation harus bisa melakukan tindakan berdasarkan rencana matang yang sudah dibuat. Tindakan ini dilakukan sesuai fakta yang ada sehingga dapat menyampaikan pesan efektif yang bisa berpengaruh terhadap public. Keempat, yaitu evaluation.

Evaluasi adalah tahap penilaian hasil dari riset awal hingga perencanaan program, serta keefektifan dari proses manajemen dan bentuk komunikasi yang digunakan. Tahapan terakhir ini disebut juga sebagai action and comnunicating, pada tahapan ini seorang public relation harus bisa melakukan tindakan berdasarkan rencana matang yang sudah dibuat. Tindakan ini dilakukan sesuai fakta yang ada sehingga dapat menyampaikan pesan efektif yang bisa berpengaruh terhadap public.

Keempat, yaitu evaluation (Evaluasi) adalah tahap penilaian hasil dari riset awal hingga perencanaan program, serta keefektifan dari proses manajemen dan bentuk komunikasi yang digunakan. Tahapan terakhir ini disebut juga sebagai tahap penafsiran hasil kerja. Keempat tahap ini sangat penting sekali dilakukan dan saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain.

Bila terjadi suatu kendala atau ketidakcocokan dan salah penerapan, maka dapat diperkirakan dan diduga bahwa hadil kegiatan, pelaksanaan program kerja humas sampai penilaian hasilnya tidak signifikan untuk pengambilan keputusan yang tepat, itulah pentingnya strategi humas pada masa pandemi covid 19 saat ini.

Begitu pada proses pembelajaran disekolah wabah ini telah menciptakan pola kehidupan baru di dunia pendidikan terutama dengan semuanya berbasis online  baik dalam lingkup proses kerja, jual beli barang dan juga proses mengajar terutama. Disini menjadikan sekolah harus memiliki strategi baru untuk melakukan promosi sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan citra sekolah.

Sekolah dapat menggunakan peluang media sosial serta peran humas itu sendiri dalam meningkatkan citra sekolah di era pandemi covid 19 ini. Penerapan pembelajaran daring dengan metode pendidikan jarak jauh membuat banyak orang tua merasa pendidikan yang diterima anaknya kurang efektif. Namun karena keadaan menuntut untuk melakukan jaga jarak saat ini hingga waktu yang belum bisa ditentukan menjadikan pembelajaran daring atau memanfaatkan media sosial sangat diperlukan.

Namun tidak hanya menggunakan media sosial untuk strateginya diperlukan, dukungan kepala sekolah sebagai pemimpin dalam mengambil keputusan yang tepat dan juga SDM guru yang memadai untuk proses promosi dimasyarakat serta guru yang mampu menggunakan media teknologi yang bisa mengelola website dan aplikasi terbaru dalam smartphone.

Merujuk dari beberapa tokoh dapat disimpulkan bahwa humas adalah kegiatan yang berlangsung secara tersusun, terprogram dan berkelanjutan, serta dilakukan oleh orang yang ahli dalam tata kelola komunikasi yang baik sehingga dapat menciptakan citra positif di masyarakat.

Kegiatan humas pada sekolah tidak hanya meliputi hubungan sekolah dengan orang tua  siswa saja, akan tetapi harus menjalin komunikasi dengan masyarakat luas seperti menjalin relasi dengan masyarakat sekitar sekolah dan juga pemerintahan. Sebab kegiatan humas bisa berjalan dengan baik karena adanya jalinan komunikasi kerja sama yang di bentuk dengan seluruh lapisan masyarakat.

Dalam masa pandemi ini humas menjadi salah satu harapan dalam meningkatkan citra sekolah sehingga humas harus menciptakan strategi yang tepat dan efektif untuk memperoleh hasil yang maksimal dan sesuai harapan masyarakat. Peran humas disekolah ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dengan strategi yang tepat seperti melakukan kegiatan promosi dan menciptakan citra yang baik di era pandemi ini dengan memanfaatkan media sosial.

Karena adanya pandemi ini permasalahan di masyarakat  yaitu adanya penerapan social distancing. Dimana social distancing ini bertujuan untuk mengurangi kegiatan kontak fisik antar sesama masyarakat namun dalam pembatasan tersebut tidak ada aturan dari pemerintah ataupun WHO tentang pembatasan bersosialisasi dengan metode tanpa bertatap muka sebab itu humas memiliki peran penting dalam era pandemi ini.

Seorang PR harus siap untuk ditempatkan dalam setiap kondisi. Sebagai PR profesional tentunya harus memiliki strategi dalam mengatasi setiap krisis yang terjadi. New approach (pendekatan baru) yang efektif perlu dilakukan agar tercipta suatu strategi yang tepat.

Terdapat beberapa strategi pendekatan baru yang dapat dilakukan oleh seorang PR dalam menghadapi krisis khususnya di masa pandemi saat ini. Nah, strategi pendekatan yang tepat ini akan menimbulkan dan membentuk new culture (budaya baru). Adapun beberapa aspek budaya baru seorang praktisi PR adalah accessibility, availability, sensitivity, technology update, dan creativity beyond limits.

Yang pertama Accessibility (aksesibilitas) dan availability (ketersediaan) menjelaskan bahwa seorang PR harus dapat dan siap untuk dihubungi kapan saja dan di mana saja. Karena beberapa krisis tidak dapat kita hindari, jadi PR harus siap sedia.

Sedangkan yang kedua yaitu sensitivity (sensitivitas) menjelaskan bahwa PR harus mampu menyampaikan pesan dengan hati dan empati. Apalagi di kondisi pandemi saat ini, PR harus dapat membawa kesejukan dan menjaga dinamika informasi positif di masyarakat. Unsur yang ketiga adalah technology update (pembaruan teknologi) menjelaskan bahwa saat ini kita telah memasuki era digital yang serba modern.

Seorang PR dituntut untuk dapat selalu mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat secara efektif dan efisien ketika menyampaikan pesan informasi. Dan aspek yang terakhir adalah creativity beyond limits (kreativitas tak terbatas), yang menjelaskan bahwa menjadi seorang PR harus mampu berpikir kreatif untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada baik di internal maupun eksternal instansi/perusahaan.

Kondisi pandemi Covid-19 ini membawa banyak perubahan dalam dunia kehumasan/PR. Menjadi profesi PR harus mampu dan siap untuk menghadapi segala tantangan baik yang terlihat maupun yang kasat mata. PR juga harus mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang ada agar dapat mengatasi setiap permasalahan.

Dengan memahami kondisi dampak akibat pandemi Covid-19, PR harus berkontribusi dan berperan aktif dalam proses adaptasi kebiasaan baru. Lakukan penyesuaian strategi dan tujuan komunikasi, menentukan kembali core value dalam komunikasi, menjawab kekhawatiran secara internal maupun eksternal dengan mensosialisasikan kebijakan yang diambil untuk penyesuaian kebiasaan baru di lingkungan kerja menjadi praktik komunikasi internal yang bisa kita lakukan.

Kegiatan komunikasi dalam situasi saat ini juga harus mampu menarik khalayak. Menggunakan dan memaksimalkan platform media yang baru, penggunaan media baru ini haruslah tepat dengan khalayak sasarannya.

Public Relations di masa pandemi adalah menjaga dan membangun reputasi serta citra positif perusahaan melalui pengelolaan dan pemantauan informasi serta komunikasi terstruktur. Pada aspek internal relations, PR mengelola sistem komunikasi internal serta memfasilitasi saluran komunikasi internal. Pada media relations, PR beradaptasi bagaimana menjalin hubungan dengan media dan memonitor pemberitaan dengan cara baru.

Dalam aspek brand communication, menyusun konsep komunikasi dan menjalin komunikasi melalui ranah digital melalui berbagai kampanye digital. Kerja sama dan hubungan dengan pemerintah juga perlu diperkuat, menjalin hubungan dengan pemerintah dan memberikan bantuan berupa donasi penanganan Covid-19 ini. Humas dalam adaptasi kebiasaan baru harus melakukan penyesuaian. Buat strategi komunikasi yang relevan dengan situasi pandemi Covid-19.

Penulis: Dr. Hj. Demina., MPd., Firman MPd.,  Juwita Mela Sari, Indriani Azani Putri

*Mahasiswa dan Dosen IAIN Batusangkar*

[ad_2]

Sumber

Khazanah

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – siarminang.net

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh : Ustadz Raden Dwi Wahyu Sulistiantoro.SH

Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis melarang umatnya untuk meminta jabatan. Rasulullah juga enggan memberikan jabatan kepada orang yang meminta jabatan dan rakus.

Dalam hadis lainnya Rasulullah juga mengatakan bahwa pada hari kiamat jabatan adalah kehinaan dan penyesalan. Kecuali orang yang mengambil jabatan dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadamu. Namun jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan.” (HR Muslim).

Abu Musa dia berkata, “Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi SAW, salah seorang dari keduanya lalu berkata, ‘wahai Rasulullah angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa Jalla kepadamu.’ Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta dan yang rakus terhadapnya.” (HR Muslim)

Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat). Abu Dzar berkata, “Kemudian beliau (Rasulullah) menepuk bahuku dengan tangan.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.” (HR Muslim).

Terhormat dan disegani adalah keinginan banyak orang. Keduanya sangat identik dengan penguasa. Mungkin karena faktor ini, sehingga banyak orang berlomba dan melakukan berbagai macam cara untuk meraih kekuasaan.

Terjebak dalam perbuatan bid’ah atau syirik, demi meraih kursi jabatan. Tidakkah mereka khawatir akan beban berat yang akan mereka pikul di dunia ini? Yang lebih berat lagi adalah pertanggungjawaban di hadapan Allah Azza wa Jalla ! Terlebih meminta jabatan itu sendiri adalah hal terlarang dalam Islam.

Jika meminta suatu jabatan saja sudah terlarang, lalu bagaimana dengan orang-orang yang berusaha meraih suatu jabatan dengan cara-cara yang melanggar norma-norma agama. Semoga Allah Azza wa Jalla memelihara kita dan seluruh kaum Muslimin dari jebakan syaitan yang terus berusaha menyeret manusia dalam berbagai perbuatan maksiat.***

Penulis adalah pendakwah dan alumni Universitas Bung Hatta Padang tinggal di Batam Kepri.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Kolom & Opini

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – siarminang.net

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh Reido Deskumar (Ketua Gema Keadilan Sumbar)

Agaknya dua puluh empat jam gerak-gerik Buya Mahyeldi selalu di pantau. Diperhatikan betul, tak berkedip mata dibuatnya. Kebijakanya selalu di sorot dan di preteli satu persatu. Sepertinya terlalu berlebihan akan tetapi diambil saja sisi positifnya. Banyak yang perhatian kepada Buya Mahyeldi

Namanya juga pemimpin, ada yang suka, ada pula yang tidak suka. Apalagi yang sudah punya mindset, apapun yang dilakukan Buya Mahyeldi selalu salah. Baik juga yang dikerjakan, tetap juga salah. Apa boleh buat, sudah diberi pembenaran akan tetapi tidak bisa juga menerima. Sudahlah, tidak perlu dihiraukan yang penting kerja-kerja Buya Mahyeldi tetap terus berjalan.

Pelantikan sembilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) oleh Buya Mahyeldi, membuat orang pada terkejut. Bahkan yang selalu mengkritik beliau “takalok” dibuatnya. Tiba-tiba sudah dilantik saja sembilan pejabat baru di lingkungan Provinsi Sumbar. Apalagi pelantikan dilakukan malam hari setelah sholat isya. Bertambah pula argumenya menyerang Buya Mahyeldi. Kenapa pelantikanya malam, tidak seperti biasanya di siang hari?

Sesekali sepertinya perlu ada tabayyun, sehingga bisa jelas ujung pangkalnya. Tidak hanya menyodorkan sebuah kekeliruan. Pelantikan dilakukan malam hari, setelah isya, merupakan hal yang sangat wajar. Seharian Buya Mahyeldi berkegiatan, waktu kosongnya ada malam hari. Dan Buya Mahyeldi juga sudah terbiasa melakukan kegiatan malam hari, pertemuan dengan tokoh masyarakat, lembaga sosial bahkan melantik organisasi masyarakat setelah isya. Kecuali pelantikan dilakukan tengah malam disaat orang lain pada tidur, baru diluar kewajaran.

Bicara tentang bab pelantikan penjabat, merupakan hal yang sudah biasa dilakukan dalam pemerintahan. Tidak ada yang dispesialkan. Tinggal menunggu waktu saja. Karena itu hak prerogratif gubernur. Asal sesuai aturan tinggal dijalankan.

Pelantikan OPD yang dilakukan oleh Buya Mahyeldi sudah profesional. Sesuai aturan dan informasinya sudah mendapatkan persetujuan Kemendagri nomor 821/4533/SJ dan KASN nomor B-2682/KASN08/2021. Bahkan dalam melakukan pelantikan tidak ada pejabat yang di non-jobkan. Soal aturan dan regulasi, Buya Mahyeldi sangat berkomitmen sekali. Kalau tidak, mungkin di awal-awal pemerintahanya sudah melakukan rotasi habis-habisan. Tetapi lihatlah, Buya Mahyeldi begitu profesional dan sabar menunggu waktu dan mengikuti aturan.

Yang mempermasalahkan dilantikanya Sekda Kota Padang Amasrul menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) karena dianggap rangkap jabatan dan dikritik oleh banyak orang, yang bersangkutan kurang membaca saja. Sudah jelas Amasrul di non-aktifkan Walikota Padang Hendri Septa sebagai Sekda Kota Padang. Dan sudah ada orang yang ditunjuk sebagai Plt Sekda. Tapi setelah dilantik Buya Mahyeldi disebut pula Amasrul masih menjabat sebagai Sekda Kota Padang. Bertele-tele saja itu namanya.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

kesehatan

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – siarminang.net

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – Beritasumbar.com

[ad_1]

DI ERA PPKM UPAYA PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI AKTIVITAS FISIK (SENAM AEROBIK) DAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SANGAT DIBUTUHKAN

Oleh: YUANITA ANANDA
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Memasuki era PPKM saat sekarang ini,  sebagian besar masyarakat masih banyak yang tidak patuh protokol kesehatan yaitu tidak mengunakan masker, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan, menghindari kerumunan. Hal ini mengakibatkan tingginya angka Covid di wilayah Sumatera Barat. Diketahui dari data pantauan Covid-19 Sumatera Barat pada tanggal 11 Agustus 2021 bahwa total positif yaitu 79.580 orang (+630), total sembuh 62.286 orang (+856), total meninggal 1.718 orang (+22), dengan kasus aktif 13.576 (17,06), positif rate 17,79%.

Adanya peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Barat khususnya di kota Padang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang. Peningkatan kasus tersebut disebabkan masyarakat jarang melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh pada masa pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan, minat dan pergerakan dari masyarakat tersebut kurang.

Selain itu dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa sebagian besar pekarangan rumah masyarakat kurang bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya tanaman TOGA yang ditanam di pekarangan rumah dan banyak masyarakat yang tidak mengetahui contoh tanaman TOGA serta manfaatnya. Aktivitas fisik dan tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu program dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

GERMAS ini merupakan salah satu program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan merupakan perpanjangan tangan dari program pemerintah dalam bidang kesehatan.

Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali pemberian edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat. Untuk itu, kami tim dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang terdiri dari Ns. Yuanita Ananda, M.Kep, Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep, Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep dan Ns. Muthmainnah, M.Kep serta Silvi Triana Helmi , Dinia Hendi Agesti melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada Peningkatan Aktivitas Fisik Dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang

Konsep edukasi dikemas secara berbeda dan menarik yaitu dilakukan secara door to door

kepada masyarakat. Hal ini dilakukan karena kota Padang masih dalam kondisi PPKM Level 4.  Implementasi edukasi tersebut yaitu dengan cara membuat WhatsApp Grup (WAG) untuk peserta kegiatan agar memudahkan komunikasi, di dalam WAG tersebut telah di share video senam aerobic dan mekanisme kegiatan. Kemudian masyarakat akan melaksanakan senam aerobic sesuai video tersebut yang dilaksanakan secara door to door.

Selanjutnya masyarakat diberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta penjelasan manfaat dari tanaman tersebut yang dapat meningkatkan imunitas tubuh serta mengurangi terpapar virus Covid-19. Pemberian edukasi melalui booklet yang dibuat semenarik mungkin dengan bahasa yang ringan yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Diakhir kegiatan edukasi, tim membagikantanaman obat keluarga (TOGA), masker, hand sanitizer dan booklet edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan Iptek Berbasis Dosen dan Masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Edukasi ini dilakukan kepada 15 Kepala Keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang khususnya pada tanggal 9 Agustus 2021 Diharapkan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dapat berbagi informasi (sharring) kepada masyarakat yang lain yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan ini sehingga tindakan pencegahan terhadap Covid-19 dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer