Connect with us

NASIONAL

COVID-19 Mengubah Life-Style – siarminang.net

COVID-19 Mengubah Life-Style – Beritasumbar.com

[ad_1]

Artikel Berseri:

Seribu Asa untuk Bahagia

(ABSAB)

Seri 09/1000

“COVID-19 Mengubah Life-Style”

——————————————————————————

Oleh : H. Nofrijal, MA

 Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama/IV-e

Penyebaran corona dengan alat angkutnya “covid-19” telah membuat bumi dengan segala isinya bergetar, tanpa terkecuali negara besar-negara kecil, kawasan kota-desa, puncak gunung-pantai, sebagian besar penduduk dunia mengalami tekanan kejiwaan mulai dari “depression, scare, afraid,  worry; hopeless; sampai kepada yang paling ringan adalah wonder”. Studi terbaru menunjukan, pasien positif Covid-19 rentan mengalami gangguan kejiwaan seperti kecemasan dan depresi. HealthDay News melaporkan dari 3900 orang yang terkena Cocid-19 yang disurvey antara bulan May 2020 dan Januari 2021, terdapat 52% memiliki gejala depresi. Orang-orang yang mengidap penyakit dengan Covid-19 memiliki pengalaman depresi untuk beberapa bulan setelah terkonfirmasi.

Gejalan kehilangan semangat “demotivation, hopeless” dapat berputar menjadi kekuatan perubahan dan perbaikan terutama dalam “healthy life; religious perform; dan social life”. Salah kekuatan percepatan penanggulangan Covid-19 dan efek yang ditimbulkann adalah efektifitas komunikasi perubahan prilaku “behaviour change communication” Terdapat beberapa kekuatan yang menghalangi/menghambat terjadinya perubahan prilaku secara individu dan masyarakat adalah (1) Kepercayaan “belief” masyarakat terhadap virus yang dan variabel yang mengikutinya, (2) Konsistensi peraturan yang diterbitkan dengan pelaksanaannya termasuk konsekwensi sanksi yang diterapkan, (3) Keteladanan tokoh dan pemerintah, (4) Edukasi yang dijalankan, kualitas dan jangkauannya, (5) Pertimbangan sosial, ekonomi yang yang berseberangan dengan prinsip-prinsip pengetatan dan penerapan protokol kesehatan.

Healthy Life Style

Pandemi apapun yang melanda satu “komunitas”, global, negara dan regional akan melahirkan pandangan dan perbuatan baru yang mengubah gaya lama menjadi gaya baru untuk mengantisipasi penyebaran, ketertahanan dan varian-varian baru yang serupa atau berbeda. Covid-19 telah memperbaiki sistem kesehatan pribadi, keluarga dan masyarakat. Diketahui, bahwa pandemi covid-19 telah membuka mata pemerintah, akademisi dan praktisi kesehatan untuk melakukan “revolusi system kesehatan nasional”.

Pola sistem sehat perorangan “individual healthy system” mengalami perubahan dan perbaikan, setidaknya menyempurnakan kekurangan yang selama ini ada. Pola hidup lebih sehat dengan pengaturan asupan gizi dan pengaturan kebugaran menjadi praktik harian yang meluas. Mari kita lihat trend perubahan “healthy life style” tersebut (1) Terjadi perubahan “rest/breaking hour” di tempat kerja, di rumah dan di dalam perjalanan. Manajemen istirahat dengan waktu yang tepat telah menjadi kebiasaan baru setiap individu, “sleeping hour” semakin mendekatan jumlah yang dianjurkan 7-8 jam sehari, keluyuran dan begadang terlihat semakin berkurang, walaupun ada yang neyeletuk bahwa kota sudah seperti kota mati, tidak ada lagi kehidupan malam yang selama ini mereka nikmati. (2) Pengaturan pola makan dan asupan gizi, bagi penyintas Covid-19 dan keluarga nya telah mengubah pola keseharian bersama keluarga, menu makanan yang bersumber dari sumber nabati dan hayati dengan kandungan gizi yang baik menjadi pilihan, mengurangi makanan yang instan menjadi trend baru, sehingga pola konsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh semakin meningkat. (3) Berusaha menghindar dan memperbaiki kondisi kesehatan dari penyakit penyerta virus yang disebut dengan kelompok “cormobid deseas”, yakni penyakit yang muncul secara bersamaan saat seseorang sedang sakit, ini menandai bahwa penyebab utama kematian pasien Covid-19 adalah “cormobid”. Dalam catatan kontent media sosial penulis, diantara penyakit penyerta adalah penyakit “diabetes-melitus; hypertensio; colesterol; cardiovascular; tuber-culosis dan lain penyakit sejenis”, (4) Gemar berolahraga, gerak badan-senam, jogging dan bersepeda indoor maupun out-door menjadi kebiasaan dan kegemaran baru individu dan keluarga. Ini trend positif dan memberi pengaruh terhadap kecukupan waktu dan ruang gerak. Trendy baru dalam “daily excerse” adalah aktif dan mengikuti senam pernafasan dengan segala bentuk dan gerakan, baik langsung maupu tidak. (5) Penggunaan teknologi dan modernisasi pelayan “online service” kesehatan, yang menkombinasikan pedekatan konvensional dengan pelayanan “digital-medical dan tele-medicine service”. (6) Himbauan ayo berjemur “sunbath”, mandi cahaya matahari pagi adalah ajakan sehat dari golongan praktisi, pemerhati dan tokoh masyarakat untuk mendapatkan Vitamin D dan kebugaran.

Religious Practicing Style”

Terjadi perubahan “daily practice” bidang keagamaan yang cukup signifikan, bangkitnya semangat silaturrahmi dan rasa ingin berbagi. Berikut mari kita amati perubahan praktik keagamaan yang disebut dengan “performance follow teaching”, di semua jenis agama yang ada. Untuk praktik aktifitas pemeluk Agama Islam dapat dilihat kemajuan perbaikan tata cara beribadah, (1) Menghidupkan suasana “religi” dalam kehidupan sehari-hari, memaknai “Tuhan itu Maha Dekat, Maha Penyayang dan Maha Pemberi pertolongan” menjadi cara menguatkan psyco-religious setiap pemeluk agama mengatasi rasa ketakutan dan kekhawatiran sejak awal. (2) Menyempurnakan (contoh pratis penganut Islam) cara berwudhu’ dengan sempurna, praktik “mencuci kedua telapak tangan, berkumur-kumur dengan sempurna; mencuci rongga hidung dengan sempurna; mencuci muka dengan benar, serta menyempurnakan wudu’ secara keseluruhan. Ini dapat dimaknai punya kaitan dengan prilaku “waspada” terhadap penyebaran virus dan penyakit. (3) Menunaikan setiap sembahyang dengan konsentrasi dan kiat-kiat yang sesuai dengan petunjuk yang ada, praktik sholat yang benar dapat memelihara aliran darah ke jantung, kelentruran tubuh (relax) dan olah pernafasan dengan segala effect positifnya. (4) Membiasakan diri untuk membaca ayat-ayat suci dan lafaz doa dengan bersuara (jahar) sebagai bagian dari melatih penglihatan, pernafasan, melonggarkan otot-otot disekitar rahang  serta cara-cara lain yang sesuai petunjuk keagamaan.

Social & Communication Life Style”

Suasana psikologis dan kekhawatiran sosial masyarakat, khusus nya keluarga yang terkonfirmasi Covid-19 dapat terobati dan saling menguatkan melalui dukungan moril keluarga, teman dan pimpinan kerja. Sebagai orang yang hidup dalam keberagaman kepercayaan, budaya dan sosial, pandangan terhadap Covid-19 juga punya variasi yang bertingkat, ada suasana “pro-con” baik dalam memandang virus, merespon kebijakan maupun implementasi kebijakan di tatanan aksi operasional.

Kehidupan sosial dan komunikasi yang terus mengalami perubahan, dapat terlihat secara menonjol di bidang (1) Pengunaan komunikasi sosial yang berkembang pesat dengan pilihan media digital dalam berkomunikasi, kontent pesan medsos yang di awal penyebaran Covid-19 bergeser secara pelan dari kontent “hoax”, bergerak ke kontent pesan moril dan keagamaan, kontent hiburan dan tips hidup sehat. (2) Prilaku “membentengi diri, keluarga dan masyarakat” melalui penerapan protokol kesehatan dan sosial 3M plus 2 M “Memakai masker; Menjaga Jarak; Mencuci Tangan, plus Menghindari Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas”. (3) Memunculkan pola kepedulian sosial baru di tengah-tengah keluarga dan individu yang terkonfirmasi dan melakukan isolasi Covid-19, mereka mendapat dukungan moril melalui doa “kesembuhan” dari keluarga, teman sekerja, teman seangkatan dan masyarakat lingkungan. Para ahli menyebutkan bahwa dukungan psikis adalah obat supplement kesembuhan yang efektif untuk mendukung pendekatan pengobatan konvensional melalui penyediaan obat dan asupan vitamin, (4) Polarisasi interaksi kehidupan dalam keluarga mengalami perbaikan, disamping prilaku hidup sehat dan praktik pengamalan ajaran agama diatas, pelaksanaan 8 fungsi keluarga dapat menjadi “bola efek positif” dari pandemi Covid-19. Kedelapan 8 fungsi tersebut adalah (a) Fungsi Agama (Ketuhanan); (b) Fungsi Cinta Kasih, (c) Fungsi Budaya, (d) Fungsi Perlindungan, (e) Fungsi Kesehatan, (f) Fungsi Pendidikan, (g) Fungsi Ekonomi, dan (h) Fungsi Lingkungan, yang secara simultan lebih mengarah kepada penguatan penerapannya di keluarga.

Belum tersedia informasi yang akurat bagaimana praktik hidup “new normal di era covid-19” baik bagi orang-orang yang sedang melakukan pengobatan; isolasi, maupun sebagai “penyintas Covid-19”. Di banyak contoh nyata, muncul perubahan prilaku kreatif dan produktif individu (pasien) yang tidak mendapat gejala berat, melakukan issolasi mandiri di rumah atau di tempat tertentu. Keseharian dengan isolasi mandiri tidak mengurangi kreatifitas berfikir; mengembangkan ide-ide baru; menuangkan gagasannya ke dalam bahasa lisan, tulisan dan lukisan; mengerjakan pekerjaan yang di bawa ke rumah (Working From Home); dan berbagi pengalaman dengan kolega dan lainnya”.

Di akhir tulisan seri ini, penulis punya kesempatan untuk berbagi “salam spirit” penanggulangan Covid-19 melengkapi penerapan protokol kesehatan dan pemberian obat penyembuhan. Salam semangat tersebut dapat menjadi bagian dari program sosial perubahan perilaku menuju suasana “new normal”. Salam spirit nya berbunyi “Salam DISCO”.

DISCO merupakan 2 (dua) kependekan kata yang “tangible” dengan upaya menyemangati pasien, tenaga kesehatan, relawan sosial, tokoh masyarakat dan pengambil kebijakan. Kepanjangan pertama adalah “Disinfectant Corona” yang menjadi target utama percepatan penanggulangan Covid-19 di Indonesia. Kepanjangan kedua dari DISCO adalah prilaku positif masyarakat untuk mendukung PROTKES COVID-19, yakni melalui “Doa, Ikhtiar, Sabar, Ceria dan Optimis”. Salam DISCO !!

[ad_2]

Sumber

BUKITTINGGI

Bukittinggi Apresiasi Kerja Tim Pemadam yang Menjinakkan Api di Pasar Bawah – siarminang.net

Ratusan Kios dan Los di Pasar Bawah Bukittinggi Terbakar – Beritasumbar.com

[ad_1]

Bukittinggi, siarminang.net — Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran tim pemadam kebakaran, yang terjun menjinakkan api membakar los dan kios di Pasar Bawa kota itu.

“Kami mengapresiasi respon cepat tim pemadam kebakaran Bukittinggi. Selain itu, apresiasi juga disampaikan kepada tim damkar daerah tetangga,” kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar melalui Pj Sekdako, Rismal Hadi, Sabtu (11/9/2021).

“Respon cepat dari pemadam kebakaran sangat kita apresiasi. Upaya melokalisir api sangat baik, sehingga kobaran api cepat dipadamkan dan tidak menyebar ke kawasan atau los lain,” ungkapnya.

Ia menambahkan, bantuan dari damkar daerah tetangga, sangat membantu percepatan penanganan pemadaman api di Pasar Bawah.

“Meski pun lokasi dan kondisinya cukup sulit dijangkau, karena titip api ada di tengah Pasar Bawah, tapi Alhamdulillah bisa ditangani dengan cepat dan kerugian yang lebih besar dapat dihindari. Ini kami apresiasi dan kami ucapkan terima kasih,” ungkapnya.

Mobil pemadam kebakaran yang terlibat memadamkan api yaitu, dari Kabupaten 50 Kota, Kota Payakumbuh, Kota Pariamam, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Agam serta dari Bukittinggi.

Sebagaimana diberitakan, kebakaran hebat menghanguskan ratusan kios dan los di Pasar Bawah, Kota Bukittinggi, Sabtu dini hari tadi, sekitar pukul 3.00 WIB.

Api yang telah membesar, membuat bangunan los dan kios para pedagang dari kayu tersebut, sangat mudah dilalap si jago merah.

Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Belum diketahui penyeban kebakaran. Api berhasil dipadamkan beberapa jam kemudian. (adil)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

NASIONAL

Polres Padang Pariaman Amankan Pencuri Besi Rel Kereta Api – siarminang.net

Polres Padang Pariaman Amankan Pencuri Besi Rel Kereta Api – Beritasumbar.com

[ad_1]

Padang Pariaman, siarminang.net -Tim Gagak Hitam Sat Reskrim Polres Padang Pariaman gabungan dengan anggota Polsek Lubuk Alung telah menangkap tersangka pencurian besi padu rel kereta api di Station Kereta Api Korong Kampung Durian Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, Senin, (06/09).

Kemudian pihak kepolisian melakukan penyelidikan terhadap laporan Polisi tersebut, berdasarkan dari penyelidikan diketahui keberadaan seorang tersangka di Pasar Lubuk Alung.

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman AKP Ardiansyah Rolindo Saputra SIK MH pada Senin mengatakan sekira pukul 11.00 WIB bertempat di Pasar Lubuk Alung tim berangkat menuju keberadaan pelaku, sekira pukul 11.30 WIB tim gabungan berhasil mengamankan pelaku berinisial P (40)  yang merupakan seorang buruh harian lepas.

“Tersangka yang telah mengakui perbuatannya, bahwa memang benar telah melakukan pencurian tersebut. Kemudian tim gabungan langsung mengamankan tersangka dan barang bukti ke Mapolres Padang Pariaman guna proses hukum lebih lanjut,” katanya.

Sampai saat ini tim gabungan masih melakukan pengembangan terhadap pelaku lainnya, tutup AKP Rolindo. (Andra)

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

NASIONAL

Harapan & Kecemasan – siarminang.net

Harapan & Kecemasan – Beritasumbar.com

[ad_1]

Artikel Berseri:

Seribu Asa untuk Bahagia

(ABSAB)

Seri 14/1000

“Konsepsi: Harapan & Kecemasan”

————————————————————————————-

Oleh : H. Nofrijal, MA

 Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama/IV-e

Sebuah ungkapan “kau datang, aku tunggu”, demikian ilustrasi dialog imaginatif “pertemuan sperma dengan telur dalam peristiwa terjadinya konsepsi”, setelah pasangan suami istri melakukan hubungan seksual dengan tujuan kehamilan. Lebih jauh, konsepsi adalah peristiwa dimulainya pembentukan “janin makhluk hidup manusia”. Peristiwa “aku datang-AD” dengan “aku-tunggu-AT” menjadi peristiwa kehidupan dalam “Seribu Hari Pertama Kehidupan”.

Seribu Hari Pertama Kehidupan atau yang dikenal dengan SHPK adalah bagian esensial dalam pelayanan kesehatan reproduksi manusia dengan pendekatan siklus kehidupan yang disebut dengan “life span/life circle approach”. Penggalan waktu SHPK dibagi menjadi 5 periode yang saling berkaitan satu sama lain, kelima priode tersebut adalah (1) Priode Konsepsi, pertemuan sel sperma suami dengan sel telur sang istri, yang menyebabkan terjadinya kehamilan. (2) Priode Kehamilan, proses berkembangnya janin dalam kandungan sampai dengan melahirkan bayi setelah 40 minggu. (3) Priode persalinan, yang dikenal juga dengan “partus”. Momentum melahirkan merupakan “milestone” hidup dan kehidupan manusia, titik awal status kewarga-negaraan seseorang dimulai. (4) Priode pemberian Air Susu Ibu (ASI), mulai dari pemberian ASI awal-kolostorum, ASI Eksklusif sampai dengan ASI penuh (2 tahun). (5) Priode pemantauan tumbuh kembang balita (bayi dan anak di bawah usia lima tahun).

Pertemuan Sel Telur dengan Sel Sperma

Peristiwa “AD & AT ” bermakna peristiwa alamiah mukjizat dan klasik, karena peristiwa ini telah tercatat dalam kitab-kitab agama samawi. Ayat-ayat al-Qur’an cukup banyak memuat pesan kehamilan manusia, sebagai ikhtibar dan ilmu pengetahun. Ikhtibar yang terkenal dimuat dalam “surat iqra” dan dengan jelas Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk mempelajari bagaimana kekuasaan Allah dalam menciptakan janin dari setes air mani yang bersumber dari saripati makanan nabati-hayati yang berasal (tumbuh dan berkembang) dari tanah.

Pertemuan antara sperma dan telur ibarat “miniatur resepsi”, mempertemukan dua sel yang saling mengejar dan menanti atas “cinta dan keinginan”. Pasangan muda yang mendapat anugrah kehamilan mengekpresikan jiwa nya dengan kebahagiaan, sujud syukur, berpelukan, menyampaikan berita gembira kepada keluarga, teman dan sejawat. Masih tercatat dalam ingatan, kehangatan cinta pasangan selebiriti “Atta Halilitar dengan Aurel Hermansyah” yang mengekpose pesta akbarnya, berlanjut dengan “honeymoon” serta anouncing “kehamilan positif” yang membuat pasangan dan penggemarnya sumringah. Artis yang juga infuencer terkenal Baim Wong dan istrinya Paula Verhoeven mengekpresikan kebahagiaan di tempat praktek dokter kebidanan ketika dia dinyatakan hamil untuk anak yang kedua, peristiwa yang sama terjadi pada seorang public figure yang punya banyak penggemar Raffi Ahmad dengan Nigita Salavina ketika mengumumkan kehamilan anak keduanya. Itu adalah contoh kegembiraan alami dan menjadi catatan publik bahwa konsepsi-kehamilan menjadi peristiwa yang di tunggu-tunggu. Pasti banyak cerita “joy” mengungkapkan kebahagiaan, tetapi tidak sedikit peristiwa kesedihan mengiringi para calon orang tua dan orang tua, terutama yang muda atas kegagalan konsepsinya.

Sudah disadari bahwa mempersiapkan kehamilan bukan hanya urusan perempuan saja, tapi laki-laki juga punya andil di dalamnya. Selain kesuburan sel telur pada perempuan, kesehatan dan kualitas sperma laki-laki agar bisa membuahi juga butuh perhatian yang sama. Sebab 1/3 kasus infertilitas dikarenakan sperma laki-laki yang tidak berkualitas. Secara sederhana, ada beberapa cara untuk mengetahui kualitas sperma dan yang paling mudah adalah memperhatikan  volume, warna dan bau sperma. Jika pada saat ejakulasi jumlah sperma yang dipancarkan sedikit bisa jadi karena penyumbatan dalam saluran ejakulasi. Sperma normal berwarna putih, kekuningan atau keabuan, tetapi kalau sudah berwarna coklat atau hijau, segera periksakan ke dokter karena merupakan gejala perdarahan atau infeksi. Sperma yang berbau busuk juga mengindikasikan terjadinya infeksi saluran.

Dari pengetahuan klinis sederhana,  ciri kualitas sperma yang sehat adalah sebagai berikut (1) Jumlah sperma sekitar 15-20 juta/mililiter dalam sekali ejakulasi, (2) Sperma dikatakan subur juga minimal 40-60% bergerak, (3) Bentuk sperma (morfologi) yang sehat memiliki bentuk kepala bulat dan ekor yang panjang sehingga membantu pergerakannya. Semakin banyak sperma dengan bentuk dan struktur yang normal, berarti semakin subur si laki-laki, (4) Ketika “likuofaksi/denaturasi” atau pemecahan protein agar mencair, proses ini berlangsung kurang dari 20 menit, jika lebih dari itu bisa jadi terdapat infeksi. Kepada calon “ayah” disarankan untuk jangan mengeluarkan sperma yang menyimpang apalagi dalam frekwensi yang dekat. Alasannya sel sperma butuh waktu 48 jam untuk dimatangkan. Jika ejakulasi lebih dari satu kali sebelum waktu tersebut, mengakibatkan kualitas sperma menurun dan sulit membuahi telur. Hindari hal ini jika si calon ayah  ingin melancarkan program kehamilan untuk si calon “bunda”.

Bagi pasangan muda calon “Ayah-Bunda”, patut dicermati baik-baik bahwa sel telur matang hanya hidup 24 jam, sedangkan sperma bisa hidup 48-72 jam dalam tubuh wanita. Karena itu berhubungan intim suami-sitri sebelum saat ovulasi akan lebh baik untuk meningkatkan peluang hamil dari pada sehari atau dua hari sesudahnya.

Masa subur bagi seorang wanita adalah masa di mana sel telur matang dilepas dari indung telur (ovulasi), lalu tersimpan dengan aman di saluran indung telur sampai sperma datang dan membuahinya. Bila pembuahan telur oleh sperma tidak terjadi, maka sel telur pun akan mati, akibatnya selaput lender rahim yang sudah siap menerima hasil pembuahan itu akan luruh dan keluar sebagai darah menstruasi.

Menurut hasil penelitian bayi tabung, tingkat keberhasilan IVF (in fitro fertilization) jauh lebih tinggi dan tingkat keguguran jauh lebih rendah ketika seorang wanita membutuhkan waktu untuk persiapan kehamilan pada waktu 3 bulan sebelumnya. Demikian juga sebagian besar perempuan karir yang sedang berusaha untuk hamil secara alami dapat membagikan kabar baik tes positif pada waktu 3-6 bulan berikutnya. Hanya jumlah sel telur matang yang paling sehat dan bagus yang akan bergerak maju dalam seleksi pada siklus menstruasi selama 3-6 bulan. Selama waktu ini, sel telur matang saling bersaing untuk mendapatkan ovulasi. Jadi siklus menstruasi selama 3-6 bulan itu sangat krusial. Bayangkanlah, selama waktu itu adalah calon bayi perempuan atau laki-laki akan bergantung pada dukungan nutrisi dan lingkungan yang sehat karena mereka akan berjuang untuk tumbuh dan berkembang mengatasi tantangan. Sel telur yang berkualitas baik sangat memperngaruhi keberhasilan pembuahan dan program kehamilan. Normalnya, sel telur yang matang dan siap untuk dibuahi adalah berukuran 18-25 mm. Faktor yang mempengaruhi kualitas sel telur antara lain kematangan usia, pola makan, aktifitas dan olahraga, penyakit lain (misalnya kista ovarium, gangguan kelenjar tiroid), dsb.

Para dokter biasanya memberikan tips sehat yang dapat dilakukan oleh “calon ayah dan bunda” (1) istirahat yang cukup 7-8 jam sehari (2) kendalikan stress dengan bijak, (3) berolahraga secara teratur 30-45 menit sebanyak minimal 3-4 kali seminggu, dengan jogging, senam kebugaran jasmani, renang dsb. (4) perbanyak minum air putih 8-10 gelas perhari, (5) konsumsi makanan yang bergizi seimbang, batasi makanan istant, berpengawet, berlemak. Perbanyak antioksidan (buah-buahan dan sayur), (6) Hindari merokok, alkohol dan obat terlarang, dan (7) jaga berat badan ideal.

Stress, yang penyebabnya datang dari berbagai bentuk seperti kerja lembur, emosional, tidak cukup tidur dan tekanan fisik yang berlebihan menyebabkan rendahnya sel telur karena stress dapat membatasi aliran darah, mempengaruhi metabolisme dan siklus tubuh manusia, mempengaruhi produksi hormon reproduksi dan bahkan memicu gaya hidup yang tidak sehat. (1) Luangkan waktu untuk beristirahat dengan membaca, meditasi, mendengarkan musik, bermain, dengan hewan peliharaan, berjalan di alam terbuka, ngobrol dengan orang yang dicintai dan mengerjakan hobby yang disenangi. (2) Melakukan terapi pijat kesuburan untuk membantu meredakan stress, melancarkan peredaran darah dan membantu kesimbangan hormon dan sisten reproduksi. Terapi pijat relaksasi ini aman dan praktis dan bisa adilakukan sendiri di rumah pada saat sedang bersantai, (3) Pola hidup sehat.  Kurangnya gizi berarti darah kekurangan hormon dan nutri yang dibutuhkan untuk meningkat sel telur (materi genetik) dan mendukung proses pematangannya. Jika materi genetik sel teur lemah, akan mempengaruhi pada penurunan fungsi reproduksi dan hormonal.

“Collect Call”, himbauan penting kepada calon pengantin, orang tua calon pengantin untuk menjadikan persiapan menikah menjadi satu pristiwa membekali diri dengan asupan gizi, immunisasi dan vitamin, istirahat, olahraga dan pengetahuan/keterampilan berkeluarga. Calon “Ayah & Bunda “ memerlukan waktu setidaknya 75-100 hari memproduksi sel-sperma dan sel-telur yang matang dan berkualitas, dimana satu diantaranya akan menjadi emberio yang sehat paripurna. Sebaliknya bisa dikurangi persiapan sampingan yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan konsepsi, seperti foto pre-wedding yang mahal, resepsi pernikahan yang mewah, agenda honeymoon yang wow dan lain-lain peristiwa yang kurang relevan. 

Bagimana sel-sperma penentu jenis kelamin bayi laki-laki atau bayi perempuan. Ternyata sudah ditentukan saat pembuahan terjadi, yang bertanggung jawab dan penentu dari jenis bayi adalah kromosom apa yang dibawa oleh sperma untuk membuahi sel-telur. Ini menyangkut siapa pemenang X atau Y, bayi laki-laki dibentuk dari dua kromosom kelamin yang berbeda yaitu kromosom X dan Y, sedangkan emberio perempuan dibentuk dari dua kromosom yang sama, yaitu kromosom X dan X, kromosom kelamin X dan Y dibawa oleh sperma dalam jumlah yang sama. Sedangkan, semua sel telur hanya membawa kromosom X. Dengan demikian jika sperma X berhasil membuahi seltelur, maka terbentuk adalah kelamin XX alias bayi perempuan. Lainnya kalau yang berhasil membuahi sel telur adalah sperma Y, maka yang terbentuk adalah kelamin YY alias bayi laki-laki.

Kunci utama adalah “dewasa dalam menikah”, anjuran 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki adalah usia yang sudah didasarkan kepada review akademik dari segala aspek dan  kebutuhan untuk mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Demikian “miracle”-nya proses kejadian manusia dalam kandungan ibu yang dikatakan Tuhan dalam kitab suci sebagai makhluk yang paling sempurna. Jagalah kesempurnaan kejadian manusia melalui konsepsi yang sehat dan berkualitas.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer