Connect with us

Kolom & Opini

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Dalam Perencanaan Kurikulum – siarminang.net

Pengaruh Lingkungan Pendidikan Dalam Perencanaan Kurikulum – Beritasumbar.com

[ad_1]

Pendidikan merupakan salah satu aspek penentu bagi kemajuan bangsa, dengan pendidikan manusia dituntut untuk memperoleh kepandaian dan ilmu, sehingga akan mampu menguasai bidang yang dipelajari sesuai tujuan dari pelaksanaan pendidikan.

Keberhasilan dari proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh pembelajaran yang berlangsung karena merupakan inti dari proses pendidikan, baik itu dari segi lingkungan pendidikan, maupun yang lainnnya, lingkungan pendidikan merupakan tempat seseorang memeperoleh pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu, seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul, lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut

Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap peserta didik. perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan pendidikan tempat peserta didik menetap, hal ini karena masing-masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda. Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan, sarana dan sistem pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan. Intensitas pengaruh lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dapat menyerang rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik, lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan.

Dengan lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. Pengaruh lingkungan dapat dikatakan positif, apabila lingkungan tersebut dapat memberikan doronganatau motivasi dan rangsangan kepada anak untuk berbuat hal-hal yang baik. Sebagai contoh, misalnya anak-anak di sekolah mendapatkan pendidikan agama dari guru agama, dan di rumah anak-anak selalu mendapatkan bimbingan dari orang tuanya, karena keluarganya adalah orang-orang yang patuh mengamalkan ajaran agama, serta ditambah lagi masyarakat sekitarnya juga terdiri dari orang-orang yang aktif melakukan kegiatan keagamaan.

Dalam suatu instansi butuh suatu perencanaan dalam sebuah pendidikan, dilihat dari perencanaan itu sendiri, merupakan proses awal untuk memutuskan  tujuan dan cara pencapaian sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya, adapun perencanaan yang dimaksud dalam  pembahasan ini yaitu mengenai perencanaan kurikulum, dalam dunia pendidikan untuk  menghasilkan kurikulum yang baik, harus diadakan yang namanya perencanaan kurikulum. Dengan adanya perencanaan kurikulum diharapkan dapat memberi kesempatan belajar mengajar untuk membina siswa atau peserta didik ke arah perubahan tingkah laku yang digunakan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan yang terjadi pada diri peserta didik.

Perencanaan kurikulum merupakan bagian dari upaya perwujudan sebuah ide-ide tentang pengembangan kurikulum, perencanan memegang peranan penting terhadap hasil dari sebuah proses pengembangan kurikulum. Apabila perencanaan baik maka baik pula hasilnya, dan sebaliknya apabila perencanan tidak baik maka tentu akan dihasilkan sebuah kurikulum yang tidak sistematis.

Manusia tak lepas dari yang namanya pendidikan, baik yang formal maupun nonformal, dalam pendidikan formal pasti memiliki jenjang pendidikan baik itu SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi semuanya pasti berlandaskan dalam suatu sistem yang dinamakan kurikulum, karena setiap kegiatan dalam pendidikan semuanya di atur dalam sebuah kurikulum, selama ini kita telah mengalami bahwa kurikulum di Indonesia mengalami perubahan yang tidak satu atau dua kali, semua itu diupayakan agar pendidikan di Indonesia dapat berkembang dengan baik.

Agar menghasilkan kurikulum yang baik, harus diadakan yang namanya perencanaan kurikulu, dimana dalam tahap-tahap nya harus sangat teliti dan detail menyesuaikan kebutuhan dan kondisi masyarakat, dimana  yang dimaksud perencanaan adalah suatu proses ketika peserta dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar, cara mencapai tujuan tersebut melalui situasi mengajar-belajar, serta penelaahan keefektifan dan kebermaknaan metode tersebut, tanpa perencanaan kurikulum, sistematika berbagi pengalaman belajar tidak akan saling berhubungan dan tidak mengarah pada tujuan yang diharapkan. Pendidikan merupakan proses interaksi antara pendidik dengan siswa dalam upaya membantu siswa menguasai tujuan-tujuan pembelajaran.

Proses pendidikan dapat berlangsung baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, dalam lingkungan keluarga interaksi terjadi antara orang tua dengan anaknya, dilingkungan sekolah terjadi interaksi antara pendidik dengan siswa, sedangkan dilingkungan masyarakat terjadi interaksi antar warga masyarakat yang berbeda latar belakangnya. 

Secara umum, pendidikan dibedakan menjadi pendidikan formal (diselenggarakan oleh suatu lembaga pendidikan atau  pelatihan dengan perencanaan dan struktur tertentu) dan pendidikan informal/ nonformal (yang dilaksanakan tanpa melalui proses perencanaan edukatif secara khusus dan  berlangsung diluar lembaga atau lingkungan sekolah). Sekolah sebagai lembaga pendidikan, tentu berupaya mempersiapkan anak didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi atau bekerja menggunakan panduan yang direncanakan sebelumnya, yaitu kurikulum.

Kurikulum merupakan sejumlah kegiatan dan pengalaman belajar yang dialami peserta didik dibawah pengarahan dan tanggung jawab sekolah, kurikulum dibuat sekolah (lembaga pendidikan) yang didalamnya memuat keseluruhan perencanaan pengalaman pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang akan mereka gunakan untuk hidup bermasyarakat, pendidikan  yang lebih jelas bersifat formal terdapat dalam lingkungan sekolah.

Dilingkungan sekolah telah dipersiapkan guru sebagai pendidik oleh lembaga pendidikan guru, sebagai seorang pendidik, guru telah dibina atau memiliki kepribadian sebagai pendidik, guru telah diberi kewenangan oleh pejabat dengan surat keputusan untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dengan rencana dan persiapan yang matang.

Mereka mengajar dengan tujuan yang jelas, bahan yang telah disusun dalam pembelajaran yang dirancang secara cermat, guru melaksanakan pendidikan di sekolah secara formal, ciri pendidik formal antara lain adanya kurikulum yang jelas dan rinci, dilaksanakan secara formal, terencana, diawasi, dinilai, diberikan oleh guru yang mempunyai keterampilan dalam lingkungannya dengan aturan tertentu.

Dari ciri-ciri tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidik formal adalah pendidik yang memiliki rancangan pendidikan atau kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis, jelas dan rinci, dilaksanakan secara formal, terencana, diawasi dan dinilai, diberikan oleh guru yang memiliki ilmu dan keterampilan khusus di dalam bidang pendidikan, berlangsung dalam lingkungan tertentu dengan fasilitas dan alat serta aturan-aturan tertentu pula. Beberapa hal perlu dipertimbangkan dalam merencanakan kurikulum adalah tentang siapa saja yang bertanggung jawab, serta bagaimana perencanaan kurikulum dilakukan secara profesional.

Adapun Komponen perencanaan kurikulum

  1. Perumusan tujuan atau hasil. Untuk mencapai tujuan, penyelenggara sekolah harulslah berpedoman tujuan pendidikan nasional. Sumber empiris, filosofis, konsep kurikulum, materi pelajaran, analisis situasional, serta penekanan pendidikan
  2. Konten yang terdiri dari fakta dan konsep yang terkait dengan tujuan. Konten kurikulum adalah komposisi bahan studi dan pelajaran guna mencapai tujuan pendidikan. Konten kurikulum harus memperhatikan kriteria: signifikansi validitas, relevansi, utilitas sosial, kemampuan belajar, minat siswa.
  3. Aktivitas yang digunakan untuk mencapai tujuan. Kegiatan belajar harus dirancang bervariasisehingga memungkinkan siswa untuk memperoleh konten yang ditentukan sehingga tujuan ditetapkan. Strategi belajar mengajar dapat dikelompokkan: ekpositori (ekpository), pembelajaran kooperatif (cooperative learning), proyek layanan masyarakat (community service project), pembelajaran yang dikuasai (mastered learning), dan pendekatan proyek (project approach) Sumber yang digunakan termasuk buku dan bahan cetak, dokumen elektronik, film, video, internet dan banyak lagi,
  4. Alat ukur untuk menentukan tingkat pencapaian. Evaluasi dilakukan bertahap dan terbuka dan terus menerus. Instrumen untuk pengukuran meliputi: tes standar, tes buatan guru, sampel pekerjaan, tes lisan, pengamatan sistematis, wawancara, kuesioner, daftar hasil, serta skala penilaian kalkulator-anekdotal dan sosiogram dan pelaporan.

Dari uraian diatas dapat kita pahami bahwa kurikulum dan pendidik merupakan syarat terjadinya pendidikan di sekolah formal, karena kurikulum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidik atau pengajar di sekolah. Kedudukan kurikulum dalam pengajaran sangat penting karena kurikulum merupakan pedoman untuk tercapainya tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Dalam kurikulum terdapat komponen-komponen kurikulum yang harus dikuasai oleh pengajar antara lain tujuan, bahan ajar, alat, metode dan penilaian (Nana Syaodih,1997:3).

Menurut pandangan lama kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa. Anggapan demikian sekarang sudah tidak berlaku lagi seiring dengan terus diadakannya pembaharuan dan pengembangan kurikulum. Kurikulum yang berkembang sekarang adalah kurikulum yang telah beralih dari menekankan pada isi menjadi lebih menekankan pada pengalaman belajar.

Konsep pengembangan kurikulum saat ini yang lebih penting adalah konsep pengembangan tentang kurikulum sebagai substansi, sebagai subyek, dan sebagai bidang studi. Sebagai Substansi kurikulum merupakan suatu rencana kegiatan belajar bagi siswa di sekolah atau sebagai suatu perangkat yang tujuan yang ingin dicapai. Kurikulum sebagai system adalah bahwa kurikulum merupakan bagian dari system persekolahan, system pendidikan, bahkan system masyarakat.

Kurikulum sebagai suatu bidang studi merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran, sebelum dilakukannya pengembangan terhadap kurikulum, maka terlebih dahulu dilakukan nya perencanaan terhadap kurikulum, perencanaan kurikulum ini bertujuan agar sekolah mencapai target ataupun tujuan yang ingin dicapai oleh instansi sekolh tersebut, adapun hal-hal yang harus direncanakan seperti, merencanakan desain dari kurikulum tersebut, implementasi ataupun evaluasi dari kurikulum tersebut.

Jadi perencanaan kurikulum adalah suatu proses ketika peserta dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar, cara mencapai tujuan-tujuan tersebut melalui situasi mengajar-belajar, serta telaah keefektifan dan kebermaknaan metode tersebut. Tanpa perencanaankurikulum, sistematika berbagai pengalam belajar tidak akan saling berhubungan dan tidak mengarah pada tujuan yang diharapkan.

Perencanaan kurikulum menjadi bagian integral dari manajemen kurikulum. Untuk itu perencanaan berarti menyiapkan langkah pelaksanaan kurikulum di masa akan datang berdasarkan kebutuhan anak pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Dengan kata lain, setiap satuan pendidikan perlu disusun kurikulumnya dengan memperhatikan faktor anak didik dan keadaan bangsa di tengah perubahan zaman.

Penulis:Azri Yeni – Dr.Hj.Demina, M.Pd – Dian Resky
(Mahasiswa dan Dosen IAIN Batusangkar)

[ad_2]

Sumber

Khazanah

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – siarminang.net

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh : Ustadz Raden Dwi Wahyu Sulistiantoro.SH

Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis melarang umatnya untuk meminta jabatan. Rasulullah juga enggan memberikan jabatan kepada orang yang meminta jabatan dan rakus.

Dalam hadis lainnya Rasulullah juga mengatakan bahwa pada hari kiamat jabatan adalah kehinaan dan penyesalan. Kecuali orang yang mengambil jabatan dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadamu. Namun jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan.” (HR Muslim).

Abu Musa dia berkata, “Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi SAW, salah seorang dari keduanya lalu berkata, ‘wahai Rasulullah angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa Jalla kepadamu.’ Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta dan yang rakus terhadapnya.” (HR Muslim)

Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat). Abu Dzar berkata, “Kemudian beliau (Rasulullah) menepuk bahuku dengan tangan.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.” (HR Muslim).

Terhormat dan disegani adalah keinginan banyak orang. Keduanya sangat identik dengan penguasa. Mungkin karena faktor ini, sehingga banyak orang berlomba dan melakukan berbagai macam cara untuk meraih kekuasaan.

Terjebak dalam perbuatan bid’ah atau syirik, demi meraih kursi jabatan. Tidakkah mereka khawatir akan beban berat yang akan mereka pikul di dunia ini? Yang lebih berat lagi adalah pertanggungjawaban di hadapan Allah Azza wa Jalla ! Terlebih meminta jabatan itu sendiri adalah hal terlarang dalam Islam.

Jika meminta suatu jabatan saja sudah terlarang, lalu bagaimana dengan orang-orang yang berusaha meraih suatu jabatan dengan cara-cara yang melanggar norma-norma agama. Semoga Allah Azza wa Jalla memelihara kita dan seluruh kaum Muslimin dari jebakan syaitan yang terus berusaha menyeret manusia dalam berbagai perbuatan maksiat.***

Penulis adalah pendakwah dan alumni Universitas Bung Hatta Padang tinggal di Batam Kepri.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Kolom & Opini

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – siarminang.net

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh Reido Deskumar (Ketua Gema Keadilan Sumbar)

Agaknya dua puluh empat jam gerak-gerik Buya Mahyeldi selalu di pantau. Diperhatikan betul, tak berkedip mata dibuatnya. Kebijakanya selalu di sorot dan di preteli satu persatu. Sepertinya terlalu berlebihan akan tetapi diambil saja sisi positifnya. Banyak yang perhatian kepada Buya Mahyeldi

Namanya juga pemimpin, ada yang suka, ada pula yang tidak suka. Apalagi yang sudah punya mindset, apapun yang dilakukan Buya Mahyeldi selalu salah. Baik juga yang dikerjakan, tetap juga salah. Apa boleh buat, sudah diberi pembenaran akan tetapi tidak bisa juga menerima. Sudahlah, tidak perlu dihiraukan yang penting kerja-kerja Buya Mahyeldi tetap terus berjalan.

Pelantikan sembilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) oleh Buya Mahyeldi, membuat orang pada terkejut. Bahkan yang selalu mengkritik beliau “takalok” dibuatnya. Tiba-tiba sudah dilantik saja sembilan pejabat baru di lingkungan Provinsi Sumbar. Apalagi pelantikan dilakukan malam hari setelah sholat isya. Bertambah pula argumenya menyerang Buya Mahyeldi. Kenapa pelantikanya malam, tidak seperti biasanya di siang hari?

Sesekali sepertinya perlu ada tabayyun, sehingga bisa jelas ujung pangkalnya. Tidak hanya menyodorkan sebuah kekeliruan. Pelantikan dilakukan malam hari, setelah isya, merupakan hal yang sangat wajar. Seharian Buya Mahyeldi berkegiatan, waktu kosongnya ada malam hari. Dan Buya Mahyeldi juga sudah terbiasa melakukan kegiatan malam hari, pertemuan dengan tokoh masyarakat, lembaga sosial bahkan melantik organisasi masyarakat setelah isya. Kecuali pelantikan dilakukan tengah malam disaat orang lain pada tidur, baru diluar kewajaran.

Bicara tentang bab pelantikan penjabat, merupakan hal yang sudah biasa dilakukan dalam pemerintahan. Tidak ada yang dispesialkan. Tinggal menunggu waktu saja. Karena itu hak prerogratif gubernur. Asal sesuai aturan tinggal dijalankan.

Pelantikan OPD yang dilakukan oleh Buya Mahyeldi sudah profesional. Sesuai aturan dan informasinya sudah mendapatkan persetujuan Kemendagri nomor 821/4533/SJ dan KASN nomor B-2682/KASN08/2021. Bahkan dalam melakukan pelantikan tidak ada pejabat yang di non-jobkan. Soal aturan dan regulasi, Buya Mahyeldi sangat berkomitmen sekali. Kalau tidak, mungkin di awal-awal pemerintahanya sudah melakukan rotasi habis-habisan. Tetapi lihatlah, Buya Mahyeldi begitu profesional dan sabar menunggu waktu dan mengikuti aturan.

Yang mempermasalahkan dilantikanya Sekda Kota Padang Amasrul menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) karena dianggap rangkap jabatan dan dikritik oleh banyak orang, yang bersangkutan kurang membaca saja. Sudah jelas Amasrul di non-aktifkan Walikota Padang Hendri Septa sebagai Sekda Kota Padang. Dan sudah ada orang yang ditunjuk sebagai Plt Sekda. Tapi setelah dilantik Buya Mahyeldi disebut pula Amasrul masih menjabat sebagai Sekda Kota Padang. Bertele-tele saja itu namanya.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

kesehatan

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – siarminang.net

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – Beritasumbar.com

[ad_1]

DI ERA PPKM UPAYA PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI AKTIVITAS FISIK (SENAM AEROBIK) DAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SANGAT DIBUTUHKAN

Oleh: YUANITA ANANDA
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Memasuki era PPKM saat sekarang ini,  sebagian besar masyarakat masih banyak yang tidak patuh protokol kesehatan yaitu tidak mengunakan masker, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan, menghindari kerumunan. Hal ini mengakibatkan tingginya angka Covid di wilayah Sumatera Barat. Diketahui dari data pantauan Covid-19 Sumatera Barat pada tanggal 11 Agustus 2021 bahwa total positif yaitu 79.580 orang (+630), total sembuh 62.286 orang (+856), total meninggal 1.718 orang (+22), dengan kasus aktif 13.576 (17,06), positif rate 17,79%.

Adanya peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Barat khususnya di kota Padang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang. Peningkatan kasus tersebut disebabkan masyarakat jarang melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh pada masa pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan, minat dan pergerakan dari masyarakat tersebut kurang.

Selain itu dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa sebagian besar pekarangan rumah masyarakat kurang bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya tanaman TOGA yang ditanam di pekarangan rumah dan banyak masyarakat yang tidak mengetahui contoh tanaman TOGA serta manfaatnya. Aktivitas fisik dan tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu program dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

GERMAS ini merupakan salah satu program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan merupakan perpanjangan tangan dari program pemerintah dalam bidang kesehatan.

Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali pemberian edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat. Untuk itu, kami tim dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang terdiri dari Ns. Yuanita Ananda, M.Kep, Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep, Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep dan Ns. Muthmainnah, M.Kep serta Silvi Triana Helmi , Dinia Hendi Agesti melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada Peningkatan Aktivitas Fisik Dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang

Konsep edukasi dikemas secara berbeda dan menarik yaitu dilakukan secara door to door

kepada masyarakat. Hal ini dilakukan karena kota Padang masih dalam kondisi PPKM Level 4.  Implementasi edukasi tersebut yaitu dengan cara membuat WhatsApp Grup (WAG) untuk peserta kegiatan agar memudahkan komunikasi, di dalam WAG tersebut telah di share video senam aerobic dan mekanisme kegiatan. Kemudian masyarakat akan melaksanakan senam aerobic sesuai video tersebut yang dilaksanakan secara door to door.

Selanjutnya masyarakat diberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta penjelasan manfaat dari tanaman tersebut yang dapat meningkatkan imunitas tubuh serta mengurangi terpapar virus Covid-19. Pemberian edukasi melalui booklet yang dibuat semenarik mungkin dengan bahasa yang ringan yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Diakhir kegiatan edukasi, tim membagikantanaman obat keluarga (TOGA), masker, hand sanitizer dan booklet edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan Iptek Berbasis Dosen dan Masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Edukasi ini dilakukan kepada 15 Kepala Keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang khususnya pada tanggal 9 Agustus 2021 Diharapkan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dapat berbagi informasi (sharring) kepada masyarakat yang lain yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan ini sehingga tindakan pencegahan terhadap Covid-19 dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer