Connect with us

Kolom & Opini

Universitas Bung Hatta Padang Tekan MoU dengan Yayasan Madani – siarminang.net

Universitas Bung Hatta Padang Tekan MoU dengan Yayasan Madani – Beritasumbar.com

[ad_1]

Padang,siarminang.net,- Kamis 17 Desember 2020, bertempat di ruang Rektorat Universitas Bung Hatta Padang telah ditanda tangani kesepakatan atau MOU antara universitas Bung Hatta Padang dengan Yayasan Madani yang mempelopori gerakan Kembalikan Marwah Minangkabau.

Universitas Bung Hatta dalam hal ini diwakili oleh rektor bapak Profesor DR Tafdil Husni MBA sedangkan Gerakan Kembalikan Marwah Minangkabau diwakili oleh Dedi Mahardi sebagai ketua Yayasan Madani.

Dipilihnya Universitas Bung Hatta untuk kerja sama gerakan kembalikan Marwah Minangkabau ini memiliki alasan psikologis dan strategis. Dari sisi psikologis nama besar Bung Hatta yang merupakan salah seorang proklamator bangsa sampai saat ini selalu dikenang dan dipuja oleh seluruh masyarakat bangsa ini serta menjadi kebanggan masyarakat Minangkabau. Apalagi dari sisi karakter beliau yang sangat berintegritas, jujur dan sederhana, sangat layak dijadikan teladan atau panutan oleh generasi muda bangsa ini yang sekarang hanyut dalam gaya hidup HEDONIS atau bermewah-mewah.

Dari sisi strategisnya, universitas Bung Hatta sekarang juga lagi giat-giatnya melaksanakan program pendidikan karakter yang disingkat PENDIKAR. Dosen-dosen muda dan mahasiswa akan berperan menjadi agen-agen perubahan di kampus dan ditengah masyarakat, agar gerakan ini membumi dan dirasakan serta dapat jadi panutan.

Gerakan kembalikan Marwah Minangkabau merupakan bagian dari program besar Nation Character Building yang dimotori oleh Dedi Mahardi, seorang penulis buku best seller sekaligus public speaker, inspirator dan innovator.

Program Nation Character Building tersebut menurut Dedi akan dimulai dengan membangun kembali kearifan lokal dan budaya lokal sebagai bagian dari kekayaan budaya nusantara. Kenapa gerakan membangun karakter kebangsaan dimulai dengan lebih dahulu membangun kearifan lokal ? Karena kearifan lokal seluruh suku dan golongan tersebut sejak jaman pra kemerdekaan sudah memiliki semangat persatuan dan kebangsaan, sehingga 28 Oktober 1928 lahirlah sumpah pemuda.

Pada saat transportasi masih sangat sulit dan hubungan komunikasi masih sangat sulit atau konvensional seluruh elemen pemuda bisa membangun persatuan. Sehingga sangat mengherankan jika sulit membangun persatuan saat alat transportasi sudah mudah menjangkau ke seluruh pelosok nusantara, dan teknologi komunikasi sudah canggih. Memang sejak era reformasi, semangat persatuan dan kebangsaan tersebut mulai luntur oleh ego sektoral yang ingin menguasai kekayaan alam atau ego sebagian tokoh daerah yang ingin menjadi

penguasa. Luntur juga oleh kebebasan yang kebablasan karena lebih dari 32 tahun dikekang oleh kekuasaan diktator orde baru, sehingga hampir semua orang merasa memiliki dan berhak atas negeri ini. Akan tetapi rasa berhak dan memiliki tersebut hanya diujudkan dengan keinginan mendapatkan sesuatu tidak diujudkan dengan keinginan atau upaya untuk membangun dan berkontribusi memperbaiki.

Sehingga di beberapa daerah sempat terjadi kerusuhan antar etnis dan agama, yang melukai dan menciderai serta mengkianati perjuangan dan pengorbanan para pemuda dan pejuang yang telah mendirikan Negara kesatuan republik Indonesia.

Dimulai dari Padang provinsi sumatera barat ini, gerakan nation character building ini rencana akan dikembangkan ke seluruh pelosok nusantara, sebagai bagian program membangun kembali karakter sumber daya manusia bangsa Indonesia.

Dalam sambutannya rektor universitas Bung Hatta Prof DR Tafdil Husni MBA mengatakan lewat kerjasama ini ingin membangkitkan kembali tiga keunggulan generasi muda Minangkabau yang terkenal sangat agamais, unggul dalam bidang entrepreneur serta gudangnya para pemikir. Konon dulu di ibu kota, Sembilan dari sepuluh orang khatib yang memberi khotbah berasal dari Minangkabau, begitu juga dengan keunggulan entrepreneurnya yang mampu menandingi etnis Cina dalam hal berusaha atau berdagang. Selanjutnya dalam hal pemikir, Minangkabau dikenal gudangnya pemikir sehingga tiga dari empat orang Founding Father atau bapak bangsa ini berasal dari Minangkabau yaitu Bung Hatta, Bung Sjahrir dan Tan Malaka.

Sedangkan Dedi Mahardi sebagai penggerak gerakan kembalikan marwah Minangkabau ini mengatakan sangat berterima kasih atas kesediaan universitas Bung Hatta bekerja sama dan berkolaborasi membangun SDM Bangsa. Membangun karakter atau softskill dan hardsklill khususnya generasi muda bangsa ini sangat penting. Karena kecerdasan dan keterampilan yang tinggi tanpa didukung oleh sikap mental yang baik akan sulit membangun komunikasi dan networking serta kerja sama dengan orang lain.

Dalam tingkat kepribadian seseorang level terendahnya adalah kepatuhan terhadap hukum dan aturan lalu diatasnya ada adab dan etika, diatas adab dan etika ada budaya, kemulian dan rasa atau kepatutan. Sehingga untuk bisa kembali membangun budaya, harus melalui dua tahapan, yaitu tahap terendah sebagai pondasi membangun disiplin atau kepatuhan terhadap hukum dan aturan. Setelah kepatuhan terhadap hukum dan aturan bisa menjadi kebiasaan sehari-hari di tengah masyrakat, barulah bisa dibangun adab dan etika selanjutnya membangun kembali budaya bangsa.*

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya
Click to comment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Khazanah

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – siarminang.net

Jabatan Itu Amanah, Jangan Kau Minta Apalagi Beli – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh : Ustadz Raden Dwi Wahyu Sulistiantoro.SH

Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis melarang umatnya untuk meminta jabatan. Rasulullah juga enggan memberikan jabatan kepada orang yang meminta jabatan dan rakus.

Dalam hadis lainnya Rasulullah juga mengatakan bahwa pada hari kiamat jabatan adalah kehinaan dan penyesalan. Kecuali orang yang mengambil jabatan dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadamu. Namun jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan.” (HR Muslim).

Abu Musa dia berkata, “Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi SAW, salah seorang dari keduanya lalu berkata, ‘wahai Rasulullah angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa Jalla kepadamu.’ Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta dan yang rakus terhadapnya.” (HR Muslim)

Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat). Abu Dzar berkata, “Kemudian beliau (Rasulullah) menepuk bahuku dengan tangan.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar.” (HR Muslim).

Terhormat dan disegani adalah keinginan banyak orang. Keduanya sangat identik dengan penguasa. Mungkin karena faktor ini, sehingga banyak orang berlomba dan melakukan berbagai macam cara untuk meraih kekuasaan.

Terjebak dalam perbuatan bid’ah atau syirik, demi meraih kursi jabatan. Tidakkah mereka khawatir akan beban berat yang akan mereka pikul di dunia ini? Yang lebih berat lagi adalah pertanggungjawaban di hadapan Allah Azza wa Jalla ! Terlebih meminta jabatan itu sendiri adalah hal terlarang dalam Islam.

Jika meminta suatu jabatan saja sudah terlarang, lalu bagaimana dengan orang-orang yang berusaha meraih suatu jabatan dengan cara-cara yang melanggar norma-norma agama. Semoga Allah Azza wa Jalla memelihara kita dan seluruh kaum Muslimin dari jebakan syaitan yang terus berusaha menyeret manusia dalam berbagai perbuatan maksiat.***

Penulis adalah pendakwah dan alumni Universitas Bung Hatta Padang tinggal di Batam Kepri.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Kolom & Opini

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – siarminang.net

Buya Mahyeldi Profesional Lantik Pejabat – Beritasumbar.com

[ad_1]

Oleh Reido Deskumar (Ketua Gema Keadilan Sumbar)

Agaknya dua puluh empat jam gerak-gerik Buya Mahyeldi selalu di pantau. Diperhatikan betul, tak berkedip mata dibuatnya. Kebijakanya selalu di sorot dan di preteli satu persatu. Sepertinya terlalu berlebihan akan tetapi diambil saja sisi positifnya. Banyak yang perhatian kepada Buya Mahyeldi

Namanya juga pemimpin, ada yang suka, ada pula yang tidak suka. Apalagi yang sudah punya mindset, apapun yang dilakukan Buya Mahyeldi selalu salah. Baik juga yang dikerjakan, tetap juga salah. Apa boleh buat, sudah diberi pembenaran akan tetapi tidak bisa juga menerima. Sudahlah, tidak perlu dihiraukan yang penting kerja-kerja Buya Mahyeldi tetap terus berjalan.

Pelantikan sembilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) oleh Buya Mahyeldi, membuat orang pada terkejut. Bahkan yang selalu mengkritik beliau “takalok” dibuatnya. Tiba-tiba sudah dilantik saja sembilan pejabat baru di lingkungan Provinsi Sumbar. Apalagi pelantikan dilakukan malam hari setelah sholat isya. Bertambah pula argumenya menyerang Buya Mahyeldi. Kenapa pelantikanya malam, tidak seperti biasanya di siang hari?

Sesekali sepertinya perlu ada tabayyun, sehingga bisa jelas ujung pangkalnya. Tidak hanya menyodorkan sebuah kekeliruan. Pelantikan dilakukan malam hari, setelah isya, merupakan hal yang sangat wajar. Seharian Buya Mahyeldi berkegiatan, waktu kosongnya ada malam hari. Dan Buya Mahyeldi juga sudah terbiasa melakukan kegiatan malam hari, pertemuan dengan tokoh masyarakat, lembaga sosial bahkan melantik organisasi masyarakat setelah isya. Kecuali pelantikan dilakukan tengah malam disaat orang lain pada tidur, baru diluar kewajaran.

Bicara tentang bab pelantikan penjabat, merupakan hal yang sudah biasa dilakukan dalam pemerintahan. Tidak ada yang dispesialkan. Tinggal menunggu waktu saja. Karena itu hak prerogratif gubernur. Asal sesuai aturan tinggal dijalankan.

Pelantikan OPD yang dilakukan oleh Buya Mahyeldi sudah profesional. Sesuai aturan dan informasinya sudah mendapatkan persetujuan Kemendagri nomor 821/4533/SJ dan KASN nomor B-2682/KASN08/2021. Bahkan dalam melakukan pelantikan tidak ada pejabat yang di non-jobkan. Soal aturan dan regulasi, Buya Mahyeldi sangat berkomitmen sekali. Kalau tidak, mungkin di awal-awal pemerintahanya sudah melakukan rotasi habis-habisan. Tetapi lihatlah, Buya Mahyeldi begitu profesional dan sabar menunggu waktu dan mengikuti aturan.

Yang mempermasalahkan dilantikanya Sekda Kota Padang Amasrul menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) karena dianggap rangkap jabatan dan dikritik oleh banyak orang, yang bersangkutan kurang membaca saja. Sudah jelas Amasrul di non-aktifkan Walikota Padang Hendri Septa sebagai Sekda Kota Padang. Dan sudah ada orang yang ditunjuk sebagai Plt Sekda. Tapi setelah dilantik Buya Mahyeldi disebut pula Amasrul masih menjabat sebagai Sekda Kota Padang. Bertele-tele saja itu namanya.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

kesehatan

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – siarminang.net

Pentingnya Peningkatan Imun Tubuh Dengan Olahraga Dan Pemanfaatan TOGA – Beritasumbar.com

[ad_1]

DI ERA PPKM UPAYA PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH MELALUI AKTIVITAS FISIK (SENAM AEROBIK) DAN PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH UNTUK TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SANGAT DIBUTUHKAN

Oleh: YUANITA ANANDA
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Memasuki era PPKM saat sekarang ini,  sebagian besar masyarakat masih banyak yang tidak patuh protokol kesehatan yaitu tidak mengunakan masker, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan, menghindari kerumunan. Hal ini mengakibatkan tingginya angka Covid di wilayah Sumatera Barat. Diketahui dari data pantauan Covid-19 Sumatera Barat pada tanggal 11 Agustus 2021 bahwa total positif yaitu 79.580 orang (+630), total sembuh 62.286 orang (+856), total meninggal 1.718 orang (+22), dengan kasus aktif 13.576 (17,06), positif rate 17,79%.

Adanya peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Barat khususnya di kota Padang yaitu di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang. Peningkatan kasus tersebut disebabkan masyarakat jarang melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh pada masa pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan, minat dan pergerakan dari masyarakat tersebut kurang.

Selain itu dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa sebagian besar pekarangan rumah masyarakat kurang bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya tanaman TOGA yang ditanam di pekarangan rumah dan banyak masyarakat yang tidak mengetahui contoh tanaman TOGA serta manfaatnya. Aktivitas fisik dan tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu program dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

GERMAS ini merupakan salah satu program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan merupakan perpanjangan tangan dari program pemerintah dalam bidang kesehatan.

Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali pemberian edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat. Untuk itu, kami tim dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang terdiri dari Ns. Yuanita Ananda, M.Kep, Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep, Ns. Zifriyanthi Minanda Putri, M.Kep dan Ns. Muthmainnah, M.Kep serta Silvi Triana Helmi , Dinia Hendi Agesti melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada Peningkatan Aktivitas Fisik Dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang

Konsep edukasi dikemas secara berbeda dan menarik yaitu dilakukan secara door to door

kepada masyarakat. Hal ini dilakukan karena kota Padang masih dalam kondisi PPKM Level 4.  Implementasi edukasi tersebut yaitu dengan cara membuat WhatsApp Grup (WAG) untuk peserta kegiatan agar memudahkan komunikasi, di dalam WAG tersebut telah di share video senam aerobic dan mekanisme kegiatan. Kemudian masyarakat akan melaksanakan senam aerobic sesuai video tersebut yang dilaksanakan secara door to door.

Selanjutnya masyarakat diberikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta penjelasan manfaat dari tanaman tersebut yang dapat meningkatkan imunitas tubuh serta mengurangi terpapar virus Covid-19. Pemberian edukasi melalui booklet yang dibuat semenarik mungkin dengan bahasa yang ringan yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Diakhir kegiatan edukasi, tim membagikantanaman obat keluarga (TOGA), masker, hand sanitizer dan booklet edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan Iptek Berbasis Dosen dan Masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Edukasi ini dilakukan kepada 15 Kepala Keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang khususnya pada tanggal 9 Agustus 2021 Diharapkan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dapat berbagi informasi (sharring) kepada masyarakat yang lain yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan ini sehingga tindakan pencegahan terhadap Covid-19 dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

[ad_2]

Sumber

Baca Selengkapnya

Populer